Chapter 6
Taehyung berjalan di koridor dengan tenang, matanya dengan acuh menatap ke depan, tidak memperdulikan pada tatapan penuh ejekan setiap murid yang berada di koridor yang sama dengannya. Pemandangan yang sangat biasa bagi seorang Kim Taehyung.
Dan langkahnya perlahan melambat saat di depan sana ia bisa melihat Baekhyun dan Chanyeol tengah berjalan kearahnya sambil mengobrol.
Taehyung sudah cukup beruntung tidak bertemu mereka tadi pagi, kenapa malah sekarang ia bertemu mereka. Taehyung tidak bercanda saat ia mengatakan mencintai Chanyeol saat pesta itu, kenyataannya Taehyung sudah mengagumi Chanyeol lama sebelum pemuda itu bertemu dengan kakak perempuannya.
Chanyeol adalah kakak kelas Taehyung sewaktu SMP dan pemuda itu lah yang selalu membela Taehyung jika ada seseorang yang membullinya, selalu berada di dekat Taehyung dan menganggap Taehyung seperti adiknya sendiri, namun sayang Taehyung tidak bisa menganggap Chanyeol hanya sebatas kakak, Taehyung mencintai Chanyeol, seperti bagaimana Chanyeol mencintai kakak perempuannya, Baekhyun.
.
.
.
Namun, kini atensi Taehyung malah teralihkan pada sosok pemuda yang baru saja keluar dari kelas dan berjalan tepat di belakang pasangan Chanbaek, tersenyum begitu manis pada Taehyung saat manik kelam pemuda itu mendapati Taehyung yang terdiam seperti patung di tengah koridor dekat dengan kelas mereka.Rona merah samar perlahan terlukis di pipi Taehyung, ia ingin berbalik namun panggilan dari Baekhyun menghentikan niat Taehyung.
Jungkook yang berjalan di belakang keduanya pun segera mengalihkan pandangannya pada gadis yang berjalan di depannya yang baru saja memanggil nama Taehyung. Dan Jungkook semakin tidak mengerti setelah keduanya berhenti tepat di depan Taehyung yang masih mematung.
"Nuna" dengan nada pelan Taehyung menyapa sang kakak yang sejak Taehyung mengacaukan hari pertunangannya sudah bersikap dingin padanya.
Jungkook memilih berdiri dengan punggung menyandar di tembok dekat ketiganya, maniknya memperhatikan Taehyung yang tengah berbincang dengan kedua orang di depan pemuda itu.
"Taehyung nuna akan pura-pura melupakan kejadian waktu itu"
Taehyung menunduk saat maniknya melihat bagaimana tangan kekar Chanyeol melingkar dengan nyaman di pinggang Baekhyun, apa maksudnya ini? Ingin pamer kemesraan pada Taehyung? Mereka lupa atau memang sengaja memamerkan kemesraan mereka pada Taehyung? Ingin Taehyung sakit hati begitu?
Tanpa sadar Taehyung menggigit bibir bawahnya.
"Maafkan nuna juga karena sudah mengabaikanmu"
"Tak apa nuna" balas Taehyung, pemuda itu mendongak dan langsung menatap manik sang kakak.
"Kau tidak usah meminta maaf, kan aku yang mengacaukan hari bahagia nuna, maafkan aku"
Dengan tulus Taehyung meminta maaf, meskipun hatinya tercabik saat otaknya dengan lancang malah mengingat kejadian saat di pesta, kejadian menyakitkan dimana sang Ayah mencaci makinya dan menamparnya telak di depan para tamu undangan, yang kembali menambah luka pada hatinya yang sudah bernanah.
Senyum tulus pemuda itu tercetak dengan begitu cantik di bibirnya.
Baekhyun tersenyum, dengan santai gadis itu merangkul lengan Chanyeol. "Tae nuna ingin bertanya padamu, boleh?"
Masih dengan tersenyum Taehyung mengangguk, "Tentu saja boleh"
"Kau_
_apa kau masih mencintai Chanyeol?"
DEG
Taehyung terdiam mendengar pertanyaan dari Baekhyun. Masih mencintai Chanyeol katanya? Tentu saja masih, dikira menghapus perasaan segampang membalik telapak tangan apa.
"Aku_
"Taehyung!"
Baru saja Taehyung hendak menjawab pertanyaan Baekhyun, Jungkook yang sedari tadi menguping pembicaraan ketiganya tiba-tiba menghampiri Taehyung dan meraih bahu pemuda itu untuk berbalik membelakangi sang kakak dan kekasih kakaknya.
"Ayo bolos Tae" ujar Jungkook dengan nada santai dan terus menyeret Taehyung menjauh dari Baekhyun.
Baekhyun yang melihat sang adik di bawa kabur pun hanya mengerjapkan maniknya.
"Siapa dia Chan?"
"Mana kutahu"
.
.
.
.
"Lepasin oi!""Oi lepas"
"Lepas kampret"
Taehyung terus berkicau meminta di lepas tepat di samping telinga pemuda bermarga Jeon, pemuda berwajah adrogini itu dengan giat terus mencoba untuk melepas rangkulan Jungkook di bahunya.
"Jung_
"Diam atau kucium!"
Dengan tegas Jungkook memotong ocehan Taehyung yang langsung membuat pemuda itu terdiam dengan mata yang membulat horor, dengan lancang otaknya malah mengingat kejadian kemarin dimana si pemuda Jeon dengan lancang mengambil ciuman pertamanya.
BLUSH
Semu merah perlahan menghias pipi Taehyung, tanpa sadar ia melirik pada wajah Jungkook yang kini tengah menatap lurus kedepan, mata pemuda itu menyorot tajam, aura mengintimidasi menguar dari tubuh Jungkook, menyebar aura dingin di koridor yang masih banyak dilalui para murid, bahkan pemuda itu tidak akan segan memberikan tatapan tajamnya pada murid yang dengan terang-terangan menghina Taehyung.
Taehyung memilih diam dan membiarkan Jungkook membawanya pergi entah kemana.
.
.
.
.
Taehyung menyesal sudah membiarkan Jungkook dengan mudah membawanya.Pemuda itu membawa Taehyung ke taman belakang sekolah, spot yang sama dimana pemuda itu memerawani bibirnya kemarin.
BRUK
"Hei!"
Taehyung memekik saat dengan kasar Jungkook mendorongnya ke pohon, tangan kiri pemuda itu berada di sisi kanan telinga Taehyung sementara tangan kanannya dengan lancang melingkar di pinggang rampingnya dengan tubuh keduanya begitu dekat satu sama lain.
Taehyung mendorong dada pemuda itu namun hasilnya nihil, Jungkook tetap kokoh dan malah tangan yang melingkar di pinggangnya semakin mengerat.
Taehyung memalingkan wajahnya saat pemuda Jeon itu mendekatkan wajahnya pada wajah Taehyung.
"Jungkook-ssi berhenti main-main" ujar Taehyung
Taehyung bisa merasakan nafas memburu Jungkook yang menimpa lehernya, bahkan dada Taehyung bisa merasakan debaran pemuda itu yang begitu cepat karena jarak mereka yang sangat dekat, bukan dekat tapi memang tidak ada celah jarak di tubuh keduanya.
"Main-main? Bagaimana jika aku serius Kim?" Jungkook bertanya tepat di telinga Taehyung, nada bicara pemuda itu beberapa derajat turun dan begitu pelan, memberikan kesan seksi pada suaranya dan pada pendengaran Taehyung.
Taehyung merinding mendengar suara Jungkook, "Kau tidak puas saat ku tampar kemarin ya?" dengan nada datar Taehyung berujar, padahal hatinya sudah gugup luar biasa, keringat sebesar biji jagung terlihat mengalir di dahinya, padahal ini di luar ruangan dan sedari tadi angin sudah bertiup sepoi-sepoi, tapi entah kenapa Taehyung malah merasa panas.
DAN HEI! Sesuatu apa yang dengan lancang menusuk paha bagian dalamnya.
"Ju..Jungkook kau bangun?"
Suara sialan! Kenapa disaat seperti ini kau malah gagap!
"Tae_
BUK
"AISH TAE! KENAPA KAU MENENDANG ASET MASA DEPANKU?!"
Dan raungan kekesalan Jungkook hanya di balas dengan semilir angin sejuk yang ditinggalkan Taehyung, pemuda Kim itu sudah kabur setelah sebelumnya menendang aset Jungkook yang terbangun dengan lututnya, meninggalkan si ganteng yang kini tengah memegangi area selangkangannya yang berdenyut nyeri.
.
.
.
.-chapter 6 end-
Makin absurd sama ga jelas ya ini:(
Kemana angst nya? Ko malah jadi kaya gini:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Hold Your Hand | KOOKV
FanfictionBahkan jika seluruh dunia membencimu, aku disini, selalu bersamamu, terimalah uluran tanganku dan biarkan aku menyayangimu dengan segenap jiwaku, melindungimu dengan seluruh kekuatanku dan mencintaimu dengan sepenuh hatiku. #KOOKV #KOOKTAE Start : 2...