🥀 My Son

2.3K 180 6
                                    

"kak....hiks...." lirih Raena menggenggam erat tangan dingin pria pucat yang kini hanya bisa terbaring lemah di dalam ambulans yang melaju kencang.

Ia gak bisa mengingat lagi bagaimana keadaan Yoongi waktu pertama kali ia menemukan tubuh mungil itu di tengah gelap nan pengapnya gudang saat itu. Dengan bergulir darah tak ada henti menghapus debu yang ada di lantai.

Jauh dari keadaan di ambulans yang diliputi penuh ketegangan, Shihyuk masih diam di tempatnya, memandang sisa darah Yoongi yang masih berceceran di ubin gudang itu.

Seketika ingatan tentang istrinya yang selalu kesakitan setelah divonis penyakit ganas itu mulai mendominasi pikirannya, ditambah dengan wajah yang istri yang sangat menderita ketika mengalami pendarahan hebat saat melahirkan Yoongi secara prematur.

Shihyuk belum mengerti kenapa semua ini terasa deja vu baginya, apakah ia akan merasakan kehilangan yang sama dengan rasa pada istrinya?

'Yoongi sakit'

Kalimat yang baru saja ia dengar beberapa jam lalu dari mulut murid yang tiba-tiba masuk ke ruang saat ia mau menandatangani surat persetujuan itu.

Tidak! Pria paruh baya itu tidak akan mengulang kehilangannya terhadap istrinya yang sangat ia cintai.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.


Raena menoleh meski air mata masih menjadi penghias di wajahnya, suara derapan langkah kaki itu yang seakan-akan memanggilnya, jujur saja, ia sedikit terkejut dengan wajah sendu pria paruh baya itu.

"A-ahjussi?"

Shihyuk tersenyum kecil menatap Raena, kemudian ikut duduk di sebelah gadis manis itu, "sejauh ini....hanya kamu yang tau soal Yoongi kan?"

Raena menahan isak tangisnya, "ahjussi....kak Yoongi.....hiks...."

"Aku seperti merasakan ia punya kepribadian ganda, dia be--"

"Benar ahjussi, kak Yoongi memang memiliki penyakit mental itu....dia bisa berubah, kak Yoongi sakit....ahjussi....hiks" Raena tak bisa lagi membendung tangisnya, biarlah ia terlihat lemah di mata Tuan Min, "kak Yoongi bahkan pernah menyayat tangannya sendiri, setelah ahjussi dan ahjumma bertengkar"

"Bagaimana kau tau kami bertengkar?" tanya Shihyuk.

"Irene ahjumma, ia mendengarnya, dan cerita pada ibuku"

Tak lama pintu operasi itu terbuka, membuka atensi dan suasana sedih itu berganti menjadi ketegangan nyata. "Kak Seokjin!" Raena berdiri buru-buru menghampiri dokter muda tampan itu.

dear, Yoongi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang