Eps. 19

514 34 0
                                    

"Hyunjin"

Hyunjin tersenyum lalu masuk kedalam ruangan dan duduk di kursi yang di batasi oleh meja.

"Hai Woojin"

"Cepet banget"

"Hehe rada ngebut"

"Lo tadi jadi kesana?"

"Jadi Jin"

"Gimana rasanya?"

"Campur aduk"

Woojin sangat mengerti tentang kondisi Hyunjin saat ini, maka dari itu Woojin memilih untuk mengalihkan pembicaraan.

"Banyak pasien yang nanyain lo"

"Serius?"

"Iya, gue jawab aja lo sakit dan gabisa datang"

"Thanks Jin"

"No problem"

"Gue ga berani buat pulang"

"Kenapa?"

"Gue masih malu sama diri gue sendiri"

"Malu?"

"Yaa, gue malu Jin di depan Ranty dan Yeji karna gue pembunuh"

"Jin lo ga pemhunuh"

"Gue bunuh Chan"

"Tapi itu semua di luar kendali lo"

"Yaa memang di luar kendali gue, tapi gue ga pantes Jin buat nampakin diri ke mereka bahkan sama lo semua, apalagi sama Chan tadi"

"Jin cukup, sekarang bukan waktunya untuk bahas ini dan sekarang lo pulang buat nenangin pikiran lo"

Hyunjin diam lalu mengangguk.

"Gue pamit"

"Yaa hati-hati"

Hyunjin bangkit dan berjalan kearah pintu lalu keluar, seperti biasa dia tersenyum sangat manis kala ada yang menyapanya.

Sesampainya di mobil kepala Hyunjin sakit, dia memejamkan matanya dan menyandarkan tubuh besarnya, sedikit ia pijat keningnya.

Ketika kepalanya sudah tidak begitu sakit, Hyunjin menjalankan mobilnya menuju mini market untuk membeli pesanan Ranty.

***

"Aku pulang"

Hyunjin berjalan lalu segera berlari sedikit ketika melihat Ranty menuruni tangga dengan buru-buru.

"Kenapa si? Kok buru-buru?"

Ranty langsung memeluk Hyunjin.

"Abis dari mana?"

"Abis dari makam, rumah sakit dan mini market"

Ranty mengambil belanjaannya lalu berjalan beriringan dengan Hyunjin untuk menaiki anak tangga, setelah itu mereka terpisah, Hyunjin ke kanan dan Ranty ke kiri dimana kamar Yeji berada.

"Yeji"

Yeji menoleh lalu tersenyum melihat kantung kresek putih dengan logo mini market.

"Yeeyy"

Mereka memakan es krim dengan lahap.

"Kak"

"Hmmm"

"Kak Hyunjinnya mana?"

"Lagi mandi"

Yeji manggut-manggut dan galama pintu kebuka membuat Yeji maupun Ranty menoleh.

"Buset diabisin"

"Hehe beli lagi sana kak"

Hyunjin terkekeh lalu ikut nimbrung sama Yeji dan Ranty.

"Males ah"

"Yeu"

Hyunjin tersenyum bahagia melihat adiknya dan tunangannya yang tidak pernah bertengkar selama ini.

"Ran"

"Apa? Mau ngajak aku beli es krim?"

"Bukan"

"Apa dong?"

"Minggu depan kita nikah dan aku ga nerima penolakan"

Ranty dan Yeji tersedak.
.
.
.
.
.
Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet but Psycho 'Hwang Hyunjin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang