42. It's better

1.4K 122 6
                                    

Gue yakin kalian tau cara menghargai suatu karya. Iya betul, dengan klik ikon bintang di sisi kiri bawah.

Selamat membaca

●●●

Terhitung sudah hari ketiga setelah Dave sadarkan diri. Dan saat itu juga, sikap Hayden dan Kirana kepadanya cukup membaik. Pagi hari, sarapan dan obat yang diperlukan Dave selalu disediakan oleh Kirana. Bahkan, sesekali Kirana pun menyuapi Dave. Ini yang Dave inginkan dari sembilan tahun ke belakang, dan mulai sekarang, Dave akan merasakannya lagi.

Bagaimana hubungannya dengan Farel? Bahkan sejak hari pertama sekolah pun, mereka tidak saling tegur. Di sekolah pun sama, dan berhasil membuat teman-temannya bertanya.

Dave terus membujuk Hayden dan Kirana agar dirinya bisa berangkat ke sekolah. Dan jawaban mereka selalu sama. Tidak boleh. Ayolah, bahkan di sekolah pun ada Fadel dan mungkin ... Farel yang ikut menjaganya.

"Ayolah, Ma, Dave pengen sekolah," rengek Dave.

"Gak," jawab Kirana.

"Pa?"

"Jangan!" larang Hayden. Dave mengerucutkan bibirnya. Lihatlah, bahkan sikap Dave dulu yang sempat hilang sudah kembali lagi. Ya, sikap manjanya.

Fadel yang sedari tadi memerhatikan mereka pun terkekeh. "Udahlah, Dave, jangan sekolah dulu."

Dave berdecak. "Ya udah iya."

Seperginya Fadel---dan tentu saja Farel---ke sekolah, suara yang berasal dari ponsel milik Hayden terdengar, membuatnya keluar dari kamar Dave untuk mengangkatnya.

"Yoo, brother!"

"Yoo!"

"Ada apa? Tumbenan pagi-pagi nelepon."

"Lo di China gak?"

"Gue di Indo. Ada apaan?"

"Bagus dong. Gue mau ke China, tapi karena lo di Indo, gue ke Indo dulu, ya?"

"Gak usah. Langsung aja ke sana."

"Oke, gue ke Indo dulu."

"Gue gak nerima tamu."

"Gak peduli. Nanti jemput gue, ya."

"Ke mana?"

"Ke Kanada. Ke bandara lah, anjir."

●●●

Sepulang sekolah, Fadel diam di dekat tangga, bermaksud menunggu sang kakak dan berharap kakaknya akan mengajak pulang bersama. Asyik memperhatikan sekitar, Farel melintas di hadapannya, berlalu, tanpa mengucap sepatah kata pun. Kesal menerpa. Ternyata kakaknya masih marah---mungkin? Fadel tidak yakin.

 Ternyata kakaknya masih marah---mungkin? Fadel tidak yakin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family or EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang