.
.
.
.
-Chapter 3-"Ekhem"
Segera Taehyung menoleh dan mendapati si anak baru tengah bersandar di pintu atap, menatapnya dengan raut wajah yang sulit diartikan.
Jantung Taehyung berdebar tak enak, ia panik dan kembali menoleh kemudian menunduk, mengusap kasar wajahnya yang basah.
Sejak kapan ia disana? Apa ia melihat semuanya? Apa ia mendengar semuanya? Semua tangisan dan keluh kesahnya, apa ia tau?
Itulah segelintir pertanyaan yang memborbardir otak Taehyung saat ini.
"Kau_
Suara Taehyung tercekat, ucapannya terputus begitu saja. Ia takut untuk melontarkan pertanyaan, selain karena suaranya yang sengau akibat menangis, ia juga takut akan jawaban Jungkook akan pertanyaannya karena sungguh Taehyung paling tidak suka jika orang lain melihat kelemahannya.
Jungkook terdiam, mata tajamnya menatap punggung sempit Taehyung yang nampak kokoh namun terlihat rapuh disaat bersamaan, perlahan ia melangkah mendekat pada Taehyung dan berhenti tepat di belakang pemuda itu.
"Hei"
Jungkook memanggil, dapat dilihatnya Taehyung yang menegang karena panggilannya. Pemuda itu sepertinya enggan menjawab panggilannya dan enggan pula untuk berbalik menghadapnya.
Jungkook menghela nafas, melihat Taehyung yang hanya diam Jungkook pun kembali bersuara
"Aku mendengar semuanya Taehyung-ssi"
Jungkook mengaku, tangannya merogoh saku jas sekolah yang dikenakannya dan mengeluarkan sapu tangan putih miliknya.
Diraihnya jemari Taehyung dan menaruh sapu tangan miliknya disana.
"Pakailah ini untuk mengusap wajahmu dan kau tenang saja, aku tidak akan memberitahukan kepada siapapun tentang yang aku lihat dan dengar barusan"
Jungkook mengusak pelan rambut hitam Taehyung dan setelahnya pemuda itu berbalik, berniat pergi.
Saat telinganya mendengar suara pintu yang terbuka kemudian kembali tertutup saat itulah Taehyung berbalik, maniknya berpendar redup. Ia menunduk dan memperhatikan sapu tangan yang tergenggam di jemarinya.
Sapu tangan berwarna putih bersih, di salah satu sudut sapu tangan itu terbordir nama dari si pemilik sapu tangan.
"Hanya sapu tangan saja aku juga punya" ucapnya lirih
Bibirnya berucap demikian namun nyatanya tangan yang menggenggam sapu tangan malah terangkat, menyeka pelan mata dan pipinya yang masih basah dengan sapu tangan tersebut.
Hidung bangirnya menghirup aroma mint yang menempel di sapu tangan tersebut, aroma dari seorang Jeon Jungkook yang entah mengapa membuatnya tenang seketika.
.
.
.
.
.
.
"Jungkook-ah kau habis dari mana?" Teman sebangkunya langsung bertanya sesaat setelah ia mendudukan bokongnya di kursi miliknya."Atap"
Jungkook menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi, tangannya menyilang di depan dadanya dan menatap Eunwoo -teman sebangkunya- yang juga tengah memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Hold Your Hand | KOOKV
FanfictionBahkan jika seluruh dunia membencimu, aku disini, selalu bersamamu, terimalah uluran tanganku dan biarkan aku menyayangimu dengan segenap jiwaku, melindungimu dengan seluruh kekuatanku dan mencintaimu dengan sepenuh hatiku. #KOOKV #KOOKTAE Start : 2...