Kopi dan Kamu ☕ 4

154 25 16
                                    

Fourtwnty - Aku Tenang

"Jadi, Reza mau nyanyi lagu apa?"

"Aku Tenang. Fourtwenty."

"Yang kayak gimana?" Frida membenarkan posisi kacamatanya, meneliti tarian jari Reza yang terlihat lihai di atas senar-senar gitar.

Reza tidak menjawab pertanyaan Frida, tapi memilih untuk memulai menyanyikan lagunya saja.

"Denganmu, tenang
Tak terpikir dunia ini

"Karenamu, tenang
Semua khayal seakan kenyataan

"Berlari-lari di taman mimpiku
Imajinasi telah menghanyutkanku
Mimpiku sempurna
Tak seperti orang biasa

"Aku berbeda
Aku berbeda

"Berlari-lari di taman mimpiku
Imajinasi telah menghanyutkanku
Mimpiku sempurna
Tak seperti orang biasa

"Pikirkan indah tentang surga
Seakan-akan ada di sana
Berkhayal semua tentang jiwa
Ku tenang"

Reza menetap Frida, menyelam ke dalam jurang coklat yang begitu indah dan menawan. Menatap Frida adalah candu bagi Reza. Begitu pula mencintainya.

Frida yang ditatap seperti itu jadi salah tingkah sendiri. Frida menunduk, membiarkan rambut panjangnya menutupi wajah cantiknya. Sengaja, Frida tidak ingin Reza melihat senyuman malunya.

Reza ikut tersenyum melihat tingkah manis Frida. Reza menaruh gitarnya, kemudian tangannya bergerak mendorong dagu Frida ke atas agar dapat melihat wajah gadis itu.

Karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, Frida hanya bisa membenarkan posisi kacamatanya lagi dan hanya melirik-lirik ke sekitar, mengalihkan agar matanya tidak bertemu dengan mata Reza.

"Kamu kenapa, hm?"

"Suara Reza bagus."

Reza menyelipkan anak rambut Frida yang hitam legam ke belakang telinga gadis itu. "Liat sini, sayang."

Dengan ragu, Frida menatap Reza. Diam sesaat, sebelum akhirnya Frida memilih untuk berbicara. "Sebenernya anu, aku lebih suka lagu barat daripada lagu Indonesia."

"Mau dinyanyiin lagi?" tanya Reza, namun tidak dijawab oleh Frida. Gadis itu malah sibuk memandangi sekitar sambil membenarkan kacamatanya.

"Take a look at me now..."

Satu baris lirik lagu legendaris milik Phil Collins berhasil membuat Frida menoleh menatap Reza kembali.

"Iya, Rezaaaaa. Kenapa?"

"Enggak kenapa-kenapa," jawab Reza seraya menarik Frida mendekat, merengkuh gadis itu, mengalirkan rasa hangat yang kentara di tubuh dan di hati.

"Jangan pernah lupa, ya. Reza sayang Frida."

☕☕☕

SO TAKE A LOOK AT ME NOW!

AND YEAH, if u like this just please, give at least vote to appreciate.

THanK yOu.

Kopi dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang