the beginning of a new one

30 11 2
                                    

"Anak yang waktu itu kemana sih, hih, gue kan sendiri lagi. Disini temen nya kok gitu gitu banget sih, hem, jadi takut mau kenalan lagi" -batin Denia.

"Ayo kelas sepuluh naik ke lantai dua semua", ucap seseorang menggunakan seragam olahraga mengarahkan murid baru yang sedari tadi duduk duduk tidak jelas didepan kantor.

"Saya akan memanggil nama kalian dan kelas kalian, yang nama nya dipanggil langsung masuk ya", jelas guru itu.

Berasa anak TK yang disuruh masuk kelas -batin Denia.

Setelah lima menit guru itu memanggil nama dan kelasnya, nama Denia tak kunjung dipanggil membuat ia jengah.

"Denia Azzahra Mevillanio, masuk kelas sepuluh IPS dua", ucap guru itu yang akhirnya menyebut nama yang kini membuat mood seseorang jadi jelek.

"Eh, gue duduk disini ya".

"Gue duduk didepan dong nggak keliatan nih dibelakang".

"Gue di tengah aja, biar kenak AC ".

"Lo duduk sama gue aja".

"Dibelakang aja biar kagak jadi sorotan guru".

Ricuh mereka yang kini memilih tempat duduk, Denia? Dia hanya menyaksikan kericuhan itu, memilih tenang dan mengambil salah satu kursi yang ada dibelakang sebelah kanan.

"Disini kosong kan?", tanya Denia dengan seorang cewek yang sudah duduk terlebih dahulu di pinggir kursi yang ia ingin tempati.

"Kosong kok, duduk aja", balas nya dengan senyuman.

"Kenalin gue Denia", ia memperkenalkan diri. Tidak mungkin juga jika Denia harus bergantung dengan anak yang kemarin mengajak ia kenalan.

"Gue Nedia", balas nya singkat membuat Denia menatap nya malas.

Eh buset dah, gue mumpung baek loh ngajakin lo kenalan. Pengen gue ceburin ke empang aje ni orang -batin Denia.

Seseorang duduk dibangku depan Denis, membuat ia mengerutkan alisnya.

Ini cewek kan yang tadi malem ngikutin IG Kak Kenzie. Hih, ngapa sekelas sama dia sih.....bikin mood makin menjadi aje -batin Denia lagi.

Mengingat kejadian tadi malam, Denia ingin sekali bertanya tanya pada cewek didepan nya ini, namun ia tidak memiliki keberanian.

Flashback on

Sore ini entah mengapa hawa yang dirasakan terasa sangat sumuk, mungkin faktor akan datang nya hujan.

Denia tengah tidur berguling guling diatas kasur yang empuk ditemani dengan dinginnya AC 16°C.

"Bosen gue dirumah, Daniel mah kalo keluar nggak pernah ajak ajak. Hem kangen Mamah".

"Stalker orang ah, ahaaa, stalker kakak jambul aku".

Ia membuka aplikasi instagram mencari nama yang sudah ia pikirkan barusan, Denia terus mencari apapun hal yang berhubungan dengan orang itu. Entah itu foto, komen komen yang ada di postingan foto orang, sampai nomer telepon nya pun ia cari.

Hingga saat ia membuka fitur instagram yang menunjukkan aktifitas followers, ia menemukan jika orang itu baru saja mengikuti instagram seorang cewek. Ia pun membuka akun cewek itu.

"Gue kok familiar ya sama ni cewek".

"Dia bukannya yang waktu itu satu kelompok MOS sama gue ya? Eh, iya ding anak itu".

Denia malah berganti orang, ia malah mencari tahu tentang cewek itu, apa ada hubungan dengan kakak jambul nya.

"Ihhh, padahal tuh cewek nggak cantik cantik amat, cantik kan juga gue. Gue aje sampe sekarang nggak di follback follback sama kakak jambul, lah dia kok".

"Musnahkan cewek itu dari kehidupan, pengen gue cabik cabik rasanya kalo ketemu dia besok. Semoga aja gue jarang dan nggak akan liat muka tuh cewek".

Denia menggigit guling nya sambil teriak histeris, untung saja dirumah ini hanya ada Denia sendiri, yang sekarang entah mengapa kesal melihat akun cewek itu.

Flashback off

Seorang wanita berseragam masuk ke dalam kelas itu, "Assalamualaikum, saya wali kelas kalian, yang akan menemani kalian selama satu tahun", jelas wanita itu.

"Perkenalkan nama saya Alika Syaraswati, bisa kalian panggil Bu Lika ya".

Bu Lika menjelaskan peraturan peraturan yang ada disekolah ini, dan menyuruh murid murid nya untuk memperkenalkan diri.

Satu persatu anak maju kedepan untuk memperkenalkan diri, kini giliran Denia yang akan maju.

"Perkenalkan nama saya Denia Azzahra Mevillanio, panggil aja Denia. Saya lulusan dari SMP 1 surabaya".

"Salam kenal Denia", sapa Bu Lika dengan senyuman.

"Perkenalkan nama saya Denia Chantika, kalian bisa panggil saya Denia juga. Saya dari SMP 2 bandung".

"Loh, ada dua Denia dikelas ini?", Bu Lika kebingungan.

Setelah itu Bu Lika melanjutkan pembagian struktur kelas.

Sekitar lima belas menit voting, para candidate tadi pun sudah terpilih dengan tugas nya masing masing.

Sialnya, Denia menjadi sekretaris. Sialnya lagi, partner sekretaris nya adalah cewek yang harus ia hindari.

"Kenalin aku Alizeeya Harvitza, panggil aja Zeeya. Salam kenal Denia?", cewek itu menoleh kebelakang dan menjulurkan tangan nya tanda perkenalan.

"Iya, salam kenal juga Zeeya", balas Denia diakhiri senyum kecut, namun Zeeya tak sempat melihat nya karena ia kembali ke posisi awal.

Semoga bakal jadi awal yang baik bagi gue punya partner kerja kayak lo

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang