Wulan terperangah melihat pemandangan di depannya. Sungguh hancur. Sangat hancur. Hatinya ikut hancur.
Bagaimana tidak, kondisi Adam yang berada di depannya sangatlah jauh dari kata baik.
"Dam ...," lirih Wulan melihat Adam yang kini berlutut di depannya.
Adam meraih kedua tangan Wulan. "I really love you. Please don't leave me. Gue bener-bener gak kuat harus kehilangan lo, Wulan. Gue bakal turutin semua kemauan lo, asal jangan pergi dari gue, please, i really need you." Adam berujar penuh keputusasaan.
Mata Wulan memanas. Ia benar-benar tak bisa jika harus melihat Adam seperti ini. Ia juga merasa sakit.
Wulan memalingkan wajahnya melirik Gara, yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.
Mereka masih berada di taman sekarang. Dan entah tahu darimana, hingga Adam bisa menghampiri Wulan dan Gara di taman itu.
"Sebaiknya gue pergi dari sini," ujar Gara kemudian melangkah pergi dari sana, meninggalkan Wulan juga Adam.
Wulan menarik tangan Adam untuk berdiri. Namun, tak digubris oleh lelaki itu.
"Ayo bangun Dam, gue gak pantas dapet perlakuan seperti ini dari lo," Wulan memalingkan wajahnya, menahan agar air matanya tak membasahi pipinya.
"Don't leave me,"
Sudahlah. Wulan sudah tak bisa menahannya. Wulan ikut berlutut dan kini saling berhadapan dengan Adam. "Gak akan, gue gak akan ninggalin lo." Ujarnya yang langsung memeluk Adam, menenggelamkan wajahnya yang kini basah karna air mata pada dada bidang milik Adam.
Adam membalas memeluk Wulan. "Janji?"
"Janji! Bahkan status hubungan keluarga, gak akan bisa misahin kita!"
"I love you," ujar Adam melepas pelukan Wulan dan menangkup wajah gadisnya.
"I love you too!"
Detik berikutnya kini kedua bibir mereka saling berpangutan.
Tanpa keduanya sadari, sedari tadi Gara memperhatikan keduanya.
***
Bintang dari balkon kamarnya menyipitkan matanya kala melihat sebuah mobil berhenti di depan pagar rumah Wulan.
Hingga matanya menangkap sosok Wulan yang keluar dari mobil itu, dan berjalan membuka pagar rumahnya lebar, dan mobil yang Bintang yakini bukanlah mobil milik Wira itu masuk ke dalam pekarangan rumah Wulan.
Tanpa pikir panjang, Bintang dengan tergesa keluar dari rumahnya dan menghampiri Wulan yang kini hendak mengunci pagar rumahnya.
"Wulan!" Panggil Bintang menghentikan pergerakan Wulan.
"Oh? Bintang? Ada apa?" Ujar Wulan yang membuka kembali pagar rumahnya.
"Gue mau nginap di rumah lo!"
"Hah?!"
"Kenapa gak boleh?"
"Gak sih, tapi ..."
"Wulan lo ngapain masih di situ?" suara Adam, sontak membuat Wulan dan Bintang menoleh ke arahnya.
"Gue gak mau ada keributan lagi, jadi ... lain kali aja yah, Bintang."
"Adam?"
"Dia lagi ada masalah sama keluarganya. Gue harap lo ngerti," ujar Wulan, berharap Bintang mau mengerti.
Tak mendapat tanggapan dari Wulan, membuat Adam menghampiri Wulan, dan matanya menajam kala menangkap sosok Bintang.
Dengan posesif Adam memeluk pinggang Wulan dari belakang, membuat Wulan sedikit tersentak akan perlakuan Adam.
Bintang yang melihatnya menggempalkan tangannya kala melihat perlakuan Adam pada Wulan.
Mengetahui situasi yang tak baik. Membuat Wulan dengan terpaksa mengusir Bintang secara halus. "Bin, gue masuk dulu yah," ujarnya kemudian mengunci pagar rumahnya.
Dengan menahan kekesalan setengah mati, Wulan harus bisa berjalan masuk sampai pintu utama rumahnya dengan Adam yang masih memeluknya.
"Adam!" kesal Wulan karna sampai di dalam rumahpun, Adam belum melepas pelukannya. Dipaksa melepaspun oleh Wulan, tak mampu karna kekuatan Adam yang lebih kuat dibanding Wulan.
Dengan terpaksa Adam melepas pelukannya. "Berhenti bersikap seperti tadi Adam!"
"Kenapa tak boleh? Lo takut Bintang jauhin lo?"
"Bukan begitu! Lo tahu? Nenek menyuruh orang untuk mengawasi kita! Jadi lo harus jaga sikap lo di tempat umum!"
"Aissh, kenapa juga nenek harus ikut campur!"
"Karna kita gak seharusnya bersama Adam! Dan sekarang gue mau lo kontrol emosi lo, gue bakal deketin Gara sesuai permintaan nenek,"
"Kenapa lo harus deketin si Gara?!"
"Astaga Adam! Ini itu agar hubungan kita tertutupi! Kita harus buat nenek yakin kalau kita gak ada hubungan lagi. Yah, dengan gue harus deket sama Gara, kalau lo mau, lo juga bisa deketin cewek,"
"Lo yakin mau gue deket sama cewek lain?" Ujar Adam dengan tatapan jahilnya yang membuat Wulan kesal.
"Yak! Adam! Terserah lo mau deket sama cewek mana aja! Asal jangan deket-deket amat! Apalagi bawa-bawa perasaan! Big no! Atau jangan deket cewek lain aja sekalian!"
"Kok gitu! Lo cemburu yah?"
"Ya iyalah!" Ujar Wulan spontan yang langsung menutup mulutnya. Yang kini membuat tawa Adam meledak.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Bad Boy
Romansa[SELESAI] Adam jatuh cinta pada Wulan, tak ingin jika gadis itu meninggalkannya. Dan Wulan yang luluh pun karna perlakuan manis Adam, mulai menerima Adam. Namun, suatu rahasia besar, membuat Wulan dan Adam harus menelan pil pahit kehidupan, memaksa...