Aaauuuhhh Saakiiiitt...
***
Melihat Audrey yang tengah terjatuh di lantai, Bima tentu tidak mempedulikan hal itu bahkan dia menyeret paksa Audrey hingga membentuk luka lecet di kakinya yang indah dan berhasil keluar dari club. Sungguh nasib sial apa yang Audrey terima pada malam ini, dia hanya menerima panggilan dari temannya saja dan Audrey tidak menduga bakalan menjadi seperti ini.
Vellin hanya berteriak dan melawan body guard Bima dengan semampunya, ia tak tega melihat Audrey diperlakukan tidak berkemanusiaan keji semacam itu hingga air mata Vellin lolos keluar dari mata indahnya secara terus menerus mengalir dan berkucuran deras. Vando pun juga sama halnya seperti Vellin, namun Vando juga memikirkan strategi agar dia dapat menolong Audrey meskipun tidak semudah itu. Tiba-tiba Vando memiliki ide yang bisa dibilang cukup bagus karena lampu yang ada di otak kotor Vando telah menyala.
"Vellin tendang kemaluannya!" teriak Vando memerintahkan Vellin dan dijawab anggukan mengerti, "Go!"
Vellin melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Vando barusan, dia segera menendang bagian kemaluan salah satu body guard Bima dengan sepatu heels-nya yang cukup tinggi dan lancip dibagian ujungnya, begitu pula dengan Vando, dia tak segan-segan untuk menendang dengan sekuat tenaganya hingga kedua pengawal Bima itu terjatuh ke lantai serta merasakan kesakitan luar biasa yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
Vellin dan Vando segera lari keluar dan menyelamatkan Audrey, namun sayangnya ekspetasi tak sesuai realita dan kalian semua pasti sudah tau itu, mungkin malam ini akan menjadi pertengkaran yang membuang waktu cukup lama. Why not? Karena kedua pengawal telah berhasil disingkirkan, namun Bima tak sebodoh itu, dia juga memanggil dua pengawal lagi untuk berjaga - jaga dengan kata lainnya yaitu sebagai cadangan.
Vellin semakain tidak kuat menahan air matanya setelah melihat Audrey yang terus ditarik paksa dan disiksa oleh Bima, mungkin kedengarannya sangat dramatis seperti drama korea yang kalian suka tontonin, but, this is wattpad friends! Kalau nggak ada gregetnya kalian bakalan males baca. (Kembali ke laptop)
Dagu manis Audrey berhasil diangkat paksa oleh Bima hingga muka mereka saling bertatapan, Bima terus menatapi muka Audrey yang cantik dan mata hitam pekat yang begitu indah seolah-olah orang yang melihatnya akan langsung jatuh cinta dalam sekejab setelah dilihatnya, dan itu real. Bima merasakan akan hal itu, ia mulai tertarik dengan Audrey dan berkata, "You so beautyful baby," ucapan yang terdiri dari 4 kata tersebut membuat Audrey tersenyum sinis.
"You're too bad for me, jerk grandfather!" Audrey memilih membuang salivanya di wajah makhluk kejam tersebut. Tidak ada balas kasihan untuk manusia berhati iblis seperti itu baginya, walaupun dia tau bahwa kelakuannya sangatlah tidak sopan. Persetan dengan kesopanan saat ini nyawanya lebih penting dari sopan santunnya terhadap iblis berwujud manusia.
"Fuck, shit!" Bima melepaskan tangannya dari muka Audrey secara keras, sehingga Audrey terhempas kebawah dan berhasil mencium tanah. Rasa nyeri langsung menyebar dengan cepat terutama pada area kakinya.
Vando sudah tidak tahan akan pemandangan yang keji ini, ia memberanikan diri untuk melawan pengawal Bima, meskipun lawannya tidak imbang tapi Vando tidak peduli akan hal seperti itu, ia tetap bersih keras untuk menolong Audrey.
Dug... Shit!!!
Masih awalan saja pengawal Bima berhasil menghantam perut Vando, namun pukulan tersebut bukan apa-apa untuknya, kemudian Vando berhasil membalas pukulan tersebut menjadi tendangan sempurna tepat dikepala pengawal Bima hingga terjatuh di tanah. Kini tinggal satu saja yang perlu ia singkirkan, sebut saja pengawal satu ini Dugong karena postur tubuhnya lebih besar dari yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Know Why
Teen FictionKetika tembok es mencair karna hangat sinar matahari. Ketika batu yang keras perlahan terkikis karna tetesan air. Ketika waktu yang berjalan mengubah perasaan benci jadi nyaman. Julliant dan Audrey, dua insan yang tak pernah akur. Memiliki kedua si...