"Jungkook, lebih baik kita kembali ke dalam." Ucap Soo Bi yang masih bersusah payah untuk melihat sekeliling namun lama-lama menjadi terbiasa dengan suasana yang gelap itu.
"Setelah ini saja." Ucap Jungkook.
"Apa-apaan kau? Nanti kita di cari oleh Pak Wu." Amuk Soo Bi yang kemudian bangkit berdiri menghadap Jungkook yang terlihat samar-samar itu.
"Justru orang-orang yang didalam sana yang akan keluar."
Perlahan muncul cahaya yang tepat berada di belakang Soo Bi berdiri. Gadis itu pun berbalik lalu mengadahkan kepalanya ke sumber cahaya itu berada. Bentuknya seperti bulan tapi berukuran sedang dan bercahaya kekuning-kuningan. Disekitar cahaya itu juga terlihat cahaya-cahaya kecil yang sedang mengelilingi tengahnya.
Soo Bi yang masih terpukau akan kecantikan cahaya tersebut itu pun langsung ditarik kebelakang oleh Jungkook. "Jangan bengong saja." Ucapnya yang lalu mendudukkan Soo Bi kembali ke sampingnya.
Gadis yang awalnya bengong itu pun memasang ekspresi masam pada Jungkook yang sudah mulai terlihat parasnya karena cahaya tadi. "Kau pikir aku ini apa sampai kau tarik-tarik?"
Jungkook hanya tersenyum. Lalu ia membisikkan sesuatu pada telinga Soo Bi, "Alice-ku."
Lagi-lagi wajah Soo Bi memerah.
"Hei! Aku bilang jangan pernah memanggilku seperti itu!" Amuk Soo Bi untuk menutupi perasaannya yang tiba-tiba merasa senang.
Soo Bi pun memukuli lengan pria yang ada di sampingnya sehingga Jungkook meminta ampun padanya.
"Aish, orang ini." Gerutu Jungkook seraya memegangi lengannya yang dipukuli oleh Soo Bi.
Dari kejauhan terdengar samar-samar suara orang dalam ukuran tak kurang dari lima orang. Lama-lama suara itu semakin jelas dan tepat di belakang mereka berdua. Keduanya pun menoleh ke belakang untuk melihat apa yang terjadi.
"Akhirnya penonton sudah pada datang." Ucap Jungkook tersenyum miring.
Soo Bi menyipitkan sebelah matanya karena tak mengerti apa yang di maksud pria itu. Gadis itu pun kembali menghadap cahaya yang menjadi sumber perhatian orang-orang itu. Cahaya itu pun semakin melebar sehingga berpencar menjadi bagian-bagian yang sangat kecil. Bagian-bagian itu mengelilingi para pengunjung yang terlihat sangat terpukau akan keindahan mereka yang masih melayang-layang mengitari mereka. Salah satu dari cahaya itu menghinggap pada hidung Soo Bi sehingga membuat matanya harus juling dahulu untuk melihatnya dengan jelas.
"Kunang-kunang?"
Cahaya yang ternyata adalah kunang-kunang itu pun kembali terbang mengitari sekeliling tempat itu sehingga tempat itu menjadi sangat indah. Cahaya yang dihasilkan oleh pasukan cahaya itu cukup untuk memberi cahaya pada suasana yang gelap itu. Suasana disana sangatlah senyap. Para pengunjung hanya menikmati keindahan kunang-kunang tersebut dalam diam.
"Apa kau suka?" Tanya Jungkook pada Soo Bi yang masih memperhatikan sekelilingnya.
"Tentu saja. Mereka sangat cantik." Ucap Soo Bi yang sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari pasukan cahaya itu.
Jungkook pun tersenyum puas akan idenya. "Tentu saja, yang cantik memang harus melihat hal yang cantik." Ucap pria itu dengan bangganya.
Soo Bi berdengus kesal, "Jungkook, apa kau tak bisa berhenti untuk memujiku sebagai orang cantik?"
"Wae? Memang benarkan?"
Soo Bi hanya memutar bola matanya keatas.
"Omong-omong, bukannya kau kapan hari bilangnya sama sekali tidak tahu tentang perasaan suka ya? Kenapa sekarang dengan entengnya kau malah bilang bahwa kau suka denganku?"
"Em... entah. Aku sendiri juga tak tahu, memangnya kenapa?"
"Kuberitahu, kalau kau suka sama orang itu bukan pertanyaan yang berbunyi 'hal apa yang kau sukai' tapi 'siapa yang kau sukai'. Aku ini bukan barang yang dengan mudahnya kau sebut sebagai 'hal yang kau sukai'." Jelas Soo Bi pada Jungkook yang tak yakin apakah ia benar-benar mengerti akan penjelasannya.
Jungkook diam sebentar, "Jadi, aku salah penyampaian?" Ucapnya.
"Bukan salah penyampaian, tapi salah pengertian kau itu."
"Benarkah? Tapi aku benar-benar menyukaimu. Bukan berarti kau kuanggap sebagai suatu barang."
Soo Bi yang mulai jengkel akan percakapan itu pun memilih untuk bangkit dari sana. "Cukup, kau bahkan benar-benar tak mengerti apa yang kujelaskan." Soo Bi pun berbalik pergi dari sana.
Sebelumpergi jauh, Jungkook pun menghampiri Soo Bi lalu cepat-cepat ia menggenggam salah satu pergelangan tangannya dan menariknya untuk menghadap dirinya. Spontan saja Soo Bi menghempaskan genggaman tangan Jungkook.
"Wae? Apa kau tak percaya?" Ucap Jungkook pada Soo Bi yang terlihat jengkel.
"Mana ada perempuan yang mau dirinya disukai tapi rasa suka itu kau samakan dengan hal yang lain?!" Suara Soo Bi meninggi. "Mungkin kau memang polos, tapi kau jangan dengan mudahnya mengucapkan kata 'suka' padaku! Itu benar-benar membuatku muak!"
"Hei, kenapa kau jadi sangat marah seperti itu?"
"Kau bahkan masih sempat bertanya kenapa aku marah. Kau memang sama sekali tak mengerti apa yang kumaksud." Sekali lagi Soo Bi berbalik namun Jungkook berhasil menggapai tangannya dan menariknya lagi.
"Aku paham apa yang kau maksud. Sangat malah. Tapi yang kuucapkan ini benar, kau sendiri kan yang bilang kalau perasaan suka itu sama sekali tak dapat dijelaskan dengan kata-kata."
Jungkook pun berbalik menghadap para pengunjung yang masih ada disana. Pria itu menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
"AKU SUKA SOO BI! HWANG SOO BI JUGA MENYUKAIKU!"
Spontan para pengunjung menatap Jungkook didalam suasana remang itu.
"Apa yang kau lakukan?" Ucap Soo Bi seraya menarik lengan baju seragam Jungkook.
Pria itu menatapnya seraya tersenyum bak anak kecil, "Aku sendiri juga tak tahu. Yang kutahu adalah Soo Bi menyukaiku seperti aku menyukainya."
Soo Bi benar-benar tak habis pikir akan pria ini. Dia sama sekali tak nyambung, tapi semua yang diucapkan olehnya memang memiliki aura ketulusan yang begitu polos.
"Kau ini bahkan sama sekali tak sungkan walaupun aku sudah membentakmu." Ucap Soo Bi.
Jungkook hanya cengengesan, tak lama ia menarik Soo Bi dan membungkukkan tubuhnya lalu mencium Soo Bi tepat di bibirnya. Perlahan pria itu melumat bibir Soo Bi yang tipis nan kecil. Karena kaget Soo Bi hanya membatu. Tapi lama-lama Soo Bi menutup matanya dan ikut melumatnya tanpa memikirkan teriakan teman-teman klub seninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK LIKE ALICE IN WONDERLAND (Jungkook FF)
RandomKeajaiban dari seorang pria kelinci? Yang benar saja.