Setelah lelah menangis, Ugi akhirnya tertidur. Raena menatap wajah polos dengan sendunya, entah ia juga gak tau mengapa bisa bertemu dengan pria itu, mengapa mereka ditakdirkan seperti ini, aneh? Tapi nyata.
"Nona Shin" panggil dokter yang baru saja kontrol setiap pasien dan terakhir Yoongi yang belum dikontrol. "Dokter Kim? Ah....bisa tidak usah pakai Nona? Panggil saja Raena"
"Kalau begitu jangan panggil Dokter Kim, panggil saja kak Seokjin" Seokjin tersenyum manis memandang mata indah Raena.
Raena tersenyum membalas, kemudian Seokjin beralih memeriksa Yoongi, serta semua alat vitalnya. "Kamu....anaknya om Junho ya?" celetuk Seokjin.
"Ne? Kok tau?" Raena mengerutkan keningnya, entahlah....bahkan ia saja baru kenal Seokjin.
"Om Junho itu teman ayahku, kau tau Kim Seokmin, itu ayahku" ucap Seokjin setelah melihat semua keadaan vital Yoongi.
"Tunggu, berarti....ayahmu....oh my gosh!"
"Ssst.....gak usah dibahas" Seokjin tersenyum, "Yoongi ini pacarmu?"
"Apa?" Raena menggeleng.
"Lalu, mana ada yang tidak ada hubungan spesial, tapi kamu bahkan rela untuk menjenguknya, mengantarnya sampai nangis-nangis gara-gara dia terluka. Aku gak yakin kalian gak ada apa-apa" Seokjin asal aja ngomong, padahal dia juga ngerasa ada hal yang aneh ketika bersama Raena, seperti sesuatu yang bernama 'nyaman'
Raena hanya tersenyum sebagai respon, ia pun bingung mau jawab apa, toh....dari kemarin ia juga bingung mau berucap apa di hadapan Yoongi. "By the way, kak Seokjin hebat deh, pasti pengen banget jadi kayak om Seokmin kan?"
Seokjin tersipu malu dipuji begitu, "lama-lama malah nyambung ke yang lain, ah....iya, Yoongi masih butuh istirahat di rumah sakit sekitar lima hari lagi, dan secepatnya kamu kasih tau keluarganya"
Raena mengangguk ragu, ia tak tau bagaimana cara memberitahu keluarganya, atau mungkin itu sama saja memperparah keadaan, "aku akan mencobanya, oh iya kak, untuk malam ini bisa titip kak Yoongi, aku harus pulang"
"Gak bisa kalo hari ini, aku ada urusan sama ayahku, tapi kau tenang saja di rumah sakit aman kok"
Raena mengangguk untuk yang kesekian kalinya, ia setuju dengan Seokjin, tapi kadang ia juga khawatir kalau kejadian seperti tadi terulang, Ugi yang ketakutan saat ia yang berhasil menguasai tubuh Yoongi.
.
.
.
.
.
.
"Min Yoongi!!! Kemana anak nakal itu" geram Shihyuk mencari sang anak yang kini semata wayangnya.
"Apaan sih teriak-teriak! Berisik tau gak?" balas Yeojin baru keluar mlkamar menggerutu kasar, Shihyuk menatapnya sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
dear, Yoongi [END]
De TodoKelahiranku adalah kesedihan mereka "Min Yoongi, lelaki kuat dan lembut di luar, yang nyatanya ia rapuh dan bahkan tidak kuat menahan segala beban yang kini dipikul di bahunya"