13. Memulai Dari Awal

297 22 0
                                    

Sera memasukki kelasnya dengan hati-hati, meletakkan tasnya dengan hati-hati juga, yang dia lakukan sekarang hanya berhati-hati.

Dia mendaratkan bokongnya ke kursi dan menghela nafas. Rehan--kawan sebangkunya--menatap Sera yang daritadi hanya menghela nafas.

"Ser, jangan duduk sebelah gue kalau lo memancarkan aura suram!"

"Hidup gue dulu gak suram amat, sebelum dia datang."

"Asik, siapa nih yang datang tanpa ngetuk pintu dulu? Doi lo ya?"

Sera cuman melihat sekilas kearah Rehan."Hidup lo gak ada beban ya kayaknya."

Kali ini Rehan yang menghela nafas dan mukanya ikuttan muram."Ser, lo gak tau ya?"

"Gue bakal tau kalau lo ngasih tau, pe'a!"

"Oh iya betul juga lo. Tau anak baru kelas sebelah?"

"Tau. Kenapa emangnya?"

"Tau kalau gue selalu ditolak sama semua cewek?"

"Taulah! Lo kan di cap sebagai cowok-yang-selalu-dianggap-temen atau cowok-yang-selalu-kena-friendzone."

Rehan menatap tajam Sera,"Serah lo deh. Gara gara tu anak baru gue ditolak cewek-cewek sekolah kita. Masa dia ngutuk gue? Dan tau gak lo, kutukkannya rupanya ampuh banget! Intinya gini deh, gue kena karma dari dia."

"Jadi beban lo cuman itu doang?"

"Ape lu kate? Cuman gitu doang? Aduh Sera si gadis manis nan polos, gini beban lo gak seberat beban gue. Lo kan bebannya ada yang suka sama lo, belum tentu itu beban banget bagi lo. Nah gue? Beban gue bakal jomblo selamanya atau balikkan sama dia. Amit-amit cabang bayi dah balikkan sama dia, nenek lampir gitu."

"Lo kayak cowok ngondek tau nggak, nggak usah jual mahal Rehan gantengg, lo kan selalu jual murah. Kenapa sih sekarang sok sok jual mahal?"

"Bukan jual mahal Sera cantik, tapi lo tau dong dia itu nenek lampir dan tingkahnya kayak preman. Gue gak bakal tau gimana gue jadian sama dia. Oke gue pernah jadian sama dia sih, tapi waktu itu dia adalah gadis polos dari desa yang membuat seorang bad boy a.k.a Rehan Naufal jatuh cinta, eh gak jatuh cinta deng, suka doang kok."

"Lo tau gak kayaknya julukan lo bakal bertambah," ujar Sera melihat Rehan.

"Apaan Ser?"

"Cowok-yang-kena-friendzone-terus-karma-tapi-sok-jual-mahal-sama-mantan!" ujar Sera dengan nada tinggi.

Tentu saja hal itu membuat Rehan kesal setengah mati. Apa salahnya jual mahal dengan mantan kan? Apa Sera gak tau kalau ada cara jitu dalam hal PDKT yaitu tarik ulur perasaan.

"Terserah lo deh, Nyonya Vernando. Eh udah jadi nyonya belum yaa? Masih digantungin kan?" ledek Rehan.

"Gak di rumah, gak di sekolah, intinya disekitar gue selalu dihiasi oleh cowok-cowok rempong ya," ujar Sera melirik Rehan yang merasa tersindir.

"Tapi kangenin," jawab Rehan dan hanya dibalas tatapan malas dari Sera.

Percakapan mereka terhenti, karena guru yang mengajar sudah masuk, dan sekarang mereka harus bergulat dengan sejarah masa lalu yang terlihat manis di pagi hari.

***

Tadi pagi ketika masuk ke kelas,  Roy yang berjalan dengan percaya diri tiba-tiba bimbang untuk menyapa gebetannya yang sedang mengeluarkan aura suram dan tidak niat bercanda dengan Rehan.

Roy sengaja berjalan melewati tempat duduk Sera, tetapi walaupun berapa kali dia lewat, tetap saja Sera gak melihatnya, Sera tetap bicara sama Rehan. Hal itu membuat Roy putus asa menyapa Sera ketika pagi tadi.

Clumsy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang