3 ( Kim Mina )

48 12 14
                                    

" Setelah sekian lama tidak bertemu, Ibu yakin kalian pasti sangat merindukan nya "

Semua siswa dikelas itu langsung ricuh begitu Guru Han selesai dengan perkataan nya. Banyak siswa yang menerka-nerka siapa siswa yang dimaksud Guru Han.
Berbeda dengan yang lain, Mina justru terdiam dengan rasa penasaran, ditambah lagi dengan perasaan cemas yang tiba-tiba menyelimuti nya.
Perasaan cemas itu kian bertambah kuat saat Guru Han meminta siswa misterius itu untuk memasuki kelas. Netranya ikut menatap kearah pintu dengan kedua manik yang bergetar, bahkan keadaan kelas yang semula ricuh kini mulai hening saat siswa itu mulai menampakkan diri. Kim Mina, gadis itu langsung membeku ditempat saat melihat siswa laki-laki berpenampilan culun itu tengah berdiri didepan kelas sembari melemparkan senyuman manis, seakan tidak terjadi apapun 7 bulan yang lalu.

" Bagaimana mungkin!?, Bukankah dia sudah mati 7 bulan yang lalu!? "

Kim Mina bergumam cemas dalam hatinya. Bahkan sekarang ini tubuhnya sudah bergetar, kedua manik matanya yang selalu terlihat tegas itu kini terlihat cemas, dan wajah yang terkesan cuwek itu kini benar-benar  terlihat begitu terkejut dan shok.

" Senang bisa bertemu kalian lagi"

Mina membungkam mulutnya saat laki-laki culun itu mengucapkan kalimat yang menurutnya bukan mengisyaratkan hal baik. Tubuhnya semakin bergetar, kedua manik matanya mulai berkaca-kaca. Mina dengan cepat langsung beranjak dari kursinya keluar kelas tanpa berpamitan pada Guru Han.

》》》

Toilet wanita...

Mina membasuh mukanya berkali-kali sekedar untuk mengurangi perasaan cemas nya.  Ia menatap pantulan dirinya pada cermin dihadapan nya.
" Tidak mungkin dia hidup kembali setelah meninggal 7 bulan lamanya.  Aku tau dia sudah mati saat itu. Mungkinkah..., dia kembali untuk hal ini!. Tidak.. tidak.., dia sudah mati, aku melihatnya saat itu " Mina mengacak rambutnya frustasi sembari menghela nafas berkali-kali.
" Tidak..., tidak seharusnya aku cemas begini. Aku tidak membunuhnya, bukan aku " Mina menggeleng pelan seolah dia tengah berbicara dengan orang lain. Terlihat gila memang,  tapi begitulah jika seseorang sedang merasa cemas diatas rata-rata.

Setelah puas bergumam tidak jelas seorang diri di Toilet wanita, ia memantapakan hatinya untuk kembali ke kelas. Ia menuntun langkahnya berat menuju ruang kelas. Begitu ia sudah berdiri dihadapan pintu Kelas, perasan ragu mulai ia rasakan kembali. Ia menghela nafas berkali-kali sekedar untuk mengurangi rasa cemasnya.
Tangannya dengan ragu memegang Knop pintu. Matanya menetap knop pintu itu dengan ragu, pada akhirnya ia memilih berbalik dan pergi meninggalkan kelas dengan sejuta rasa cemasnya.

Dan disini lah ia berada, di atap Sekolah yang sepi seorang diri, duduk dibangku sembari mengamati lapangan Sepak bola yang terlihat ramai oleh siswa yang melaksanakan pelajaran jasmani.
Bukan berarti ia menonton disini, ia hanya terdiam dengan mata kosong nya mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
" Kenapa aku jadi begini? "
Mina bergumam lemas, matanya tetap terpaku dengan pandangan kosong.
Semilir angin yang tak terlalu kencang, menggoyangkan sedikit surai hitam lekat nya. Perlahan ia menutup kedua matanya yang diiringi dengan tetesan cairan bening.
" Bahkan aku tidak bisa hidup nyaman sejak hari itu"
Ia terisak kecil, merasakan setiap hantaman penyesalan yang mulai menyelimuti nya.
Kepalanya menunduk dalam, menggambarkan betapa sedih dan menyesalkan dia.

CLUK...

Notifikasi pesan menyadarkan nya.  Ia segera merogoh saku rok nya, membuka pesan Line dari Eun Ha.

EUN HA

~ kenapa kau meninggalkan kelas tanpa pamit heoh?, cepatlah kembali sebelum kau kena omelan Guru Han! ~

Who Are You?  { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang