Sebelum baca Vote and Comment
Jangan lupa manteman°°°
Isi? Nggak?
Isi? Nggak?
Isi? Nggak?Agghh, bingung gue. Kalo nggak gue isi, gimana caranya gue deket sama Kenzie? Diisi? Gue nggak siap ketemu Kenzie tiap saat. Uhuyyy, walau sebenernya seneng sih. Tapi lohhh, gue tuh nggak bisa normal kalo didepan Kenzie. Tadi pas dia ngajakin ngomong aja gue bener bener nervous parahhhhh.
"Apa gue tanya Kenzie aja ya?", ucap Denia.
"Tapi, gue takut".
"Ahh, gue isi aja deh. Perihal nggak jadi ikut ya tinggal nggak di kumpulin aja", Denia memutuskan untuk mengisi kertas formulir itu.
Malam ini ia benar benar dibuat bingung hanya dengan selembar kertas folio yang bertuliskan CALON OSIS STERRENLICHT.
°°°
Denia baru saja duduk dikursinya, Zeeya, Geeral, dan Nedia sudah menyerbu dengan berbagai pertanyaan menyangkut osis.
"Gimana, den? Jadi ikut kan".
"Udah lo isi kan, formulirnya?".
"Motto lo ikut osis apaan, den? Jangan sampek motto lo 'karena tidak mau kalah saingan dengan teman untuk mendapatkan hati seorang wakil osis Sterrenlicht'. Kalo emang gitu sih, seratus persen deh".
"Seratus persen apaan, gee?".
"Seratus persen ditendang sebelum masuk ruangan".
Mereka bertiga tertawa. Denia yang melihat hanya menatap nya dengan tatapan sulit diartikan.
Hari ini kebimbangan nya untuk ikut osis benar benar membuat dirinya pusing sendiri. Ia ingin sekali menjadi bagian dari organisasi itu, karena ketika ia smp, mama dan papa nya melarang. Dengan alasan kesehatan Denia yang memburuk jika terlalu capek.
Tapi, mama nya berjanji, jika Denia sudah bisa mengatur waktu istirahat dan waktu kegiatan. Mama dan papa nya memperbolehkan. Denia membuktikan nya ketika ia kelas sembilan smp. Asma nya jarang kambuh, hanya waktu waktu tertentu saja.
"Den, diem diem baek. Ngopi pa ngopi?", ucap Nedia menirukan suara anak kecil jaman micyn.
"Heem, sari wawan lo?", tanya Zeeya.
"Sari murni teh melati, kali Denia", lagi lagi Geeral membuat lelucon.
"Kenapa sih, den?", tanya zeeya lagi.
Sedangkan Denia? Cewek itu masih diam kaku, bibirnya pun terlihat sedikit pucat.
"Manteman, kemarin yang minat ikut osis, dibebaskan nggak ikut pelajaran pertama sampek pelajaran ketiga. Sekarang disuruh ke aula", koar Ajeng.
"Matahari baru nongol".
"Eh, elah jeng. Masih pagi udah kumpul aja", protes Okta.
"Barusan Kak Dela ngasih tau gue, Jaenab".
Denia menghela napas nya gusar.
"Lo nggak mau ikut ya, den? Ketebak sih dari raut muka lo", Geeral bersuara.
"Ngomong napa sih, den. Dari tadi mingkem mulu, habis kena lem tikus mulut lo?", nada sedikit kesal dari Nedia.
"Gue pengen, pengen banget. Ini impian gue dari smp. Tapi gue nggak siap ada Kenzie", akhirnya Denia mengeluarkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous
Teen FictionLet Me Be Your Screet Admirer ~Fredenia Azzahra Mevillonio~ Who Is She? ~Mackenzie Jofieeans~ • • • • • Cover by : @kdk_pingetania