Wadaw udah 150 vote. Nih aku langsung update nepatin janjiku. Wkwkwkwk ^0^
Sebelum membaca follow instagram Author ya : ach_zaelanii
Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah selesai membaca ya! Happy reading gaes :)
***
Julliant masuk kedalam kamar, tubuhnya langsung ia baringkan diatas kasur. Ia menatap langit-langit dinding dengan pandangan menerawang.
Julliant membangunkan tubuhnya, ia segera mengisi batrai ponselnya dan menyalakan benda persegi tersebut. Julliant menunggu beberapa menit hingga ponselnya menyala kembali.
Setelah itu Julliant memasuki toilet yang ada didalam kamarnya setelah menaruh tas di meja belajarnya dan juga jaket hitam Zara-nya digantungan baju.
Dok dok dok...
"Yan buruan turun itu papa mau minta kamu nemenin basket, mama mau nyiapin makan malam dulu."
Ceklek...
Julliant membuka pintu kamarnya setelah ia keluar dari kamar mandi seraya menggosok-gosok rambutnya yang baru saja terguyur air. Cowok itu hanya menggunakan handuk putih tanpa baju, membuat dada dan perut kotak-kotaknya terekpos begitu saja.
"Kamu ngagetin aja, baru mandi?"
"Iya ma, eeh kebetulan banget mama bawa susu aku minum ya ma habis haus banget," jawab Julliant dengan matanya yang sudah tertuju pada segelas air susu di genggaman mamanya.
"Ehh Yan,--" Valerie yang ingin melarang pun terhenti karena anaknya ini telah meminumnya hingga habis.
"Makasih ya ma, mama peka banget kalau Julliant lagi kehausan."
"Hmm ehmm ii, iyaa sih tapi itu susu PRENAGEN buat ibu hamil sisahan 6 bulan yang lalu waktu mama lagi hamil adik kamu," balas Valerie sedikit gagab.
Julliant hanya terdiam tak percaya apa yang dikatakan oleh mamanya barusan bahwa susu yang diminumnya barusan adalah susu khusus ibu hamil.
"Mama kenapa nggak bilang dari tadi?" tanya Julliant dengan raut muka sedikit bingung.
"Gimana mau bilang, tadi aja waktu mama mau jelasin udah kamu minum sampai habis susunya." timpal Valerie, "Kalau kamu takut perut kotak-kotak kamu berubah jadi kayak ibu hamil cepetan temenin papa main basket sana keburu waktu makan malam."
"Ehmm iya ma Julliant mau pake baju dulu."
Setelah memakai bajunya, seperti yang dikatakan tadi ia harus menemani papanya main basket sebentar. Rumah Julliant bisa dibilang cukup luas yang mencakup kolam renang dan lapangan basket dengan ukuran setengah lapangan.
"Pa," panggil Julliant singkat menatap papanya sedang melakukan stretching.
"Gimana sekolahnya tadi?" tanya Ando, papa Julliant, sambil melemparkan bola basket pada Julliant menandakan memulai permainan.
"Nggak ada pertanyaan lagi pa? Dari Julliant masih sekolah TK sampai sekarang nanyanya itu mulu," keluh Julliant sambil memantulkan bola basketnya menuju ring.
"Eitzz... Masuk!" seru Ando telah berhasil merebut bola dan memasukkan ke ring.
"Yahh, curang lagi"
"So lucky man," balas Ando, "Omong-omong dari pertanyaan kamu tadi, memang itukan yang harus dipertanyakan oleh seorang ayah biar tahu perkembangan anaknya di sekolah," terang Ando logic.
"Julliant, papa, ini makanannya udah siap buruan masuk jangan main mulu stock ANTANGIN dirumah udah habis ntar kalau masuk angin nggak ada obat mama nggak mau ngerokin lagi loh ya!" teriak Valerie dengan panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Know Why
Teen FictionKetika tembok es mencair karna hangat sinar matahari. Ketika batu yang keras perlahan terkikis karna tetesan air. Ketika waktu yang berjalan mengubah perasaan benci jadi nyaman. Julliant dan Audrey, dua insan yang tak pernah akur. Memiliki kedua si...