🐥🐥🐥
Hari sabtu ini menjadi hari yang paling tidak diinginkan oleh Wonwoo. Sesuai dugaan. Bener aja sih, orang tuanya ngejemput dia di apartemen kemaren soreㅡyang katanyaㅡbuat pertemuan keluarga.
Yang jadi masalahnya itu ya Wonwoo sendiri. Bunda nya terus maksa buat ikut bikin Wonwoo badmood seharian.
Malam hari nya keluarga Rajuna pun datang. Dengan setelan yang formal tentu saja. Wonwoo udah masang muka sepet aja daritadi. Senyum aja se-disuruhnya sama Bunda. Wonwoo yakin setelah pertemuan ini berakhir, Bunda nya itu bakal ngomel sampe dia cape sendiri.
"Nak Wonwoo tambah manis saja ya Pah?" ibu dari Jun yang pertama memecah keheningan di meja makan besar ini.
Para orang tua terkekeh kecil, sementara Jun hanya diam begitupun dengan orang yang sedang dibicarakan.
"Makasih tante. Padahal Wonwoo biasa aja, gak ada manis-manisnya." timpal Wonwoo kemudian. Ia berujar disertai mimik wajah yang datar.
Jun udah muter bola mata aja di sebrang meja. Ayolah, harusnya sabtu ini dia pergi ke satu tempat karena ada janji sama temennya. Tapi malam ini dia malah kejebak di meja makan dengan obrolan yang tidak jauh dari bahasan saham dan saham.
Semua yang ada dimeja makan menyantap hidangan yang sudah disediakan. Wonwoo lagi gak mood banget sumpah. Makan aja kayak ketahan di tenggorokan. Jun yang melihat air muka tunangannya berubah masam pun hanya menggeleng heran.
Sampai akhirnya suara dari ayah Jun membuka percakapan terlebih dahulu setelah acara makan malam selesai.
"Langsung saja ke intinya," ayah Jun berdehem pelan. "Mungkin anak saya juga sudah berbicara pada nak Wonwoo sebelumnya. Jadi, bagaimana? Apa nak Wonwoo setuju bila pernikahan kalian di majukan tanggalnya?"
"Gak setuju lah, Om." jawab Wonwoo lantang.
Kedua orang tuanya memasang wajah terkejut. Jun pun ikut membelalak matanya kaget. Bunda Wonwoo dengan segera menegur putranya itu agar berlaku sopan kepada calon mertuanya.
Hilih! Calon mertua apaan kalo tukang maksa gini. Gerutu Wonwoo dalam hati.
Ibu Jun yang menyadari suasana sudah tidak semenyenangkan tadi langsung berujar. "Ah, tidak apa. Apa ada alasan khusus, nak Wonwoo?" tanyanya pada Wonwoo.
Wonwoo menghembuskan nafasnya sedikit kasar. "Wonwoo masih pengen kejar cita-cita, Om, Tante. Gak mau nikah dulu. Jun juga gitu kok, ya kan Mas Jun?"
Ia mengalihkan atensinya pada Jun dan memberikan tatapan yang seolah berkata 'Buru anjir setuju aja sama gue kenapa si?!'
Jun yang mengerti pun mengangguk ragu. Tatapan tetua disana sedang menyorot serius padanya, membuat Jun tak mampu berkutik atau berdiam diri terlalu lama.
"Iya, Jun juga pengen kerja dulu biar bisa kasih kebutuhan yang layak buat rumah tangga kita nanti."
Kalo bukan karena tata krama, Wonwoo udah pengen ngomong najisun mugholodoh aja pas denger ucapan Rajuna barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Sound » Meanie ✔
أدب الهواة[ Completed ] Sefruit kisah cinta ribet antara Angkasa dan Sabiru. "Selain pinter di semua pelajaran mata kuliah, ternyata kamu juga pinter narik hati saya dan perhatian anak saya, Sabiru." Warn⚠ Pairing Meanie! | Local!AU | BxB! | Age-switch! | Fl...