Cahaya pagi telah menembus celah-celah jendela kamar Soo Bi yang bernuansa aesthetic. Dengan mata masih terasa sangat berat, Soo Bi lebih memilih untuk bangun dari zona nyamannya. Dengan mengucek-ucek matanya yang sipit, ia pun berdiri untuk melakukan apa yang biasanya ia lakukan. Tapi saat ia baru saja kakinya melangkah, ia merasakan ada sesuatu yang ia injak.
"Eh, kenapa kau masih ada disini?" Tanyanya pada Jungkook yang setengah bangun.
"Em?" Jungkook pun mengubah posisi tidurnya menjadi duduk menyilang seraya mengusap-usap wajahnya yang mulus.
"Dan lagi, apa kau tak bisa menghilangkan telinga kelincimu? Jika eomma-ku tiba-tiba masuk kekamarku lalu melihat aku menyimpan pria kelinci sepertimu dikamarku, apa yang harus kukatakan?"
"Bukankah aku sudah bilang, bahwa orang-orang dirumahmu pasti akan menganggapku sebagai temanmu. Jadi tak usah khawatir." Soo Bi hanya berdengus kesal.
Langsung saja ia mengambil baju seragam sekolahnya yang telah ia gantung disisi dinding lalu membawanya kekamar mandi.
"Alice—"
"Jangan panggil aku seperti itu!" Peringat Soo Bi yang langsung melemparkan tatapan maut pada Jungkook yang langsung menutup rapat mulutnya. "Aku hanya ingin bertanya, dimana kau meletakkan danau dimana?"
Soo Bi langsung tersentak, "Hah? Untuk apa aku menyimpan danau?"
"Bukankah kalian manusia kalau membersihkan diri di danau atau sungai?" Ucapnya polos sehingga membuat Soo Bi mengusap-usap kasar pada keningnya "Kau pikir kau ada dipedalaman? Yang ada itu kalau kita mandi ya di dalam kamar mandi."
"Oh... jadi nama danaunya kamar mandi?" Ucapan Jungkook itu benar-benar membuat Soo Bi menjadi hampir gila.
"Jeon Jungkook, bukan itu maksudku!" Teriak Soo Bi frustasi.
"Soo Bi, kenapa teriak-teriak?" Jantung Soo Bi hampir copot ketika mendengar eomma-nya bertanya dari bawah sana.
"Ah, gwaenchanha eomma." Balas Soo Bi lalu memberi isyarat pada Jungkook untuk bersembunyi namun pria itu hanya menggidikkan bahunya seraya tersenyum tipis
"Kau—"
"Wae Soo Bi?" Tanpa sepengetahuan Soo Bi eomma-nya telah berada diambang pintu kamarnya.
Seketika Soo Bi panik, "Nan gwaenchanhdago haesseo eomma."
Jungkook yang melihat kepanikan gadis yang ada didepannya benar-benar ingin membuatnya tertawa bebas. Dengan minat jahil yang muncul dibenaknya, ia pun bangkit lalu menggeser tubuh Soo Bi dari depan pintu lalu membukanya.
"Apa yang—"
"Oh... Jungkook, kapan kau tiba?" Ucap eomma Soo Bi sehingga membuat gadis itu bingung.
"Aku baru saja datang ajumma, dari tadi aku membangunkan Soo Bi benar-benar sulit. Ini saja ia baru bangun." Ucap Jungkook yang sudah terlihat sangat akrab dengan eomma-nya Soo Bi. Dan lebihnya, pria itu sudah berbusana seragam sekolah dan telinga kelincinya hilang.
"Tuh kan, Soo Bi. Jungkook rela datang ke rumah untuk menjemputmu tadi, tapi ternyata kau belum bangun jadi dia menawarkan untuk membangunkanmu." Jelas eomma yang membuat Soo Bi membatu karena bingung.
"Sebaiknya kau cepat siap-siap, aku akan menunggumu dibawah." Pamit Jungkook pada Soo Bi seraya menyimpulkan senyum miringnya.
Setelah mereka berdua turun, Soo Bi masih tetap membatu akan kejadian tadi. "Eomma bisa mengenali Jungkook? Kok bisa?" Ucap Soo Bi pada dirinya sendiri.
~*
"Aduh, kenapa tiba-tiba memukulku?" Ucap Jungkook yang telah menerima pukulan maut dari Soo Bi tepat di kepalanya.
"Gwaenchanha, aku hanya ingin memukulmu." Ucap Soo Bi yang melanjutkan pukulannya pada lengan kiri Jungkook.
"Aish jinjja, apa kau tak bisa diam?" Ucapnya seraya menahan pukulan Soo Bi dengan menggenggam erat kedua tangan Soo Bi.
"Kau benar-benar membuatku gila hari ini. Mulai dari masalah danau dan masalah eomma-ku. Kau apakan eomma sehingga bisa seperti itu? Jawab!" Ancam Soo Bi pada pria yang ada di sampingnya tak peduli akan pandangan heran orang-orang disekitar halte.
"Aish jinjja, apa kau memang memiliki sifat yang bar-bar seperti ini?" Amuk Jungkook pada Soo Bi yang terlihat sangat tidak terima akan sifat eomma-nya yang tiba-tiba bisa mengenali pria yang ada disampingnya ini.
"Asal kau tahu saja, kami yang dari Wonderland memang dapat dikenali jika kami sudah ada diluar negeri kami."
"Dengan mudah dapat dikenali?"
"Yap, dan itu penyebab aku dengan mudahnya dapat dikenali oleh manusia disini. Tapi kau berbeda, hanya kau yang sama sekali tak mengetahui tentang aku."
"Memangnya biasanya bagaimana?"
"Biasanya orang-orang yang baru pertama kali melihat orang seperti kami, tanpa berpikir panjang mereka akan menganggap kami orang yang dari dulu mereka kenal."
"Kau memang penipu kelas kakap." Ucap Soo Bi padanya.
"Itu memang sudah otomatis." Jelas Jungkook. "Dan pertama kali kita bertemu hanya kau yang memiliki reaksi yang berbeda. Oleh karena itu aku beranggapan bahwa kau adalah Al--"
"Sudahlah. Ceritamu benar-benar membuatku bingung."
Jungkook pun hanya menghela nafas berat. "Baiklah, omong-omong kita mau kemana dengan baju yang sama ini?"
"Jadi kau sama sekali tak tahu apa yang kau pakai?"
"Aku hanya terinspirasi dengan pria yang ada disekitar pohon tempat kita bertemu kemarin. Dan aku suka model bajunya makanya aku menggunakan baju ini sekarang." Dengan polosnya ia memberi alasan.
Soo Bi hanya menggelengkan kepalanya untuk merespon jawaban Jungkook. "Kau benar-benar polos ya. Apa disana kau tak pernah diajari untuk membedakan mana yang baik dan jahat?"
"Tentu saja diajari. Aku diaj--"
"Tak usah kau teruskan. Bisa-bisa kita terlambat." Soo Bi pun melangkah meninggalkan Jungkook yang lalu mengikutinya dari belakang. Unik sekali orang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK LIKE ALICE IN WONDERLAND (Jungkook FF)
RandomKeajaiban dari seorang pria kelinci? Yang benar saja.