Kopi dan Kamu ☕ 5

139 24 28
                                    

Mobil Reza berhenti tepat di depan pagar hitam rumah Frida. Tapi bukannya turun karena sudah sampai, Frida malah menoleh menatap Reza dan diam.

"Gak turun?"

"Aku sendirian di rumah."

"Terus?"

Frida cemberut mendengar respon Reza. "Temenin dong, Za."

"Nginep?" tanya Reza. Dahinya berkerut. "Berdua, gitu?"

"Umm, enggak usah," jawab Frida. "Aku tidur di kasur, kamu duduk di sofa. Nanti kalo aku udah tidur, kamu pulang."

Reza tersenyum kecil. "Apa bedanya sama nginep di sini kalo gitu?"

"Jadi? Mau atau enggak?" Frida bertanya ulang, memastikan. Namun, tidak ada jawaban. Reza malah mengusap rambut Frida pelan, kemudian turun dari mobil dan menghampiri pagar rumah Frida.

Dari dalam mobil, Frida memerhatikan apa yang akan cowok itu lalukan. Perlahan, senyuman lebar terukir di wajah manis Frida, tepat ketika Ia menyadari bahwa yang dilakukan Reza adalah membuka pagar rumahnya. Lalu Reza kembali masuk ke dalam mobil dan memarkirkannya di pekarangan rumah Frida yang lumayan luas.

"Ngomong coba, Za," ujar Frida, masih tersenyum. "Tadi kan aku tanya. Kamu jawab, dong. Kalo iya ya iya, kalau enggak, bilang enggak."

"Gak perlu gitu, Risya," jawab Reza tenang. "Kebanyakan kata-kata itu enggak perlu. Yang penting aksinya ada, aku lakuin."

Frida tersenyum lagi, tepat dengan mesin mobil yang mati. Reza membuka pintu mobil dan keluar, lalu Frida pun ikut melakukan hal yang sama.

"Za,"

"Hm?"

"Kamu tuh kayak cowok-cowok di cerita-cerita gitu tau, Za. Kayak yang di novel-novel sama cerita Wattpad." Frida berbicara sambil mengikuti arah langkah Reza. Dan sialnya, tiap kata yang keluar dari bibir Frida selalu terdengar lucu di telinga Reza, selalu saja bisa menghangatkan hatinya.

"Emangnya, cowok di novel sama cerita Wattpad tuh yang kayak gimana, Sya?" tanya Reza sambil mengunci pagar rumah Frida, sementara gadisnya sedang memerhatikan setiap gerak-gerik Reza sambil bersandar di kap mobil.

"Ganteng, baik, manis, bisa nyanyi, kamu bisa basket, jago surfing juga, terus ganteng sama baik--"

"Udah." Reza menghentikan kalimat Frida seraya berbalik menatap gadis itu. "Ayo masuk."

Frida menghampiri Reza. Gadis itu mengambil lengan kanan Reza untuk Ia taruh di lehernya, mencari kehangatan. Saat itu, Reza hanya tersenyum, sementara Frida berniat untuk kembali bicara.

"Kalau nanti kisah kita ditulis dalam bentuk cerita, aku pengen pembacanya tau kalo cowok kayak kamu itu beneran ada dan kisah kita itu nyata, bukan pura-pura."

☕☕☕

AKU KEMBALI
NGOAHAHAH

HAPPY NEW YEAR, YA!

Hana mau wish buat kita semua supaya 2020 bisa menjadi ajang perubahan diri jadi semakin baik, ok? Jadi semakin kuat dan semangat dalam menghadapi segalaaaaaaa cobaan dan rintangan hidup yang nanti bakal menghampiri.

Make your 2020 a better story with #2020LessTears.

❤, HanaHaggerty.

Kopi dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang