"Jeon Jungkook, bisa bicara sebentar?" Ucap Soo Bi pada Jungkook yang masih menikmati mie hitam yang ia santap dari kantin.
"Wae? Aku baru saja makan sesuap --" Belum menyelesaikan omongannya, Soo Bi dengan penuh emosi langsung menyeret Jungkook dari sana lalu mengajaknya kehalaman belakang sekolah.
Saat telah sampai dibelakang halaman, Soo Bi pun melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Jungkook.
"Apa-apaan ini?" Tanya pria itu bingung akan sikap Soo Bi yang tiba-tiba mengajaknya ketempat itu.
"Kau masih bertanya apa-apaan? Seharusnya aku yang bertanya babo!" Suara Soo Bi meninggi karena sikap Jungkook yang sok tak tahu apa-apa.
"Hei-hei, kenapa kau marah-marah? Lama-lama kau terlihat seperti ratu merah tahu." Ucap Jungkook yang malah membuat Soo Bi benar-benar naik darah.
"Sepertinya aku memang harus langsung to the point. Jadi, mengapa kau menjadikan dirimu sebagai partner belajarku? Kau boleh hidup dirumahku dan bersekolah dimana aku bersekolah tapi kau tak boleh ikut terlibat dalam kehidupan pribadiku!"
"Hah? Kenapa kau bertanya padaku? Aku jadi partner belajarmu? Jujur saja Hwang Soo Bi, kami orang Wonderland tak pernah mengatur kehidupan kami jika kami berada diluar lingkungan kami. Jadi jika ada masalah seperti itu ya terima saja." Ucap Jungkook benar-benar polos.
"Terima saja? Membiarkanmu mencampuri urusan pribadiku begitu? Apa kau ingin membuatku mati gila karena pola pikirmu yang terlalu polos?"
"Apa cara berpikirku terlalu polos?"
"Tentu saja! Dan itu benar-benar membuat kepalaku hampir pecah."
"Omong-omong, menjadi partner belajar itu seperti apa sehingga membuatmu begitu tersinggung?" Tanya Jungkook yang langsung mengganti topic pembicaraan.
"Kenapa kau malah bertanya tentang itu?"
"Aku kan hanya ingin tahu. Toh, nanti aku yang ada diposisi itu mau tak mau."
"Aish, kau benar-benar ingin menyiksaku?"
"Tentu saja tidak. Bagaimana kau juga menuntunku untuk menjadi partner belajar yang baik untukmu?" Ucap Jungkook menawarkan.
Soo Bi berdengus kesal, "Apa disana ada sekolah seperti disini?"
"Sekolah? Tempat yang membuat kita sering tertidur hanya dengan mendengar orang yang ada didepan becerita sana-sini? Tentu saja ada, tapi aku tak tertarik."
"Tak tertarik?"
"Yap, jadi aku sering bolos dengan lebih memilih untuk tidur di atas pohon atau juga pergi memancing."
"Ah, pantas saja kau tadi tertidur disaat pelajaran."
"Itu benar-benar membosankan. Aku jadi berpikir, mengapa kalian manusia suka sekali bertahan ditempat yang seperti ini."
"Itu bukan karena suka, tapi karena kami memang menginginkan masa depan yang cerah dengan mendapat ilmu yang kami dapati sejak kecil. Jadi mau tak mau, sebenarnya aku juga bosan."
Jungkook mengedipkan matanya beberapa kali "Ow, kalau begitu." Jungkook pun menggapai salah satu tangan Soo Bi. "Untuk hari ini saja aku akan membebaskanmu dari kebosanan itu." Jungkook pun mengangkat jam perunggu liontin pada salah satu tangannya.
"Apa-apaan kau?" Tanya Soo Bi yang mulai agak curiga akan hal yang akan dilakukan Jungkook.
"Tentu saja membuatmu bebas dari rasa kebosanan, walau hanya sehari sih." Tanpa menunggu persetujuan dari Soo Bi, Jungkook pun berkata, "Jam ajaib, bawa kami ke tempat Soo Bi inginkan."
Jam itu pun bercahaya lalu membawa mereka ke suatu tempat yang begitu ramai. Banyak orang-orang berlalu-lalang seraya membawa aneka barang. Seperti balon, permen kapas, boneka, dan banyak lagi. " Tempat apa ini?" Tanya Jungkook seraya berputar-putar ditempat untuk melihat sekelilingnya yang begitu ramai.
" Ini namanya Taman Hiburan, apa kau bisa tidak terlihat seperti orang yang baru pertama kali kesini? " Jawab Soo Bi yang meras risih melihat tingkah Jungkook yang bak anak kecil.
" Taman Hiburan? Keren sekali. Pantas saja jam ajaib mengantar kita kesini."
" Aku memang sempat berpikir ingin ke sini." Ucap Soo Bi.
Jungkook pun menoleh kearah Soo Bi yang sepertinya merasa sangat senang akan apa yang ia lihat.
"Kalau begitu, aku ingin Tanya."
"Apa?"
"Kegunaan dari Taman Hiburan ini apa? Kenapa banyak barang-barang besar yang mengangkut manusia-manusia yang berteriak histeris?"
Lagi-lagi Soo Bi harus menghela nafas berat untuk menghadapi kepolosan Jungkook. "Itu namanya wahana, kau akan tahu jika kau menaikinya." Ucap Soo Bi seraya menyeret Jungkook untuk menghampiri salah satu wahana yang akan mereka naiki.
"Hwang Soo Bi?" Ucap seseorang sehingga membuat langkah semangat Soo Bi berhenti. Ia pun menoleh kearah sumber suara berat yang memanggil namanya.
"Wah, jadi benar Soo Bi." Ucap pria yang sebaya dengan kedua orang itu.
" Moon Bin? Kenapa kau ada disini?" Tanya Soo Bi pada pria bernama Moon Bin itu.
" Sekolah kami ada pembelajaran diluar kelas di museum sejarah. Aku baru saja tiba, tapi aku sama sekali tak menemui teman-temanku." Ucapnya.
Soo Bi pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Kalau aku jadi kau aku akan masuk lebih dulu kedalam museum."
Moon Bin terkekeh mendengar respon Soo Bi, " Sebenarnya aku juga akan melakukan itu, tapi tiket masuknya ada di guru pembimbingnya."
"O... " Ucap Soo Bi singkat
"Omong-omong, kenapa kau ada disini?" Tanya Moon Bin seraya melihat posisi tangan Soo Bi yang menggenggam erat tangan Jungkook. Soo Bi yang menyadari hal itu, cepat-cepat ia melepas genggamanya. Canggung.
"Em... kami juga sepertimu, tapi bukan di museum." Ucap Soo Bi bohong.
"Memangnya kita akan ke museum?" Tanya Jungkook dengan polosnya sehingga membuat wajah Soo Bi merah bagai udang rebus. Rasanya tak kuat untuk menoleh kearah Jungkook yang super polos ini.
Soo Bi pun tertunduk malu. Moon Bin yang mengetahui kebohongan Soo Bi hanya tersenyum tipis, "Dari dulu kau memang tak bisa terbuka denganku Soo Bi. Ya sudahlah, aku duluan." Pamitnya lalu melangkah melewati kedua orang itu. Namun tiba-tiba ia berhenti ditempat lalu berbalik, "Namamu Jungkook kan? Tolong jaga Soo Bi ya." Teriaknya pada Jungkook yang terlihat bingung lalu melangkah pergi lagi.
"Kenapa dia tahu namaku?" Ucapnya heran.
"Kau benar-benar membuatku malu setengah mati Jungkook. Bisa-bisanya kau bertanya seperti itu, apa kau tak bisa sedikit acting?" Amuk Soo Bi pada Jungkook yang masih merasa heran.
"Wae? Kau terlihat bingung." Tanya Soo Bi.
"Aku hanya heran, kenapa dia tahu namaku?" Ucapnya seraya mengusap-usap dagunya.
"Bukannya katamu kau akan langsung dikenali oleh orang-orang disekitarmu?"
"Ah, benar juga." Ucapnya seraya cengar cengir.
Soo Bi lagi-lagi menggelengkan kepalanya tanda pening. " Lebih baik kita lanjutkan rencana kita."
"Rencana apa?"
"Menaiki wahanalah, apa lagi?" Sekali lagi Soo Bi menarik Jungkook untuk pergi ke wahana yang akan mereka naiki duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK LIKE ALICE IN WONDERLAND (Jungkook FF)
RandomKeajaiban dari seorang pria kelinci? Yang benar saja.