Pria tersebut hanya menatap sendu bianglala yang kini menjadi heboh oleh orang banyak. Seketika senyum liciknya muncul. Pria tersebut beralih mengambil ponselnya. Ia senang melihat hal seperti ini.
"Kerja bagus!" Ujar pria yang kini berbicara dengan ponselnya.
Ia menatap bianglala yang perlahan dimakan oleh api. Ia tersenyum jahat. Ia beralih menatap seorang wanita yang tengah berjalan kearahnya.
"Apa yang kau lakukan disini sayang?" Tanya wanita tersebut dan bergelanyut manja ditangan pria tersebut.
"Tidak ada. Hanya menyaksikan kematian" Ujar pria tersebut lirih dan tersenyum.
✨✨✨
Mark kini berusaha menenangkan Angel yang saat ini menangis. Bagaimana pun ia harus berusaha keluar darisini dan yang pertama kali yang harus ia tangani adalah menghentikan Angel menangis.
Mark memeluk gadis tersebut. Ia melihat kearah luar yang kini sudah penuh asap kebakaran. Pria tersebut beralih menatap Angel yang tengah menangis.
Mark melepaskan pelukannya, ia beralih memegang bahu gadis tersebut. Menatap dalam kedua mata Angel yang basah karena airmata.
"Dengarkan aku!" Ujar Mark sambil mengusap kedua mata Angel yang basah. Pria tersebut menghapus airmatanya.
"Berhenti menangis Ok? Kita harus keluar darisini jika tidak bianglala ini akan segera meledak" Ucap Mark dengan penuh penekanan.
Angel beralih menatap sekitarnya ia baru sadar bahwa bianglala yang mereka tempati kebakaran.
"Tapi, bagaimana caranya?" Tanya Angel sambil menatap Mark. Mark terdiam menatap dalam gadis tersebut.
Tentu saja! Bagaimana bisa mereka meloloskan diri jika saat ini mereka tengah berada dipuncak ketinggian bianglala.
Mark bodoh. Bodoh. Bodoh. Rutuk pria tersebut. Ia tak habis pikir mengapa tuhan melakukan hal semua ini.
Mark beralih melepaskan jaketnya. Ia memasangkan jaket tersebut melilit pada pinggang mungil Angel. Pria tersebut beralih menatap keluar, ia melihat bahwa saat ini ada pemadam kebakaran yang tengah datang.
"Dengar! Nanti kau harus turun bersama dengan pemadam kebakaran itu. Jangan lihat kebelakang! Terus saja maju berjalan! Kau mengerti?!" Perkataan Mark langsung dipatuhi Angel.
Pria tersebut beralih menghela napas. Ia melihat kearah jam tangannya. Tidak ada waktu! Ia harus menyelamatkan Angel darisini.
Pria tersebut beralih berdiri dan menatap pintu bianglala tersebut. Sesaat hendak mendobrak pintu tersebut Angel menarik tangannya.
Mark beralih menatap gadis yang kini tengah ketakutan tersebut. Ia menghela napas dan memeluk Angel. Terakhir. Ya, terakhir kali. Mark tidak yakin bahwa dirinya akan selamat.
"Berjanjilah kau akan pergi dengan selamat Ok, jangan melihat kebelakang! Dan juga kau harus bahagia!" Ujar Mark. Pria tersebut mengusap lembut kepala gadis tersebut.
Ia beralih menatap pintu bianglala tersebut dan———
Brak
Pintu bianglala tersebut lepas. Para pemadam kebakaran tersebut beralih melihat hal tersebut yang menandakan bahwa ada orang didalam sana.
"Mark, aku——"
"Sebentar lagi pemadam kebakaran akan tiba dan kau harus turun bersama mereka mengerti!"
"Tapi bagaimana denganmu?!" Tanya Angel ntah mengapa ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
"Aku akan menyusul! Kau harus segera pergi" Ujar Mark sambil menatap Angel dalam.
Ia sekilas menatap pemadam kebakaran yang datang. Untung saja bianglala ini masih bisa dijangkau oleh tangga pemadam kebakaran.
"Ayo! Pemadam kebakarannya sebentar lagi akan datang" Ucap Mark sambil merapikan Angel.
"Mark aku——"
"Nona harus bahagia! Jangan lupa makan! Jangan terlalu sibuk bekerja mengerti! Setelah aku tidak ada jangan lupa katakan kepada ayahmu agar mencari pengganti ku secepatnya agar nona aman! Aku——"
"Mark! Berjanjilah kau akan turun juga dengan selamat" Ujar Angel. Ia tak ingin feellingnya menjadi kenyataan.
"Jika kau melanggar——Aku tidak akan memberi mu gaji sepeser pun kau mengerti!" Ucap Angel dengan isakan airmatanya yang tanpa diminta sudah mengalir.
Mark menatap gadis tersebut lalu tersenyum. Ia beralih menarik gadis tersebut kedalam dekapannya dan——
Mencium gadis tersebut dengan lembut. Angel yang melihat apa yang dilakukan Mark beralih menangis. Gadis tersebut membalas ciuman Mark. Jangan! Jangan sampai apa yang tidak diinginkan terjadi.
"Saya mencintai Nona" Ujar Mark saat ia menyudahi ciuman tersebut.
Ia menatap Angel yang kini menatapnya sendu. Ia beralih mencium pucuk kepala Angel dengan dalam. Mengusap kepala Angel. Menghapus airmata gadis tersebut.
"Kau harus turun. Pemadam kebakarannya telah tiba" Ujar Mark saat ia melihat seorang pemadam kebakaran yang hampir tiba.
Angel beralih turun. Ia menatap Mark dengan tatapan sendu. Mark yang melihat hal tersebut hanya tersenyum.
Angel perlahan dibawa turun oleh pemadam tersebut. Hati Mark seakan teremas saat ia mengetahui dirinya akan kehilangan Angel.
"JANGAN LUPA PESAN SAYA NONA! SAYA MENCINTAI NONA!!!" Teriak Mark dari atas.
Angel langsung panik saat ia telah turun akan tetapi Mark belum juga turun. Ia menghampiri salah seorang pemadam kebakaran tersebut.
"Tolong! Teman saya ada di dalam bianglala tersebut! Cepat tolong dia!" Ujar Angel langsung dipatuhi oleh para petugas tersebut.
Sesaat para petugas pemadam kebakaran hendak kesana———
BOOOM
"MARK!!!!!"
Ledakan besar terjadi. Bianglala tersebut seketika roboh. Semua orang beralih pergi dan berlarian mencari tempat berlindung.
Angel menangis histeris tak kala mengingat Mark masih berada disana. Angel yang hendak pergi kesana langsung ditahan oleh seseorang.
"Lepas! Teman saya ada disitu dia dalam bahaya!"
"Maaf anda tidak bisa. Semuanya telah lenyap. Jika anda kesana nyawa anda bisa terancam!" Ujar seseorang tersebut dan beralih membawa Angel menjauh.
Angel menjauh ia menatap kepingan bianglala yang telah hancur. Mesin bianglala yang meledak dan beberapa kios tempat para orang berjualan hancur berdebu. Gadis tersebut jatuh tersungkur melihat semua itu.
Tidak! Kenapa ini harus terjadi saat ia baru saja bisa merasakan jatuh cinta lagi?! Kenapa tuhan sangat tak adil kepadanya?!!!!!!
"MAAARRRKKKK" Teriak gadis tersebut putus asa.
Nasi telah menjadi bubur. Semuanya telah terjadi dan hilang. Hanya kenangan yang tinggal mengisi harinya. Dengan isak tangisnya gadis tersebut tersungkur ditanah memeluk jaket yang terakhir kali diberikan Mark kepadanya.
"Aku juga mencintai mu Mark sangat! Sangat mencintai"
End
End?
Bagaimana nih readers? End tidak yaaaa?
Kan sudah author bilang. Author pecinta sad ending:")
Tapi tenang aja, ini bukan endnya kok. Author cuma iseng aja buat kayak begini:"")
Gimana sedih gak? Ngefeel gak sama ceritanya?
Jangan lupa vote ya man teman:)

KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE BOSS (END)
Fanfiction"Jatuh cinta pada seorang bodyguard??? What the hell???!!!! Tidak akan!" Albertine Angel Oktavian gadis cantik bak malaikat yang selalu menjadi pujaan para kaum adam kini telah terjatuh pada ucapannya sendiri. Ia mencintai nya! Don't Judge a book by...