Gue berjalan masuk ke kelas yang sedang heboh, melihat teman gue yang berjalan ke sana ke mari membawa alamat, eh gak deng maksudnya membawa buku dan pena. Membuat gue berpikir ada apa gerangan mereka seperti itu?
Dengan santai gue masuk ke kelas dan duduk di singgasana gue, teman sebangku gue--Sinta--melihat ke arah gue."Lo udah siap PR fisika?"
"Pr yang mana?" tanya gue dengan wajah polos.Sinta menatap gue lama."YANG HALAMAN 60 ITU, DUDUNG! SANTAI BANGET LO!" Sinta langsung berjalan ke depan di mana semua orang berkumpul untuk menyalin. Dia meninggalkan gue, begitu kejamnya.
Gue langsung membuka buku fisika dan melihat halaman 60, dan rupanya memang ada PR. Astaugfirullah Bagaimana gue bisa lupa?! Dan kenapa fisika jam pertama?! Gue buru-buru mengambil buku pr dan pena menuju tempat berbagi contekan.
Ketika menuju ke depan, terdengar suara yang tidak asing di telinga gue."Woi ngapain rame-rame gini? Cowok sama cewek gak boleh dekatan, bukan muhrim. Eh itu jangan ada yang grepe-grepe."
Ah gue udah biasa dengan tingkah cowok mesum ini. Dia Tora Adhitia, cowok yang gue sukai. Kayaknya tipe cowok yang gue bilangin kemarin melenceng jauh ya. Entah kenapa gue suka sama anak satu itu, wajahnya gak cakep sih, tapi gue suka ekspresi wajahnya kalau lagi iseng sama waktu dia manja, kayak anak kecil.
"Lo ribut bange,t Tor-Tor! Lo udah ngerjain fisika?" tanya Yudi.
"Emang ada?" jawabnya dengan santai.
"ADA!" teriak semuanya dan Tora langsung menutup telinga.
Tapi bukannya dia buru-buru nyalin, malah buka h, gunain wi-fi sekolah, terus main LGR! Ya allah, sepintar apa anak ini?!
Daripada gue ngurusin tu anak, mending ngurusin pelajaran fisika tersayang.
Eh ngomong-ngomong Roy dimana ya? Eh..ini..bukan gue nyariin dia atau gimana, cuman penasaran doang! Serius.
***
"Jadi, gue itu punya adik..." cerita Roy panjang lebar ketemennya."Eh, bukannya lo anak tunggal?" tanya Johan.
Roy melirik Johan dan menghela nafas."Gue punya adik, tapi dia di culik, terus penculiknya minta bayaran."
"Stop! Stop,Roy! Khayalan lo di luar batas, lo anak tunggal, bego!"
Roy menutup wajahnya dengan kedua tangannya, pura pura nangis kayaknya."Lo jahat banget, Jo!"
Ini kenapa kaya drama-drama? Apa Roy bakal lari, terus gak sengaja ketabrak truk, dan Johan merasa bersalah. Mereka akan menciptakan gay drama.
Roy berdiri dan mengambil hp di sakunya, kayaknya ada telfon deh. Gue mencuri-mencuri untuk mendengarkannya.
"Assalamualaikum, Ma."
"..."
Oh dari mamanya, atau pacarnya? Mana tau mereka manggil 'papa' 'mama'.
"Iya Ma, Roy nanti ambil bekal di depan."
"..."
Ya allah, emaknya baik banget. Anaknya diingatkan ambil bekal, emak gue? Lah ngarep banget diingatkan, uang jajan aja kadang lupa. Durhaka banget gue ya?
"Iya, Roy bakal makan tepat waktu kok. Mama udah makan?"
"...."
"Makan ma, nanti sakit. Roy ambil bekal dulu ya ma. Assalamualaikum."
Subhanallah, adakah anak cowok yang berbakti seperti dia? Kalau gue punya anak, anak gue nanti sifatnya selembut Roy aja, tapi anak gue jangan bersifat playboy kayak Roy."Jo, ngambil bekal yok!"
"Hari ini gue gak bawa bekal, lo aja sendiri yang ngambil. Sorry sob."
"Yah, kesepian gue. Gak deng canda, yaudah, gue ambil bekal dulu ya."
Ketika Roy udah pergi, gue mendekati Johan. Sifat detektif gue kumat lagi, yakali sifat detektif.
"Eh Roy anak mami ya?"
Johan mengangguk dengan santainya.
"Kok lo santai banget? Roy kan playboy, jadi ada juga ya cowok playboy itu anak mami?"
"Roy itu gak playboy. Dia aja gak..."
Kalimat Johan terputus. Gue menatapnya penasaran. Dia melihat gue dan memalingkan mukanya.
"Gak apa?"
"Gak ada, weeee!" ujarnya dan kabur dari hadapan gue.
Ini pasti ada apa apanya, harus gue selediki! Detektif Sera beraksi!
Eh tapi untuk apa gue cari tau ya? Kan bukan urusan gue, yaudahlah masih banyak urusan gue yang lain. Gue kan siswi sibuk atau menyibukkan diri tepatnya.
Tapi satu hal yang gue tau, kalau Roy itu anak mama.
***
Assalamualaikum! Nyonya nyonya dan tuan-tuan, terimakasih sudah membaca. Ana mau nanya pada antum sekalian, ya kenapa gue jadi arab gini?Gak usah banyak basa basi, gue orangnya to the point, canda. Gimana cerita gue? Pendek banget yaaa? Namanya juga cerpen hahaha. Jangan baca aja dong, gue lagi jadi fakir vo-ments nieh. Canda, kita mah ya berbagi, gue bagi cerita, lo bagi vote sama komen, nah hidup terasa lengkap karena saling berbagi.
Udah dulu yo! Jangan lupa vomentsnya ganteng dan cantik!
Assalamualaikum!
KAMU SEDANG MEMBACA
Clumsy Boy
Short StoryKisah seorang cowok kaku dalam menghadapi cewek dan gak pernah pacaran sama sekali. "Gue emang cakep, tapi emangnya salah cowok cakep gak pernah pacaran? Sekali pacaran gue setia kok." - Roy Vernando. "Gue emang suka cowok yang gak pernah pacaran sa...