Perasaan So Hyun sudah sangat sesak, ia tak tahan dengan keheningan yang makin memaksanya untuk mengingat masa kelam. Televisi dimatikan oleh Taehyung setelah beberapa saat mereka saling canggung, dan itu membuat semakin asing terhadap satu sama lain. So Hyun ingin sekali meluapkan amarahnya yang tertahan selama ini, tapi ia menunggu air matanya sedikit mereda.
"Mengapa kau mengambil sesuatu yang aku jaga saat itu? Kau bahkan tak meminta izin kepadaku? Aku menjaga ciuman pertamaku untuk seseorang yang memang serius dan akan menikah denganku, tapi mengapa kau merenggutnya begitu saja di dalam bus sekolah?" Akhirnya So Hyun mampu mempertanyakan semuanya kepada Taehyung. Taehyung hanya bisa diam, dia mau So Hyun menyelesaikan apa yang ingin dikatakan terlebih dahulu, baru Taehyung akan menjelaskan semua yang belum So Hyun tahu.
"Aku sangat membencimu! Setelah kejadian hari itu, bahkan kau tak pernah meminta maaf kepadaku. Kau hanya datang dan berbicara seolah tak ingin mengingat kejadian itu. Kau pikir aku bisa melupakan semuanya begitu saja? Kau pikir aku akan terima saja saat seseorang mengambil ciuman pertamaku tanpa sadar seperti itu? Aku membencimu, Taehyung! Aku membencimu!" So Hyun semakin terisak setelah meluapkan semua yang tertahan selama ini. Ia sedikit lega karena sudah mampu mengatakam semua, namun hatinya perih mengingat betapa polosnya ia dahulu tak berani mengatakan apapun.
"Kim So Hyun, aku minta maaf kepadamu." Suara Taehyung lirih tapi bisa terdengar jelas ditelinga So Hyun.
"Bukannya aku dahulu mau melupakan semuanya begitu saja, tapi apa kau lupa saat dimana aku ingin menjelaskan tapi kau selalu menghindariku? Aku selalu mencarimu tapi kau terus bersembunyi dariku, bahkan aku tak bisa menghubungimu melalui nomer yang dahulu kau gunakan. Kau sudah memblokir seluruh akses komunikasi kita." Ya, memang dahulu So Hyung selalu bersembunyi dan berusaha lari dari masalah yang ia hadapi. So Hyun selalu takut menghadapi kenyataan dihidupnya.
"Setelah lulus sekolah, aku masih berusaha mencari tahu tentangmu, tapi nihil. Aku ingin menjelaskan semuanya tapi aku terlanjur kehilanganmu, aku sangat menyesal karena tingkah bodoh yang aku lakukan dahulu. Maafkan aku, Kim So Hyun." Dengan tulus Taehyung mengatakan semuanya. Keheningan mulai mencekam kembali, yang terdengar hanya sisa isakan So Hyun.
"Aku merindukanmu, So Hyun-ku." Taehyung berusaha memecah keheningan saat itu, ia berkata sambil mengelus puncak kepala So Hyun dengan penuh cinta. So Hyun masih terdiam, akhirnya Taehyung mengajaknya bercanda dengan mencoba melucu dan menggelitik pinggang So Hyun.
"Aaa.., jangan lakukan itu lagi!" Teriak So Hyun saat merasakan geli dipinggang akibat gelitik dari Taehyung.
"Aku akan terus melakukannya hingga kau tertawa." Taehyung masih menggelitik pinggang So Hyung yang akhirnya tertawa. Mereka berdua bercanda tawa melupakan masalah yang dahulu belum selesai itu.
"Kim So Hyun."
"Ya?"
"Aku masih mencintaimu." Kata Taehyung serius dengan memegang dagu So Hyun untuk dihadapkan dengan wajahnya.
"Tapi aku tidak!" So Hyun menanggapinya dengan bercanda.
"Apa kau tahu? Setelah kau pergi saat itu hingga sekarang, aku bahkan belum pernah menyatakan cinta kepada siapapun."
"Oh, benarkah?" So Hyun masih belum bisa serius.
"Selama ini aku belum pernah menemukan penggantimu, kau terlalu baik untuk dilupakan, dan bagiku kau terlalu sempurna untuk digantikan oleh orang lain." Taehyung mengatakan dengan tulus apa yang ia rasakan, dan So Hyun hanya tersenyum meremehkannya.
"Aku serius! Aku mencintaimu." Bentak Taehyung yang membuat So Hyun sadar bahwa perasaan bukanlah lelucon.
"Ah, ini sudah malam. Kau cepat pulang sebelum Yeon Seo datang." So Hyun berusaha mengalihkan pembicaraan dengan mengusir Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Idol
Fanfiction"Saat aku melihatmu memasuki Motel, aku segera bergegas ingin menghampiri dan menarikmu pergi dari situ. Namun ketika aku baru saja keluar dari mobilku, aku melihatmu berlari meninggalkan Tae Kwang di Motel itu, dan aku terus mengikutimu." Selamat...