6. No Mercy

2.1K 221 32
                                    

11 September 2019

Jungkook menatap sederetan kue tart untuk ulang tahun kakaknya. Dia masih memilih. Ia baru saja mendapatkan pesan dari Kak Namjoonnya bahwa ia akan pulang terlambat, membuat Jungkook memiliki lebih banyak waktu untuk menyiapkan kejutan kecil untuk kakaknya.

Kak Namjoonnya tidak suka yang terlalu manis, mungkin kue rasa stroberi atau blueberry adalah pilihan yang bagus. Ia tegakkan badannya dan tanpa diduga ada wajah yang mungkin lebih tua darinya sudah berdiri disana. Membuat Jungkook menatap tepat pada wajahnya. Jungkook terkejut, ia tidak tau sudah ada penjaga toko yang ada didekatnya.

"E-eum..sa-saya..", Jungkook tidak mengerti alasan ia jadi tergagap dan menatap takut padanya. Ia hanya pemilik toko seharusnya Jungkook tidak perlu seperti ini.

Penjaga toko itu mendekat, membuat Jungkook makin menatapnya jelas. Semakin lama ia tidak terlihat sebagai penjaga toko biasa. Jungkook rasa, melihat tatapan seperti itu. Ia pasti mengenalnya, atau mungkin keluarganya, atau kakaknya.

"Adiknya Kim Namjoon" singkat namun mampu membuat Jungkook semakin takut dan membatu. "Bilang pada kakakmu untuk menebus kesalahannya", telapak tangannya ia daratkan dengan keras dibahu yang menegang milik Jungkook. Anak itu semakin tidak bisa berkutik. Ia taiu orang ini berniat jahat, "Jika tidak, maka aku akan membuatnya menebus dosa dengan caraku sendiri!"

Jungkook tidak sanggup lagi. Ia segera membalikan tubuhnya dan pergi dari toko kue tersebut. Jungkook mengusap wajahnya. Dia tidak ingat sejak kapan nafasnya jadi memburu takut. Sesudah menutup pintu, Jungkook tidak langsung berjalan menjauh. Ia menatap si penjaga toko itu lagi. Terlihat menyeramkan meskipun hanya terlihat hidung dan bibirnya saja.

"Adiknya Kim Namjoon", meski orang itu hanya membuka bibirnya saja. Jungkook masih bisa mengetahui apa yang dikatakan. Jungkook tau kakaknya dalam bahaya. Ia tak boleh membiarkan hal itu terjadi.

Jungkook tidak menghiraukannya lagi. Ia lebih memilih toko yang lain. Tanpa kue pun tidak apa-apa jika penjaga tokonya seperti itu, Jungkook bisa mati rasa karena ketakutan.

***

25 September 2019

Jungkook berjalan menuju rumah. Ia pulang sekolah dengan perasaan riang karena besok kakaknya ada libur kerja. Setidaknya mereka bisa menghabiskan waktu. Kakaknya tidak perlu terus berkutat dengan kasus pembunuhan yang menyeramkan.

Tapi pemandangan didepan rumahnya sangat kacau. Banyak tempelan bahkan beberapa gambar yang menunjukan kata 'Namjoon akan mati'. Jangan tanyakan ketakutan Jungkook saat ini. Anak itu bahkan harus merelakam waktunya selama lima menit untuk memandangi kondisi didepan rumahnya.

Jungkook dengan masih membawa beberapa keping ketakutan dalam hati berjalan cepat membuka pintu. Didalam rumahnya sama. Semua barang-barang berjatuhan. Rumahnya berantakan dan kacau dimana-mana. Bahkan sudab ada tulisan yang entah dari darah atau semacamnya. Cairan merah itu menuliskan kata 'Namjoon mati'.

Jungkook menggeleng cepat. Segera anak itu mengambil alat pel beserta cairan pembersih untuk menghapus tulisan yang sangat menyeramkan itu. Saking ketakutannya, kedua tangan anak itu sampai gemetar dan air matanya menetes.

Ia tidak ingin melihat hal-hal seperti itu lagi. Cukuplah ia melihat kepala kedua orang tuanya berlubang karena dia. Tidak dengan Namjoon. Tidak akan ada siapapun yang akan mengalami hal seperti itu lagi. Jungkook tidak ingin.

***

26 September 2019

Jungkook hanya terdiam sejak semalam. Namjoon dibuat khawatir olehnya. Saat makan malam pun sama. Jungkook hanya mengaduk nasi dan lauknya saja. Saat Namjoon bertanya Jungkook hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya.

Our Magic Shop // EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang