Kopi dan Kamu ☕ 3

182 26 9
                                        

"Apa enaknya kopi?"

"Ya enak aja."

"Kopi kan pait, Za."

Reza tersenyum kecil. "Tapi aku suka kopi, enggak peduli kopinya manis atau pait. Kayak aku sayang kamu, for whoever you are."

"Dih, apa banget." Frida berlagak jijik, namun diam-diam menahan senyumnya malu. Ia menjatuhkan kepalanya pada pundak Reza yang tengah menyesap kopinya.

"Za, nyanyiin aku, dong."

"Nyanyi lagu apa, hm?"

"Apa ajaaa."

Reza diam sebentar. Ia mengulang pergerakan yang sama seperti tadi. Mengambil cangkir kopi, meyesapnya, dan menaruhnya kembali. "Aldo!"

Seorang cowok berambut ikal yang sedang duduk dengan gitar di tangannya menoleh menatap Reza. Bukan hanya Reza, tapi matanya juga spontan beralih pada gadis cantik yang tengah menyenderkan kepalanya pada bahu Reza. "Ya?"

"Pinjem gitar lo bentar, boleh?"

Laki-laki bernama Aldo itu pun berdiri, dan berjalan menghampiri Aldo untuk meminjamkan gitarnya. Bertepatan dengan itu, Frida menegakkn tubuhnya, kembali ke posisi semula.

"Kenapa?" tanya Reza pada Frida yang tiba-tiba bangun.

"Gak pa-pa," jawab Frida spontan. "Kan, kamu mau main gitar."

Merasa dirinya tak punya urusan lagi, Aldo pun kembali ke tempatnya duduk tadi untuk menyalakan sebatang rokok. Aldo menghembuskan asap dari mulutnya sambil sesekali curi-curi pandang pada pasangan tadi.

Dua insan itu terlihat terlihat sangat bahagia bersama, sementara Aldo cemburu pada Reza.

☕☕☕

tuh dabel apdet.


aowkaowa vomments
jangan nyider!

bai

Kopi dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang