Chapter; 13

14.4K 1.8K 197
                                    

🐥🐥🐥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Setelah menghabiskan waktu selama satu jam lebih, Mingyu akhirnya menyelesaikan urusan memeriksa skripsi milik Wonwoo. Dengan disertai gangguan dari Yera tentu saja. Bagaimana tidak? Yera terus saja menempel pada lelaki bermata rubah tersebut.

Mingyu ingin berterimakasih pada Wonwoo karena tidak banyak yang harus ia koreksi didalam skripsi miliknya. Itu sangat mengurangi waktu kerjanya kali ini.

Tapi sekarang anak perempuan itu sudah terlelap ke alam mimpinya. Biasa, anak kecil kan ada jam tidur siang. Dan dengan itu berakhir juga penderitaan Wonwoo yang semula menemani Yera bermain.

Cape banget cuk, di suruh ini itu sama bocil. Tapi Wonwoo ikhlas kok, ikhlas banget malahan. Kan Papa bocilnya ganteng hihi. Oke, yang barusan gak ada hubungannya sama sekali.

Dan kini mereka berdua lagi duduk lesehan di karpet bulu ruang keluarga apartemen Mingyu. Berduaan aja :)

"Saya perhatikan akhir-akhir ini kamu terlihat murung, Sabiru."

"Iya, Pak?" dahi Wonwoo mengerut heran saat mendengar ujaran Mingyu. Wonwoo takut salah denger. Masa iya dia diperhatiin sama Pak Mingyu.

"Maaf jika saya lancang. Tapiㅡ" Mingyu menyamankan posisi duduknya. "Apa kamu punya masalah yang bikin kamu murung seperti itu?"

"Sa-saya gapapa kok, Pak.."

Wonwoo gelagapan karena pertanyaan dosennya itu. Apa Wonwoo kudu curhat dari A sampai Z tentang hal yang bikin dia murung? Sksd banget keliatannya.

Tapi perasaan mah Wonwoo biasa aja deh. Ya walaupun emang sih akhir-akhir ini dia sering badmood karena orang tuanya yang terus menyinggung tentang rencana pernikahannya dengan Rajuna.

Ingin hati Wonwoo untuk melepaskan ikatan pertunangan ini. Namun apalah daya apabila dia saja tidak punya gandengan untuk jadi penolongnya dari jeratan kedua orang tuanya itu.

Wonwoo mamao jadi anak durhaka, apalagi sama Bunda yang asdfghjkl tidak bisa dijelaskan dalam kata-kata.

Mingyu kembali berujar setelah cukup lama terdiam. "Mata kamu gak bisa bohong, Sabiru."

"Bapak cenayang ya? Atau ada silsilah keluarga sama Roy Kiyowo?" ucap Wonwoo dengan polosnya.

Eh Pak Mingyu ketawa dong pas denger Wonwoo ngomong gitu. Gigi taringnya kurang ajar banget nyembul-nyembul keluar. Gemes minta dipegang kayanya. Gimana Won, udah ambyar belum?

"Pak, saya gak lagi ngelawak loh ini."

"Kamu lucu,"

Seketika Wonwoo sadar diri kalo dia udah gak sopan sama dosennya barusan. Buru-buru Wonwoo pun meminta maaf pada Mingyu, dan dosen muda itu malah tambah tertawa saat melihat raut wajah Wonwoo yang panik.

Menurut Mingyu, Wonwoo itu sangat menggemaskan untuk ukuran laki-laki. Sikapnya, senyumannya, tingkahnya, cara berbicaranya, dan jangan lupakan Wonwoo yang lebih dominan bergaris wajah manis. Tidak heran apabila Yera terlihat sangat nyaman disisi pemuda yang notabenenya merupakan anak didiknya sendiri.

Heart Sound » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang