Part 13

2K 106 0
                                    

Enjoy the story..

Diandra pov

Hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan. Aku telah berusaha keras untuk tetap intensif belajar tanpa didampingi kehadiran kak leo.

Sudah hampir sebulan kak leo tak ada kabar sama sekali. Saat kutelfon hanya suara operator yang menjawab.
Berulang kali disetiap hari aku menghubunginya. Tapi tak ada hasil kadang malah aku sampai tertidur menunggunya menghubungiku.

Awalnya saat dua atau tiga hari ia tak bisa kuhubungi aku mengerti keadaanya ia pasti sibuk tapi sejak itu kak leo tak lagi bisa dihubungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya saat dua atau tiga hari ia tak bisa kuhubungi aku mengerti keadaanya ia pasti sibuk tapi sejak itu kak leo tak lagi bisa dihubungi.
Aku mengkhawatirkan keadaan kak leo.
Aku sudah menanyakan hal ini pada ayah dan ibu mertuaku tapi mereka berkata aku tak perlu khawatir.
Mungkin kak leo sedang sibuk dan tak sempat membuka ponselnya.

Tapi apa mungkin ia melupakanku dan malah bersama wanita lain?
Semua kemungkinan bisa saja terjadi bukan?
Aku semakin khawatir dibuatnya.
Apakah aku harus menyusulnya ke singapura?
Tapi kandunganku masih terlalu muda. Mana boleh aku pergi menaiki pesawat?
Bisa bisa kandunganku malah keguguran. Aku tak mau hal itu terjadi.
Tapi kenapa beberapa hari ini kak leo tak bisa dihubungi sama sekali?

Puk,

Sebuah tepukan mendarat dipundakku.
Saat aku menengok kulihat ghea sahabat dekatku sedang duduk di hadapanku dengan segelas es jeruk di genggamannya.

"hey nglamun aja..
Ntar kesambet loh...
Ah senangnya.. Ujiannya udah kelar.. "
Aku tersenyum menanggapi candaanya.

"iya.. Aku sangat berharap mendapat nilai bagus diujian ini..!"

"sama aku juga..
Trus aku mau nerusin kuliah di jurusan management..
Kalo kamu di?
Kamu mau nerusin kemana?"

"soal itu aku masih bingung.. Lihat aja deh kedepannya gimana?"

Sllrruuup

Ghea menyedot es teh yang dibawanya. Tiba tiba aku menginginkan es itu.
Rasanya pasti sangat segar dan manis bila masuk ke dalam kerongkongan.

"ghe.. Bisakah kau belikan aku es teh sepertimu..?"
Ghea melongo. Ia tau aku jarang suka es teh. Aku mungkin akn lebih memilih es jeruk dari pada es teh. Karena aku memang kurang suka dengan aroma menyengat teh.

"beneran kamu di?
Biasanya kamu paling anti tuh sama teh..
Kenapa sekarang malah minta?"
Aku agak tersinggung dengan perkataannya barusan.

"kalo gak mau beliin gak papa..
Aku beli sendiri.."
Ghea memegang lenganku, ia lalu tesenyum dan menganggukkan kepala.

"oke aku beliin.."
Ghea mengambil selembar uang lima ribuan yang kugenggam. Ia lantas berjalan kearah kerumunan penjual es teh kesukaannya itu.

Tak beberapa lama, ghea datang sambil membawa sebuah cup berukuran sedang berisi es teh yang kuinginkan.

The Secret Of My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang