What I Like

14 5 13
                                    

Di malam minggu ini semua anggota klub seni di undang oleh Pak Wu untuk makan malam sebagai perayaan untuk kembali aktifnya klub ini. Sejak ada Pak Wu, banyak sekali yang mendaftar ke klub seni terlebih yang perempuannya.

"Saya sangat senang karena banyak sekali yang mendaftarkan diri untuk mengikuti klub ini. Terima kasih banyak." Ucap Pak Wu pada semua anggota barunya.

"Senang sih senang Pak, tapi apa ini tak terlalu banyak?" Ucap Soo Bi yang melihat sekitar. Mungkin ada 3 sampai 5 meja makan yang disatukan oleh mereka untuk acara ini.

"Iya Pak, ini terlalu banyak." Celetuk salah satu anggota.

"Soo Bi, kau sebagai keulleob heojang mungkin akan terasa terbebani. Tapi tenang saja, saya disini untuk menbantumu." Ucap Pak Wu.

Soo Bi hanya tersenyum miris untuk merespon beliau.

Gadis itu pun melirik ke arah Jungkook yang duduk pas di sebelahnya. Pria itu terlihat senang-senang saja seraya melihat sekeliling. "Soo Bi, ini ada acara apa?" Tanya Jungkook yang mendekatkan tubuhnya ke arah Soo Bi tanpa mengalihkan pandangannya pada sekitar.

"Ini hanya perayaan untuk kembali aktifnya klub seni. Dan ini dirayakan dengan acara makan malam." Ucap Soo Bi.

Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tak lama, menu yang sudah di pesan secara besar-besaran oleh para murid pun tiba di meja. Seketika mata Jungkook terbelalak saking kagetnya apa yang ada di hadapannya.

"Selamat makan." Ucap semuanya secara bersamaan.

Tanpa menunggu satu sama lain semuanya pun langsung menyantap makanan yang ada di depan mereka.

"Seonsaeng-nim, apa kami boleh makan diluar?" Ucap salah satu siswa yang diikuti dengan wajahnya yang memelas.

"Wae? Apa disini terlalu berisik?" Tanya Pak Wu heran seraya melihat sekeliling ruangan yang memang sangat padat itu.

"Ah, bukan. Kami hanya ingin menikmati udara malam hari." Ucapnya cengar-cengir.

Pak Wu tersenyum.

"Tentu saja." Dengan langkah bahagia siswa yang meminta ijin tadi keluar dari ruangan dengan diikuti oleh teman-temannya.

Jungkook yang melihat itu pun segera ikut-ikut meminta ijin. "Seonsaeng-nim, aku juga mau ijin keluar." Ucapnya seraya berdiri dari tempat duduknya dengan membawa piring makannya yang masih sangat penuh itu.

"Silahkan." Ucap Pak Wu.

Senyum Jungkook pun mengembang lalu tanpa pikir panjang ia menyambar piring makan Soo Bi yang isinya tinggal setengah.

"Hei! Apa-apaan kau?" Amuk Soo Bi.

"Ayo makan diluar." Baru saja Soo Bi ingin menyambar piringnya, jungkook sudah pergi menjauh.

Tanpa mempedulikan teman-temannya yang memperhatikan dirinya, Soo Bi dengan langkah jengkel ikut keluar dari sana.

Gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari sosok yang berani mengganggu makan malamnya.

"Hei, Soo Bi!" Spontan Soo Bi menoleh ke arah sumber suara.

Di bangku taman terlihat sosok orang yang ia cari-cari. Dengan ekspresi tanpa dosa Jungkook melambai-lambaikan tangannya tanda untuk menyuruh Soo Bi datang kearahnya. Soo Bi berdecak kesal. Ia pun menghampiri Jungkook dan siap-siap untuk memberinya pelajaran.

"Apa kau tak bisa untuk membiarkanku untuk makan dengan tenang?" Soo Bi terpaksa berteriak karena ia masih dalam perjalanan menuju Jungkook berada.

"Aish, kau sama sekali tak bisa bersikap tenang. Kau itu tinggal mengikuti apa yang kulakukan." Ucap Jungkook santai.

"Kau pikir aku ini apamu?"

"Sudahlah, duduk sini." Jungkook pun memukul-mukul tempat yang kosong disebelahnya.

Soo Bi menghela nafas lalu duduk di tempat yang di sediakan Jungkook. Soo Bi pun menatap lekat-lekat ke arah Jungkook, sekilas pria itu melirik keara Soo Bi yang sedari tadi menatapnya.

"Mwo?"

"Makananku mana?"

"Ah, kebetulan tadi ada orang yang menggeret tumpukan piring kotor. Jadi aku meletakkan piringku dan piringmu, daripada aku keluar dengan beban kan?" Ucapnya enteng.

Dengan ekspresi menahan emosi, Soo Bi lagi-lagi menhela nafas panjang. "Jungkook, kau sebenarnya kesini niat makan atau main-main? Sekarang kita ini sedang acara makan malam."

"Em, menurutku lebih baik jika kita main-main. Apa kau belum cukup makan saat di sekolah tadi?" Tanyanya.

"Diamlah, kalau aku berbicara denganmu seperti berbicara dengan orang yang baru keluar dari rumah sakit jiwa." Ucap Soo Bi seraya menutupi wajahnya saking muaknya.

Jungkook yang melihat hal itu pun mengembangkan senyum. Ia pun mendekatkan wajahnya kea rah wajah Soo Bi yang di tutupi itu.

"Hei, walaupun jengkel kau tetap terlihat cantik ya apalagi kalau kau tersenyum. Apa rahasianya?"

Soo Bi pun menatap heran wajah Jungkook yang sudah ada di depannya.

"Memangnya kau ingin terlihat cantik?"

"Tentu saja tidak." Tolak Jungkook yang lalu kembali ke posisinya semula. "Aku hanya ingin berjaga-jaga jika ada yang bertanya tentang apa yang kusukai."

"Aku sama sekali tak mengerti maksudmu."

"Dan aku akan menjawab, yang kusukai adalah Soo Bi."

Seketika wajah Soo Bi memerah. Cepat-cepat ia mengalihkan wajahnya dari Jungkook.

"Ka-kau sama sekali tak nyambung kalau bicara." Ucap Soo Bi yang tetap mengalihkan wajahnya.

Jungkook mengernyikkan alisnya. "Benarkah?" Ia pun mengelus-elus dagunya yang mulus untuk berpikir.

Tiba-tiba suasana yang tadinya masih remang-remang, seketika menjadi gelap. Kedua orang ini spontan melihat sekeliling walaupun mereka sama sekali tak dapat melihat sekeliling.

"Apa yang terjadi?" Ucap Jungkook.

"Sepertinya mati lampu. Sama sekali tak ada cahaya bulan lagi." Gerutu Soo Bi.

Jungkook yang mendengar itu pun mendapat ide.

LOOK LIKE ALICE IN WONDERLAND (Jungkook FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang