Sudah beberapa minggu ini Jungkook bertempat dirumahnya. Lebih tepatnya dikamarnya. Sesekali Soo Bi sempat merasa bingung apa yang akan ia lakukan kedepannya jika pria kelinci ini tetap dikamarnya. Namun, rasa itu ia abaikan dan lebih memilih untuk fokus dengan kegiatan belajarnya dengan Jungkook. Awalnya Soo Bi tak menyangka bahwa Jungkook memiliki pengetahuan yang lebih darinya. Pria itu sangat lancar memberikan pembelajaran padanya.
"Hei, Jungkook, ternyata diluar dugaanku ya." Ucapnya seraya menulis jawaban pada kertas soal yang diberikan oleh Jungkook.
"Dugaan apa?" Tanya pria itu yang dengan sibuknya memilih salah satu camilan yang ada di atas meja.
"Ternyata kau juga bisa mengajari manusia ya. Kukira pelajaran disana berbeda dengan yang disini."
"Sebenarnya beda jauh, ini saja karena aku suka membaca banyak buku termasuk tentang dunia kalian ini."
"Membaca buku? Jadi buku yang tentang dunia ini bagaimana memang?"
"Em... Itu buku dongeng. Awalnya aku tidak percaya kalau manusia itu ada, dan ternyata tak seperti yang kupikirkan." Ucapnya lalu membaringkan dirinya pada lantai yang terbalutkan karpet coklat.
"Dongeng? Justru kalau disini tempatmu itu yang dianggap dongeng."
"Dan awalnya kau juga tak percaya bukan kalau Wonderland itu ada?"
"Iya juga." Ucapnya sambil cengar-cengir.
"Omong-omong, apakah aku boleh mengeluarkan telinga kelinciku?"
"Untuk apa?" Tanya Soo Bi yang terlihat terkejut.
"Telingaku terasa panas."
"Andwae! Aku tidak akan mengijinkanmu untuk mengeluarkannya." Ucap Soo Bi yang lalu bangkit berdiri dan pergi ke dapur.
Jungkook pun mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. "Hei, Soo Bi!" Teriaknya namun sama sekali tak dihiraukan oleh gadis itu.
Tak lama, Soo Bi pun kembali dengan membawa sebuah kantung berukuran sedang.
"Apa yang kau bawa?" Tanya Jungkook yang penasaran dengan apa yang dibawa Soo Bi.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Jungkook, Soo Bi pun meletakkan kantong misterius itu pada atas kepala Jungkook.
"Hei! Apa itu?" Jerit Jungkook seraya melempar entah kemana kantong yang ada dikepalanya.
"Dingin sekali." Lanjutnya.
"Itu es batu untuk membuat telingamu menjadi dingin." Ucapnya sinis pada Jungkook.
"Aish, anak ini."
Sesaat Soo Bi menoleh kearah jendela ruang tamu lalu berjalan mengahampiri jendela tersebut. "Sepertinya aka nada tetangga baru."
"Tetangga?" Jungkook pun juga melakukan apa yang Soo Bi lakukan, "Apa itu?"
"Tetangga itu orang yang akan tinggal disebelah rumah yang kita tinggali."
"O... jadi dia akan tinggal disini juga?"
"Tentu saja tidak, kau pikir rumahku ini panti asuhan apa?"
"Apa lagi itu?"
"Sudahlah, berbicara denganmu membuatku semakin pintar berbicara." Ucap Soo Bi lalu kembali duduk disusul dengan Jungkook.
Soo Bi pun menyodorkan hasil kerjanya pada Jungkook, "Sudah selesai." Jungkook pun mengambil kertas tipis itu lalu memandangnya dengan penuh arti.
"Soo Bi, eomma minta tolong." Teriak eomma-nya dari dapur.
"Nde eomma." Balas Soo Bi lalu melangkah ke dapur.
"Ini tolong kau bawakan kepada tetangga baru kita." Ucap eomma seraya memberikan sebuah kotak cantik padanya.
"Ok, eomma." Soo Bi pun berlalu dari sana.
"Soo Bi, sekalian ajak Jungkook ya." Teriak eomma padanya.
"Iya-iya." Balasnya malas. "Jungkook, ikut aku." Ajak Soo Bi lalu keluar rumah menuju ke rumah tetangga baru mereka.
"Sillyehabnida." Teriak Soo Bi seraya mengetuk-ngetuk daun pintu berwarna putih itu.
Pintu pun terbuka lalu muncul sesosok pria tinggi yang masih terlihat muda dari balik pintu tersebut. Sesaat Jungkook merasa tak enak saat menatap wajah pria itu. Kepalanya terasa pusing. "Ada apa?" Ucap pria itu.
"Ini dari eomma sebagai tanda selamat sebagai tetangga baru kami. Jika kau ada perlu, panggil saja kami. Rumah kami ada disebelahmu." Ucap Soo Bi seraya memberikan kotak yang tadi telah disiapkan oleh eomma-nya.
Pria itu pun menerima kotak itu, "Terima Kasih." Ucapnya seraya menyimpulkan senyum tip is pada bibirnya.
Soo Bi pun membalas senyuman itu, "Tentu, kami pamit dahulu." Keduanya pun saling memberi hormat lalu Soo Bi dan Jungkook pun kembali ke dalam rumah.
"Dia terlihat ramah." Ucap Soo Bi.
BRUK.
Tiba-tiba saja Jungkook jatuh tepat pada bahu Soo Bi sehingga dengan respon yang cepat gadis itu memeganginya erat namun ia juga ikut jatuh terduduk karena ukuran tubuh Jungkook yang lebih besar darinya.
"Hei, Jungkook, apa-apaan kau ini?" Protes Soo Bi padanya namun Jungkook sama sekali tak menjawab.
"Hei?" Soo Bi pun menggoyang-goyangkan tubuh Jungkook yang masih diam lemas dibahunya. Lama kelamaan kepala Jungkook jatuh merusut ke paha Soo Bi.
"Jungkook, kau kenapa?" Ucapnya panik. Lalu Soo Bi pun berteriak memanggil seseorang sehingga muncul adik laki-lakinya.
" Wae, nuna?" Ucap Beom Gyu pada nuna-nya yang terlihat panik.
"Jungkook pingsan." Ucapnya sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK LIKE ALICE IN WONDERLAND (Jungkook FF)
RandomKeajaiban dari seorang pria kelinci? Yang benar saja.