RENCANA YANG GAGAL

14 1 0
                                    


Warning!!
Typo bertebaran!
Kalau ada yang typo, tolong ingetin ya! Makasih!
Lanjhoot!
.
.
.


✨✨✨

Kini sudah pukul 4:10 dini hari, Adeeva terbangun saat mimpi buruk mengusik ketenangan tidurnya. Ia segera membasuh wajahnya dan berniat untuk kembali melanjutkan tidurnya.

Adeeva menutup matanya beberapa detik kemudian, ia membuka matanya kembali. Sepertinya tidurnya harus sampai disini saja. Tapi, apa yang harus ia lakukan untuk mengusir rasa bosan? Entah, ia tak sempat memikirkannya.

Gadis itu melihat seisi kamar yang indah namun tak mewah tapi cukup untuk memberinya kehidupan layaknya pada rumah tinggal. Kemudian matanya jatuh kepada sebuah benda pipih berlogo apel yang ia beli dari hasil tabungannya dulu, ia mulai masuk kedalam aplikasi yang bertuliskan 'line' dan masuk kedalam obrolan yang bertuliskan nama seseorang yang ia kenal.


LINE
06:14

rafaaqln🤪
Good Morning Rafa:)

Adeeva sebenarnya agak ragu untuk mengirimkan pesan itu pada Rafa,ia kemudian berpikir 'untung saja Rafa tidak aktif'. Ia kemudian berniat menghapus pesan itu,ia panik saat melihat pesan yang baru saja ia kirimkan sudah dibaca oleh Rafa.

Apa itu dari Rafa? Atau dari grup kelas? Pikirnya dengan ragu.

Dengan rasa penasaran yang menggebu,ia langsung kembali membuka line.

Line
06:15

rafaaqln🤪
Morning juga deeva


Setelah melihat pesan itu, Adeeva kembali menyimpan ponselnya diatas nakas dan menghirup udara dengan rakus lalu menghembuskannya perlahan.


Jam menunjukkan pukul 06:20. Adeeva segera melaksanakan ritual mandinya dan bersiap-siap menuju kesekolah. 15 menit berikutnya, Adeeva telah memakai seragamnya.

Ting! Ting! Ting!

Suara bel apartermennya terdengar. Seakan sudah terbiasa, Adeeva segera berjalan menghampiri pintu apartemennya sembari merangkul tasnya dipundak. Tidak lupa dengan sepotong roti selai kacang ditangan kanannya.

Saat membuka pintu, nampaklah wajah Rafa yang kini menatap Adeeva dengan datar. Definisi orang yang tidak bisa menunggu.

"Hehe,maap. Gue baru aja mau sarapan. Jadi gue beresin dulu, dan cuma ngambil sepotong roti doang." ucap Adeeva disertai cengiran. Sedangkan Rafa mengalihkan pandangan.

🌻🌻🌻


Adeeva menarik napas kemudian ia hembuskan kembali. Hal itu tak luput dari pandangan Rafa saat ini. Adeeva terlihat menggemaskan dimatanya dimana ia mencoba menenangkan amarahnya, seperti sedang mencari kekuatan dalam dirinya. Adeeva bahkan sempat-sempatnya berpose seperti naruto yang sebentar lagi akan mengeluarkan kekuatan seribu bayangannya.

"Udah?" Ucapan Rafa membuat kesadaran Adeeva kembali. Adeeva tertunduk malu seperti kedapatan mencuri permen oleh pedagangnya.

"Udah kok! Gue juga lagi berusaha buat nggak ladenin mereka. Ya emang sih, kuping gue panas dengernya. Tapi,bodoamat lah." jelas Adeeva, lalu melengos mendahului Rafa.

Rafa menggeleng singkat melihat tingkah Adeeva. Setelahnya, Rafa berusaha menyamakan langkahnya dengan Adeeva. Belum sempat Rafa melontarkan omelannya, Adeeva masuk begitu saja ke kelasnya.

I'M YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang