Kopi dan Kamu ☕ 10

88 19 10
                                        

Syahreza Manuela
Udah bro?

Aldo Maulana
iya gw udh sampe rumah Frida

Syahreza Manuela
Oke thanks
Ntar gw balik lagi ke saung

Aldo Maulana
ya

☕☕☕

"Martabak homemade,"

Teman-teman Reza menyambut dengan senang kedatangan Reza dan sekotak martabak di tangannya.

"Buatan Bunda Nur pasti enak," puji Adit ketika kotak martabaknya di buka, menampilkan kue khas Indonesia dengan toping keju dan kismis di atasnya.

Zagi dengan semangat mengamvil sepotong lalu memakannya sambil memuji rasa lezat martabak buatan bundanya Reza. "Bunda Nur emang paling best."

Reza tertawa senang, membuat matanya terlihat semakin sipit dan menunjukkan gingsulnya yang manis. "Kalian puji depan Bunda langsung, pasti dia makin semangat masak sama bagi-baginya, deh."

Senda-gurau kembali muncul memberikan kehangatan antara mereka. Hingga beberapa menit setelahnya, Reza baru menyadari sesuatu.u

"Aldo belum balik?" tanya Reza.

"Tadi dia WA gue, katanya pinjem dulu motornya soalnya ada perlu," jawab Alfin.

Reza mengernyitkan dahinya, penasaran. "Perlu apa?"

"Gak tau." Alfin mengedikkan bahunya santai. "Balik lagi ke sini jam 9 katanya."

"Perlu apa coba 3 jam?" ketus Reza. "Dari sebelum maghrib dia nganter Frida, balik ke sini jam 9. Ngapain?"

"Gak tau, Reza," tekan Alfin yang kemudian mengambil sepotong martabak lagi dan memakannya.

Masih dengan alis yang menekuk, Reza mengeluarkan ponselnya. Sekarang pukul 8:40. Ia mencari kontak Frida untuk menghubunginya.

Calling Kahlo❤

Call declined.

"Tuh Aldo, tuh!" seru Alfin sambil menunjuk sesosok cowok yang baru saja datang.

"Dari mana, Do? Lama amat?" tanya Reza, tidak dapat menghilangkan rasa curiga yang tercetak jelas di wajahnya.

"Ada perlu tadi," jawab Aldo sambil nenaruh helm dan kunci motor Alfin di meja. "Gue usah pesen Grab, udah nunggu di depan. Sori gak bisa lama-lama. Duluan ya!"

"Gak asik lo, Do!" seru Zagi.

"Masa jam segini balik!" sahut Adit. Beda dengan Alfin yang paling lahap memakan martabak sehingga tidak peduli kepergian Aldo. Apalagi Reza, yang dalam diamnya menatap curiga pada Aldo yang tidak peduli.

Aldo, cowok itu memasang earphone-nya sebelum benar-benar hilang dari pandangan teman-temannya, meninggalkan pertanyaan dan prasangka buruk yang mengganjal di hati Reza.

☕☕☕

words count : 337
finished 7:18 am, march 9 2020

leave vomments dud
i wufs chu

Kopi dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang