"Ada Roy?" tanya siswi dari kelas lain.
"Roy siapa?" tanya gue balik.
"Roy Vernando," ujarnya.
Gue melihat ke segala arah untuk menemukan Roy. Sebenarnya gak susah sih nyari Roy, soalnya dia tinggi dan mungkin itu hal mudah jika kalian mencari seseorang, bukan?
"Roy di cariin tu," teriak gue.
"Sama siapa?" ujarnya dengan suaranya yang berat tetapi cempreng. Mungkin jika teriakan cowok paling cempreng, gue yakin Roy pemenangnya. Hey, gue gak mengejek suaranya.
Gue yang berdiri di depan pintu, hanya mengangkat bahu, suer gue gak tau sama sekali siapa siswi itu. Soalnya gue gak terkenal dan gak mau ngenal orang, Roy berjalan menghampiri cewek itu, mungkin dari jauh mereka terlihat sangat cocok. Gue gak cemburu loh, gue kan gak suka sama dia.
Gue masuk ke dalam dan berkumpul dengan teman-teman gue yang asik mengadakan "Girl Talk", kalau bahasa sehari-hari gosip dah.
"Eh, cowok yang ganteng di kelas kita cuman Roy doang ya," ujar Oliv.
Semuanya pada ngangguk setuju."Rasanya Roy itu playboy deh." Dan lagi-lagi mereka mengangguk setuju. Ini kenapa pada nganggu semua? Jangan bilang mereka pada suka sama Roy?"Emang gantengnya Roy apa sih?" celetuk gue dan semuanya menatap horor.
Bego, gue pasti bakal dengerin berbagai perkataan yang keluar dari cewek-cewek mengerikan ini.
"Ya ampun, masa lo gak bisa ngeliat ketampanan dari Roy? Udah tinggi, anak basket, pintar lagi. Siapa yang gak kesem-sem sama tu cowok, kalau lo gak kesem-sem lo gak normal ya."
Mendengar kata 'gak normal', malah makin buat gue bingung."Anjir, enak aja lo bilang gue gak normal, gini ya, kita ini punya berbagai tipe. Lah, tipe cowok gue gak kayak Roy. Gue itu nyari cowok yang gak pernah pacaran sama sekali, jadi tu cowok punya pacar pertama dan terakhirnya itu gue, kayak di nopel-nopel," ujar gue panjang lebar.
Semuanya memasang wajah bloon mereka dan tertawa terbahak-bahak."Mana ada cowok kayak gitu, cuy. Lo ngayal tinggi banget, cowok itu pasti udah pernah pacaran walaupun mukanya jelek banget," ujar Yuni.
"Mana tau ada, dari beberapa cowok di dunia, rupanya dia jodohku dan rupanya dia belum pernah berpacaran. Betapa beruntungnya daku," ujar gue lebay.
"Dia gay kali, pacaran sama cewek belum pernah, tapi sama cowok berapa kali," ujar Tya yang membuat gue memupuskan harapan.
Gue menatap Tya tajam."Jangan membuat orang memupuskan harapannya, dong."
"Eh ngomong-ngomong kalian pada mikir siapa aja yang ganteng di kelas kita gak? Kita jujur-jujuran di sini," paksa Anna.
Gue langsung berdiri dan berencana meninggalkan tempat gosip terkutuk itu, kemungkinan jika gue beda sendiri, gue bakal digosipkan yang tidak-tidak.
"Eits, Sera mau kemana?" tanya Weni sambil mencengkram lengan gue dengan kuat. Anak taekwondo ini benar-benar mengeluarkan kekuatannya.
Gue melepaskan cengkramannya secara paksa."Lepas dong, ini namanya KDK! Kekerasan Dalam Kelas!"
"Duduk sini, woi tanyain si Sera duluan!"
Gue berasa sedang di kantor polisi dengan beberapa mata polisi menatap gue."Jadi Sera, menurut lo siapa yang terganteng disini?"
Jika gue jawab jujur, gue bakal di gosipkan, jika gue jawab gak ada, gue bakal di tahan lama. Sial ini buat barbie bingung. Cielah barbie, babi kali.
"Jujur, siapa cowok yang menurut lo ganteng?"
Yaudah deh, semoga langkah gue ini benar."Roy, kayaknya. Soalnya kalian bilang itu tadi."
"Yah, kata kami ada yang beda tadi," ujar mereka kecewa.
Sejujurnya, bukan Roy cowok yang ganteng di kelas bagi gue sih. Tapi cowok yang semena-menanya, emosian, childish, dia cowok yang membuat gue suka sama dia cuman gara-gara kami gak sengaja terlambat sama-sama. Dia cowok dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clumsy Boy
Short StoryKisah seorang cowok kaku dalam menghadapi cewek dan gak pernah pacaran sama sekali. "Gue emang cakep, tapi emangnya salah cowok cakep gak pernah pacaran? Sekali pacaran gue setia kok." - Roy Vernando. "Gue emang suka cowok yang gak pernah pacaran sa...