Chapter 4

391 65 6
                                    

Taehyung
Lama tak berjumpa, So Hyun. Lain kali kau harus berhati-hati, aku tak mau kau lalai seperti tadi.

Setelah mengirim pesan itu, Taehyung terus menatap layar ponselnya dan berharap pesan itu sampai kepada tujuannya.

"Suga, apa kau tahu hal yang paling aku benci di dunia ini?" Kata Taehyung sembari terus menatap ponselnya dan berharap mendapatkan laporan terkirim dari pesannya.

"Apa? Kau benci tidak punya uang?" Jawab Suga cuek dengan jari tetap memainkan ponsel miliknya.

"Apakah kau benci jika tak punya apapun?" Sahut Jhope menatap Taehyung yang masih fokus dengan layar ponsel miliknya.

"Menunggu. Aku sangat benci bila harus menunggu." Taehyung menjawab dengan helaan nafas, seperti ingin melepaskan penat yang tertahan selama ini.

Sesaat kemudian, senyuman mulai terukir di wajah tampan Taehyung. Ia tersenyum setelah melihat laporan terkirimnya pesan yang ia tujukan kepada seseorang yang sejak dulu ia tunggu.

"Apa kau sudah gila? Mengapa kau murung dan tiba-tiba tertawa sendiri?" Kata Jungkook, sebernarnya ia ingin tahu apa yang terjadi dengan temannya itu.

Keesokan harinya, So Hyun terbangun di pagi hari. Ia membeli kopi dan duduk sendiri di cafe dekat apartement. Ia mengingat kembali apa yang terjadi saat bersama sunbae dan ia kembali menyesalinya. Dalam ingatan itu masih jelas saat ia tak sengaja menampar pipi Chanyeol yang sama-sama mabuk karena alkohol mereka.

Saat pertama kali So Hyun meminum bir, ia dibuat mabuk oleh Chanyeol. Setelah terlalu banyak minum, ada banyak kejadian yang tak ia sadari. Seperti saat So Hyun menampar Chanyeol karena ia tak mau membayar bill mereka semua, padahal jelas-jelas hari itu sunbae akan mentraktir kita. Setelah menamparnya, So Hyun tersadar dan dibuat malu oleh tingkah lakunya sendiri.

Hari ini So Hyun ingin menghabiskan waktu di dalam apartement saja. Ia masih muak dengan lika liku hidupnya. So Hyun masih tak menerima tentang kenyataan bahwa Tae Kwang memiliki sikap itu dan kenyataan bahwa So Hyun baru saja diingatkan oleh masa lalunya.

Saat sore hari datang, So Hyun mulai bosan dan memutuskan pergi ke salon untuk memanjakan dirinya. Di salon, ia benar-benar dibuat lupa tentang semua masalah yang ada, hingga suara pesan dari ponselnya membuatnya kembali ingat tentang satu masalah di masa lalu yang belum usai.

Taehyung
Apa yang sedang kau lakukan? Aku bosan menunggu saat tampil, aku sedih karena kau tak membalas pesanku sebelumnya.

"Apa ini? Mengapa ia terus mengirimi pesan untukku?" Suara So Hyun amat lirih namun terdengar oleh seseorang yang sedang mengeriting rambutnya.

So Hyun mengingat kembali kejadian dimana ia melihat seseorang menalikan sepatunya dan setelahnya pergi begitu saja. Kemudian orang itu mengiriminya pesan dan hanya dibaca saja oleh So Hyun karena ia tak mau mengingat tentang masa lalu yang menurutnya suram itu. Namun sekarang? Mengapa orang itu terus mengirim pesan kepadanya? Mengapa ia mengirim pesan seolah mereka sangat dekat?

So Hyun
Aku sedang memanjakan diri di salon.

Sesaat setelah membalas pesan dari Taehyung, So Hyun menaruh ponselnya ke meja di depannya. Kemudian ada suara pesan masuk berkali kali, itu berarti memang ada banyak pesan yang ia terima. So Hyun hanya menatap ponselnya yang terus berbunyi, berharap bunyi itu segera berhenti, namun nihil. Kemudian ia mengambil ponselnya dan membuka pesan itu.

My Boyfriend is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang