Rabbit

97 17 1
                                    

"Hwang Soo Bi, kau dipanggil oleh Pak Lee!" Teriak salah satu sisiwi berseragam sama dengan gadis berkacamata ala Harry Potter yang tadi ia panggil. Soo Bi pun menghentikan kegiatan menulisnya yang sebelumnya mendapat mandat dari sang ketua kelas untuk mendata siswa siswi yang ada di kelas 3-1 untuk mengikuti Ujian Kelulusan karena ia merupakan sekretaris dikelas itu.

Dengan langkah malas ia keluar dari riangan yang bernuansa putih dan hanya dihiasi papan tulis putih dan beberapa jendela. Tak sengaja ia berpapasan dengan Kim Taehyung, sang ketua kelas.

"Mau kemana?"

"Aku dipanggil oleh Pak Lee."

"Hei, kenapa dingin sekali?" Ucapnya tertawa seraya mengelus lembut rambut Soo Bi yang terlihat kecoklatan. "Datanya Selesai?"

"Belum. Setelah ini aku akan menyelesaikannya."

"Biar aku yang melanjutkannya, jadi tak usah terburu-buru." Tanpa menunggu respon dari Soo Bi ia langsung masuk ke kelas lalu duduk ditempat gadis itu untuk melakukan apa yang ia katakan. Soo Bi yang memperhatikan itu hanya menghela nafas untuk merespon kebaikan Taehyung, satu-satunya orang yang paling peduli padanya.

"Ehem..." Spontan Soo Bi berbalik dan ia menemukan sesosok pria tua yang sedari tadi memanggilnya.

"Ah, Pak Lee. Jeosonghabnida." Soo Bi membungkukkan Tubuhnya menjadi ukuran 90 derajat saking merasa bersalahnya pada Pak Lee karena tak datang juga.

Beliau hanya melirik kearah Soo Bi yang masih membungkukkan tubuhnya.

"Saya hanya ingin memberitahumu tentang partner belajar untukmu." Soo Bi kembali menegakkan tubuhnya untuk menatap lawan bicaranya.

"Karena sebentar lagi kalian akan mengikuti Ujian Kelulusan dan hanya kamu yang memiliki nilai paling rendah disetiap mata pelajaran. Jadi bapak usulkan untuk memberimu partner belajar." Lanjut beliau.

"Dengan siapa?"

"Itu masih dipikirkan nanti, besok akan Bapak beritahu."

"Saya mengerti, gomapseumnida seonsaeng-nim." Sekali lagi Soo Bi membungkukkan tubuhnya dan kembali tegak saat Pak Lee sudah beranjak dari hadapannya.

Gadis itu kembali masuk kelas disusul dengan bel tanda pelajaran disekolah telah berakhir.

"Taehyung, biar aku sendiri yang membereskannya." Ucap Soo Bi saat melihat Taehyung sedang membereskan peralatan sekolahnya. "Urus milikmu sendiri."

"Aku telah membereskan milikku." Balasnya seraya tersenyum lebar saat melihat Soo Bi memasukkan barangnya kedalam tas ransel hitam polos.

"Apa yang kau bicarakan dengan Pak Lee? Kalian berbincang didepan kan?" Soo Bi mencangklongkan ransel hitam polosnya di pundak kanannya. "Hanya tentang partner belajar."

"Dengan siapa kau?"

"Entah." Taehyung mengenyirkan dahinya, "Wae?"

"Besok kau juga akan tahu."

"Hwang Soo Bi, apa kau ingin aku mati penasaran?"

"Bukan urusanku—Aw." Taehyung mencubit pipi Soo Bi yang lembut untuk memberi pelajaran pada gadis dingin dan savage itu.

"Jika kau selalu bersikap seperti itu pria mana yang mau denganmu?"

"Apa peduliku?" Soo Bi pun menggapai pergelangan tangan Taehyung lalu menancapkan kuku tangannya yang tak terlalu panjang namun tajam pada permukaan kulit pergelangan tangan Taehyung. Pria itu meringis Dan menjerit kesakitan, lalu cepat-cepat ia melepaskan cubitannya.

"Aish, kau ini benar-benar." Gerutunya seraya mengelus-elus tempat tercetaknya kuku Soo Bi.

"Aku mau pulang." Soo Bi yang tanpa mempedulikan pria tadi itu melangkah pergi dari hadapannya.

Saat hampir sampai di depan gerbang, ia mendengar sesuatu dibalik pohon besar yang dibatasi oleh semak-semak yang bertempat di sebelah gerbang sekolah. Dengan langkah tanpa ragu ia menghampiri pohon besar itu walau harus bersusah payah untuk melangkahi semak-semak yang tingginya kira-kira diatas lututnya sedikit.

Soo Bi mengintip kea rah balik pohon besar itu. Disana terlihat seorang pria sebayanya dengan berbusana kelinci ala Alice In Wonderland. Pria itu seperti habis jatuh dari atas pohon karena ada daun-daun yang terselip diantara rambut dan telinga kelincinya yang tak terlalu besar. Dengan posisi masih terduduk menyilang, pria itu mengebaskan pakaiannya yang tak terlalu kotor lalu menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menjatuhkan daun-daun yang menghinggap di rambutnya.

Pria itu bangkit berdiri lalu menoleh kesana sini. Bingung.

"Apa klub teater akan menampilkan Alice in Wonderland?" Gumam Soo Bi.

Gadis yang merasa itu bukanlah hal yang penting dan tak perlu diketahui itu pun memilih untuk berbalik pulang. Namun pria yang sedari tadi ia perhatikan sudah ada di hadapannya sehingga mengakibatkan Soo Bi dan pria itu bertabrakan. Hidung Soo Bi tertekan oleh kacamatanya sendiri karena bertabrakan dengan dada pria kelinci itu.

"Aduh." Rintih Soo Bi seraya memegang bagia hidungnya yang sakit sehingga sebagian wajahnya yang putih tertutup.

Pria itu hanya menatap heran pada gadis yang sedang kesakitan itu. Tanpa basa-basi pria itu menarik tangannya dan menatap lekat-lekat wajah Soo Bi. Soo Bi spontan menjauhkan sedikit wajahnya dari wajah pria itu sehingga hanya tersisa jarak kira-kira 5 cm.

"Wae?"

"Ok. Kau adalah Alice. Sudah kutentukan."

LOOK LIKE ALICE IN WONDERLAND (Jungkook FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang