"Hiks....tidak....hiks....kak...." Raena berlari menuju cintanya.
Di sana.
Di sebelah ranjang kecil yang telah usang itu, seorang pria dengan wajahnya yang telah sangat pucat itu. Yoongi tergeletak lemah di sana, dengan di sebelah tangannya berserakan obat-obatan, yang mungkin belum sama sekali ia tegak.
Raena memangku kepala Yoongi yang telah menjadi sangat lemah. "Gak....kak...." Raena mengelus pelan wajah pucat itu, darah kering masih tersisa di sekitar hidung dan mulutnya.
Dalam hati, Raena bersyukur karena perlahan Yoongi menandakan pergerakan, matanya dengan sangat lemah terbuka, "Na...." lirihnya, sampai hampir tak terdengar.
"Kak....hiks....Papa! Kak Yoongi masih sadar!" pekik Raena menyadarkan sang ayah yang tadi masih diam di tempatnya.
Junho langsung berlari menghampiri anaknya, kemudian mengambil alih Yoongi yang sudah begitu lemah. "Yoon....jaga kesadaranmu okey?" ucap Junho pelan tapi cukup bisa menginterupsi Yoongi.
Pria itu mengangguk, meskipun sakit telah merajai seluruh tubuhnya, seakan tak ingin memberinya kesempatan untuk sekedar bernafas lega tanpa rasa perih.
Raena sudah membuka pintu belakang mobil ayahnya, kemudian berlari masuk untuk menopang kepala Yoongi agar bisa lebih tinggi. Junho membaringkan tubuh kurus itu di mobilnya.
Seorim, Hyeri, dan Dohyun setuju untuk nanti pulang naik taksi. Dan akhirnya, Junho dan Raena meluncur dengan secepat mungkin menuju rumah sakit terdekat.
"Na...." lirihan tercekat itu membuat Raena fokus pada tubuh mungil di pangkuannya.
"Sabar....hiks....kak.....kita sebentar lagi sampai....hiks...." ujar Raena sebenarnya mungkin untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Na...de--ngerin..."
Raena mengangguk mantap, sambil terus mengelus wajah pucat Yoongi-nya. "Na....teri--ma kasih....dan....maaf, per--cayalah....aku mencintaimu....dan gak per--nah akan berhenti....Ss--Shin Rrr--Rae....Nahh..."
"Kak.....hiks....kak Yoongi....aku juga mencintaimu....tenang....hiks....disana ya kak...." Raena tersenyum kemudian mengecup singkat bibir pucat milik Min Yoongi.
Junho sudah lemas dan memelankan lajunya, sudah ia lihat lewat kaca supir dan dengar semuanya apa yang terjadi di belakang, Raena masih terdengar terisak. Gadis itu kini mulai mengenal arti kematian pada orang yang sangat ia sayang.
Karena sedari dulu, Raena masih merasakan keluarganya yang utuh, mungkin ada yang meninggal tapi Raena tidak dekat dengan mereka.
Dan sekarang, untuk cinta pertamanya, ia ditinggal dengan cara yang benar-benar sadis. Cinta pertamanya itu meninggal tepat di pangkuannya, bahkan setelah keduanya menahan rasa rindu, kisah cinta itu berakhir sadis ujungnya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
dear, Yoongi [END]
De TodoKelahiranku adalah kesedihan mereka "Min Yoongi, lelaki kuat dan lembut di luar, yang nyatanya ia rapuh dan bahkan tidak kuat menahan segala beban yang kini dipikul di bahunya"