Chapter 1

939 84 29
                                    

Pagi ini So Hyun dibangunkan oleh suara alarm yang nyaring. Ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk berendam memanjakan diri dan kemudian memakai pakaian yang cocok untuk pertemuan hari ini. Di depan meja riasnya, ia yang baru pertama kali berdandan mulai memoleskan beberapa riasan yang ia pinjam dari temannya yang tinggal satu apartemen dengannya, Yeon Seo.

"Hari ini aku harus bisa menggunakan make up dengan sempurna agar sunbae menyukainya." Ucapnya dalam hati.

Namun saat So Hyun mulai menggunakan eye liner, riasan itu berantakan dan itu membuatnya geram, setelah make up yang hampir selesai menjadi menakutkan, ia berlari ke kamar Yeon Seo sambil berteriak.

"Yeon So! Mengapa make up yang aku gunakan menjadi menakutkan? Mataku menjadi seperti panda. Yeon So, bantu aku menggunakan make up ini." Suara So Hyun terdengar nyaring dalam apartemen kecil milik mereka berdua.

Dengan bantuan teman baiknya, selesai sudah ia menggunakan make up. Waktu sudah hampir sore, dan riasan memang menyita banyak waktu. So Hyun mencoba pakaian yang telah ia siapkan semalam, hari ini ia ingin tampil sempurna di depan sunbae.

So Hyun berjalan menuju halte bus terdekat untuk pergi ke cafe tujuannya. Dengan hak tinggi yang berbunyi indah, ia terus melangkah hingga kakinya mulai nyeri. So Hyun berhenti di halte, ia duduk dan memegangi kakinya.

"Aku harus menahan sakit ini demi sunbae-nim, mana mungkin aku akan menyerah karena sepatu ini?"

Saat baru saja duduk, bus pun datang dan So Hyun segera berjalan masuk ke bus. Isi bus benar-benar penuh, namun So Hyun rela karena waktu untuk pesta hari ini sudah hampir tiba.

"Aku harus menaiki bus ini, semua akan aku lakukan untuk sunbae. Tapi mengapa hari ini banyak penumpang dan amat sesak?"

Sesampainya di cafe tujuan, So Hyun turun dan mencari temannya. Saat So Hyun baru sampai di depan pintu cafe, ia memegangi kakinya yang semakin perih, beberapa teman melihat kedatanyannya dan mulai meneriakinya.

"So Hyun, kita di sebelah sini!"
"So Hyun, kemarilah!" Teriakan teman-teman So Hyun yang meminta ia mendatangi meja yang telah dipesan.

So Hyun duduk dan melepas sepatunya, ia melihat sudah banyak botol alkohol mahal yang dituangkan ke mangkuk kaca besar dan kemudian dicampur dengan es dan lemon.

"Oh! Bau bir ini membuatku mual." Batin So Hyun.

"Kalian semua sudah paham tentang peraturan kita? Gelas pertama harus habis dalam satu kali tegukan!" Chanyeol mengatakan dengan suara keras agar semua teman dimejanya mendengarkan.

"Baiklah." Sahut singkat dari temannya.

"Kim So Hyun! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau tak mengangkat gelasmu? Apa kau mau mati?" Bentak Chanyeol.

"Ini aku sudah mengangkat gelasku."
"Dasar lelaki brengsek, tukang mabuk!"

"Mari bersulang!" Ajak Chanyeol.

Gelas minuman beralkohol tinggi telah habis diteguknya, So Hyun menahan sakit perutnya karena sebelumnya memang tak pernah minum alkohol.

"Usia 21 tahun dengan menahan sakit perut dan duduk sendiri tanpa kekasih terlihat menyedihkan. Mengapa aku mau dipaksa mereka pesta di sini?"

Saat batin So Hyun sedang tidak karuan memikirkan betapa menyedihkan hidupnya sekarang, suara seseorang yang ia tunggu akhirnya datang juga.

"Hei Tae Kwang! Kemarilah! Mengapa kau terlambat?" Panggil salah satu teman satu meja ke arah pintu yang ada di belakang So Hyun.

So Hyun yang sedang melamun menopang dagu langsung kembali duduk rapi. Ia melihat ke belakang dan memandang sunbae yang berjalan menuju ke arah meja yang sama dengan So Hyun dengan senyum mautnya.

"Alasanku menahan semua kesakitan ini hanya satu, yaitu cinta!"

Senyum So Hyun semakin melebar dan kemudian ia menyempatkan diri merapikan make up dengan kaca yang ia ambil dari dalam tas mungilnya.

"Semua terlihat sempurna, dengan ini pasti sunbae menyukai penampilan baruku."
"Omo! Sepatuku belum aku pakai lagi!"

Ia mulai mencari sepatunya di bawah meja dan kemudian memakainya kembali. Dengan paniknya, ia mulai merapikan kembali penampilannya. Dan tepat saat ia menyelesaikan kesempurnaannya, Chanyeol pun duduk di sebelah So Hyun.

"So Hyun? Kau juga datang? Aku pikir kau tak mau minum alkohol." Sapa Tae Kwang basa basi.

"Iya, sunbae mengapa kau baru datang?" Jawab So Hyun sembari menutupi gugupnya dengan senyum malu.

"Sempurna! Dia duduk di sebelahku, akhirnya aku bisa sedekat ini dengan sunbae." Batin So Hyun dengan gembira merasa dirinya memenangkan perhatian Tae Kwang saat itu.

"Hei Tae Kwang! Karena kau datang terlambat, kau harus menghabiskan 5 gelas bir ini." Kata Chanyeol seolah menantang Tae Kwang.

"Baiklah aku akan meminumnya. Tapi apa kalian tahu? Aku kemarin hampir mati karena muntah-muntah."

"Kau benar, kemarin semua hampir muntah-muntah. Kemarin kau mabuk berat dan saat berada dalam ruang VIP cafe kau....." Belum sempat Chanyeol menyelesaikan kalimatnya, tangan Tae Kwang dengan santainya menutupi kedua telinga So Hyun.

"Mengapa kau menceritakan itu? Hal memalukan tak perlu didengar oleh So Hyun." Kata Tae Kwang denga senyuman yang membuat pipi So Hyun semakin memerah.

"Hari ini aku akan mentraktir kalian, jangan membahas hal itu lagi!"

"Apa kau benar-benar akan mentraktir kami semua, Tae Kwang? Baiklah, mari kita bersenang-senang lagi!" Chanyeol masih memaksa Tae Kwang minum gelas bir yang telah disiapkannya.

"Cerita itu sangat memalukan, kau tak perlu mendengarkannya. Maaf aku lancang menutupi telingamu."

"Iya" Jawab So Hyun singkat karena masih terkejut dengan perlakuan Tae Kwang.

"Baguslah kalau begitu." Ia mengelus puncak kepala So Hyun, dengan senyum Tae Kwang yang semakin tajam, So Hyun dibuat gila karenanya.

"Apa-apaan ini? Mengapa Tae Kwang melakukan ini padaku? Apa ia pikir aku wanita murahan yang mudah dirayu?"

So Hyun berpamitan ke kamar mandi, ia berjalan dan kemudian masuk ke bilik kamar mandi wanita. Di depan kaca, ia melihat pipinya yang semerah tomat dan kemudian berbicara sendiri.

"Mengapa ia menutupi telingaku dengan tangannya? Mengapa ia membelai rambutku? Sangat membosankan dan murahan sekali sikapnya!" So Hyun merutuki dirinya sendiri, namun kemudian ia kegirangan.

"Aku sangat menyukainya! Mengapa aku sangat menyukai hal-hal murahan dari sunbae?" Batinnya sambil menutupi telinganya dengan kedua tangan dan kemudian kembali menatap kaca. Ia melihat pipinya makin memerah.

"Apakah diriku benar-benar berubah hingga sunbae menyukaiku? Apakah sekarang ia mulai menyukaiku?" So Hyun kembali tersenyum lebar dan kemudian ia berjalan keluar toilet.

Sesampainya di depan toilet, ia melihat meja tempat duduknya dari kejauhan. So Hyun terpaku melihat kursi miliknya telah ditempati oleh Shi Jin, teman kuliahnya yang sejak awal diam saja duduk di depan So Hyun. Di sana juga terlihat sunbae berbincang akrab hingga mereka tertawa bersama.

"Apa yang mereka lakukan? Mengapa sunbae setega ini membuatku cemburu?"

My Boyfriend is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang