🌻 Special Chapter♡

23K 1.4K 285
                                    

🐥🐥🐥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Sang titik pusat tata surya mulai mengeluarkan cahaya terangnya, baru kembali dari peraduan. Namun bias cahaya tersebut tidak mengusik ketenangan makhluk-makhluk yang masih nyaman bergelung dibawah hangatnya selimut.

Seperti Angkasa Mingyu dan Sabiru Wonwoo contohnya. Mereka masih betah tidur dengan posisi saling mendekap satu sama lain. Tak terganggu sedikitpun oleh kokokan keras ayam tetangga.

Sampai akhirnya tangisan seorang bayi berhasil membuat keduanya berjengit kecil karena kaget. Perlahan Mingyu membuka kedua kelopak matanya, tetapi tidak dengan Wonwoo. Lelaki manis itu kembali memejamkan matanya karena terlalu lelah.

Ya, dia habis begadang bersama Benua Sakya sampai pukul tiga pagi. Anaknya itu rewel hingga susah tidur. Maka tak heran apabila Wonwoo masih betah menutup mata sekarang.

Dengan inisiatifnya sendiri, Mingyu bangkit dari kasur empuknya dan berjalan menghampiri box bayi yang memang berada di kamar mereka. Disana ia bisa melihat, bayi gembul berusia 4 bulan sedang menangis dengan kencangnya.

"Sstt.. Anak gantengnya Papa udah bangun, nyariin Buna ya?" Mingyu menggendong tubuh kecil Benua hati-hati. Ia meletakan Benua pada bahu lebarnya, menepuk pelan bokong putranya itu kemudian.

Perlahan tangis Benua mulai mereda. Mungkin ayunan dari sang Papa membuatnya nyaman. Setelah dirasa cukup tenang, Mingyu pun meletakan Benua di atas kasurnya, tepat disebelah Wonwoo.

Mingyu tersenyum kecil ketika melihat gaya tidur Benua yang begitu mirip dengan Wonwoo seperti ini. Keduanya sama-sama menggemaskan!

Sembari menunggu Wonwoo bangun, Mingyu memutuskan untuk pergi membersihkan diri dan selanjutnya pergi ke kamar Yera guna membangunkan anak perempuannya itu. Kali ini Mingyu akan membiarkan Wonwoo beristirahat lebih lama.

Mingyu tahu betul kalau kemarin malam istrinya itu begadang tanpa ditemani olehnya. Bukan tak peka atau apa, tapi tubuh Mingyu juga sama lelahnya karena harus mengurus pekerjaannya yang sangat menumpuk minta diperhatikan.

Butuh waktu lima belas menit lamanya untuk Mingyu menyelesaikan urusan mandi. Setelah selesai berpakaian, kaki panjangnya terangkat keluar dari kamar. Berniat membuat sarapan dan membantu Yera bersiap.

Tenang aja, Mas Angkasa udah biasa kok. Waktu masih single juga kerjaannya gitu tiap hari.

Wonwoo mulai mengerjap kala merasakan cahaya matahari yang menembus lewat celah jendela. Manik rubahnya membiasakan bias cahaya, sampai matanya terjaga sepenuhnya.

Ia menggulirkan kepala ke segala arah, kemudian tatapannya jatuh pada sosok mungil yang tertidur disampingnya.

"Loh.. Benua?" ucapnya dengan suara serak khas. Atensinya teralih saat mendengar suara pintu kamar terbuka. "Mas Angkasa, Mas yang udah pindahin Benua kesini?"

Heart Sound » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang