-11-

93 54 23
                                    

Aing back❤
Happy Reading~

_____

Jimin berlari kecil mendekati Taehyung. "Ada yang perlu ku bicarakan, Hanya berdua." Ucap jimin.

"Sekarang?" tanya taehyung. Jimin pun langsung mengangguk.

"Tapi jiseul---"

"Ada apa dengannya?" Tanya jimin.

"tidak, apa yang ingin kau bicarakan"

"Aku mau minta maaf Sekaligus berterimakasih." Taehyung langsung menatap jimin tidak percaya. apa jimin salah minum obat? kenapa tiba-tiba?.

"Ji seul sudah menceritakan semuanya padaku. Ternyata aku yang salahpaham,  aku legah saat Ji seul bilang kau tidak menyentuhnnya Jadi aku minta maaf atas masalah itu dan terimakasih sudah menolong ji seul waktu itu." jelas jimin.

"Ahh begitu, Baiklah. Maafmu ku terima dan masalah terima kasih sepertinya tidak perlu karena sudah seharusnya aku menolong gadisku" ucap taehyung sedikit acuh karena ia mengkhawatirkan ji seul.

"Kau--- kau menyukai Ji seul?" Tanya jimin yang langsung dibalas anggukan oleh Taehyung.

"Berhentilah menyukainya"

"Wae?" tanya taehyung.

"Karena ia menyukai--"

"Jungkook? benar kan?" Tebak taehyung.

"Kau mengetahuinya ?" Taehyung  menganggukan kepalanya.

"Kalau begitu berhentilah"

"Tidak, sebelum ji seul sendiri yang menyuruhku berhenti"

"Baiklah Terserahmu. Kalau gitu aku pergi" ucap Jimin sambil menepuk bahu Taehyung.

Tanpa mereka sadari seseorang telah mendengar semua ucapan mereka dari awal sampai akhir.

-00-

AUTHOR POV

Ji seul, Gadis itu berlari tak tentu arah. Ia butuh sandaran, namun siapa? Tembok ? jangan konyol, jimin? tidak mungkin, ia kecewa pada jimin. Jungkook? entah lah ji seul tidak tau pria itu pergi kemana. Taehyung? ia sudah berjanji pada pria itu bahwa ia tidak akan menangis dihadapannya. Lalu dengan siap--

Bruk

Ji seul menabrak seseorang hingga ia terjatuh ke lantai, Ji seul sedikit meringis kesakitan kemudian ia kembali berjalan namun lengannya ditarik oleh seseorang.

"Hei kau menangis?" tanya pria dihadapannya itu.

Ji seul benar-benar butuh sandaran saat ini Kini ji seul langsung menghamburkan pelukan pada pria itu, tanpa tau siapa pemilik dada bidang dihadapannya ini.

"Ji seul ah, kau kenapa?" Ji seul hanya menggeratkan pelukannya sambil menggelengkan kepalanya saat tau siapa pemilik dada bidang ini. ia tidak mau bicara untuk saat ini ia butuh ketenangan.

"Tenanglah ji seul, kau lucu kalau sedang nangis" ucap pria itu membalas pelukan ji seul seraya mengelus lembut rambut milik gadis itu.

Kini ji seul sudah sedikit tenang, ia pun melepas pelukannya. Padahal pria dihadapannya ini sudah sangat nyaman dengan pelukan yang diberikan oleh gadis itu.

"Jiyoung ah gomawo" Ucap ji seul sambil menundukkan kepalanya.

Ji young langsung menarik tengkuk ji seul agar gadis itu menatap kedua mata milik pria itu.

Setelah itu ji young memiringkan kepalanya. Ji seul hanya diam membeku, saat ji young sedikit mengikis jarak antara Kedua.

Mendekat…

Regret And Loss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang