"lah....laper?"
Seungyoun cuman bisa nyegir pas Raena tau perutnya sedang meronta minta diisi. Raena balas terkekeh manis di hadapan Seungyoun, sampai pria itu mungkin berpikir sebentar lagi ia akan terjangkit penyakit diabetes.
Setelah makanan keduanya datang, Seungyoun dan Raena mulai melahapnya, tapi entah kenapa Raena seakan diam tiba-tiba saat mencoba terus menikmati makanannya.
"Ada apa?" Seungyoun nanya aja gitu ke Raena, saking penasarannya Raena tiba-tiba melamun.
"Eh....engga....hanya....-- lupain" tukas Raena kemudian kembali melahap makananya.
Greb!
Raena reflek menatap Seungyoun, ketika merasakan tangannya digenggam pria di hadapannya, "kenapa? Cerita aja, sekalipun itu tentang seseorang yang lain" karena Seungyoun tau, hanya Yoongi di hati Raena.
"Kak....Yoongi"
Seungyoun langsung liat jam tangannya, dan ternyata bentar lagi jam lesnya dia dimulai, "yaudah, kita pulang aja, biar kamu bisa liat Yoongi sunbae"
Raena tersenyum, dia selalu berpikir Seungyoun adalah sahabatnya yang terbaik, Seungyoun itu peka, mungkin karena Seungyoun menyukainya lebih dari sekedar sahabat. Tapi Raena gak bisa melepas jabatan sahabat yang telah lama melekat pada hubungan keduanya.
.
.
.
.
.
.
Tes...
Tes....
Tes...
"Yoon....kau mimisan!" kaget Hoseok melihat teman di sampingnya.
Yoongi menyeka cairan yang keluar di bawah hidungnya itu, dan saat itu juga dahinya mengernyit, sakit itu, temannya mulai berulah untuk kesekian kalinya, entah sudah terhitung berapa kali.
"Yoon, hey....gak papa? Bersihkan pakai ini" Seorim menyodorkan sekotak tisu pada Yoongi. "ah....madame, aku mau ke toilet sebentar" Yoongi langsung melesat menuju kamar mandi.
Pening makin menjalar, makin ia rasakan, makin menyiksa tubuh ringkihnya itu. Yoongi hanya bisa terus menyuci hidungnya dengan air, tapi ia tidak bisa menemukan dimana obatnya, mungkin tertinggal di rumah?
Flashback
Byuuur....
Yoongi tersentak bangun dari tidurnya merasakan dingin yang menyapu seluruh bagian kulitnya, rasanya ia begitu menggigil sekarang. "Mau sampai kapan kau santai begini?! Bangun sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
dear, Yoongi [END]
De TodoKelahiranku adalah kesedihan mereka "Min Yoongi, lelaki kuat dan lembut di luar, yang nyatanya ia rapuh dan bahkan tidak kuat menahan segala beban yang kini dipikul di bahunya"