part 5 ~ Terbiasa

2.2K 53 0
                                    

Semua bisa Karena biasa , Dan semua biasa Karena bisa.
🌟🌟🌟

          Perlahan tapi pasti Aku mulai terbiasa Tanpa jadinya Edward Di Dalam hidupku, walaupun awalnya cukup sulit namun Aku harus tetap teguh pada pendirian Ku bahwa Aku Akan meluapkan semua kenangan Yang pernah Kita lalui bersama , Aku Akan kuat Demi anak Yang sedang Ku kandung ini , dia tidak bersalah jadi Aku Akan membesarkannya sendiri walaupun Tanpa figur ayah Dalam hidupnya , entah bagaimana kedepannya nanti Aku akan pasrahkan semua pada Tuhan.

      Hari ini aku kembali bekerja Di Kafe seperti biasanya , Aku Naik bus untuk sampe ke Kafe tempat Aku bekerja , Kira" 15 menit Aku telah sampai . Sesampainya Di Kafe banyak orang Yang ngomongin tentang Bos baru Kami
" Eh eh coba liat deh orang Yang jalan kesini , Yang pake jas , dia ganteng ya" ucap Salah satu pegawai.
Dan sontak Aku menoleh ke arah orang tersebut , Dan Ku akui dia sangat tampan , tapi tidak lebih tampan Dari Edward , huhu lagi lagi Edward , tidak bisakah dia pergi sejenak Dari otakku , daripada Aku memikirkannya lebih baik aku kembali bekerja.
        
         Hari sudah menjelang sore Dan waktunya Aku pulang , Aku sudah bersiap Akan pulang namun tiba" Ada seseorang Yang menghampiri Ku , Aku terkejut Karena dia adalah orang tampan Yang Ku temui Di Kafe Siang tadi ,
"Ehmm permisi Nona , apa Aku boleh berkenalan dengan mu?" Ucapnya dengan suara Yang unchhhh melemahkan hati jiwa ragaku saat ini
" Apakah anda berbicara dengan saya tuan
?"ucapku Yang Masih tak yakin dia berbicara padaku
"Tentu saja Nona cantik , memang Ada siapa lagi selain Kau?"
Dan disitulah Aku terlihat bodoh Karena memang hanya Aku Yang Ada disitu Karena Yang lain sedang sibuk melayani tamu
" Awhh iya ehhe , perkenalkan mama saya Kayra Quensha , Kau bisa memanggilku Kayra"
"Sepertinya nama Kayra sudah biasa , bagaimana jika Aku memanggilmu quen? Kau Akan menjadi quen Dalam hidupku Dan aku Akan menjadi King Dalam hidupmu Dan Kita Akan hidup bahagia"
" Ehhhhh " ucapku Yang terkejut dengan ucapannya tadi
" Aku bercanda Nona , tapi jika Kau ingin begitu Aku Akan siap menerima mu Dan tentu saja baby mu" ucapnya sambil mengelus perutku Yang mulai membuncit
" Ehhh a-aku harus pergi tuan Hari sudah mulai petang , nanti Aku tidak Akan mendapatkan bus untuk pulang" aku harus segera pergi sebelum pipi Ku memerah
" Tenang saja , bagaimana jika makan Malam terlebih dahulu , lalu Aku Akan mengantarmu pulang? Tentu saja Kau tidak Akan menolak iyakan?"
"Maaf tuan Kita baru saja kenal,  apa ini tidak berlebihan? , Lagian Kau tidak tahu Aku ini siapa"
" Aku tahu Kau siapa , hanya mungkin Kau Yang tidak mengenal Ku lagi"
"Apa Aku pernah mengenalmu?"
"Sudah lupakan saja , ikut Aku Dan Aku jamin Kau Aman"
"Emmmm baiklah"

        Selama perjalanan aku hanya bisa diam sambil menikmati perjalanan , dan tibalah Kita Di sebuah Taman Di tengah kota

"Ayo turun, apakah Kau sangat nyaman Di Mobil Mahal Ku nona?"
"Ehhhh , maafkan Aku"

     Kita kembali mengelilingi Taman Yang Di dominasi oleh keluarga bahagia Yang tidak terlihat memiliki sebuah masalah , tidak sepertiku Yang memiliki masalah Yang cukup besar hingga Aku harus berada Di sini Dan jauh Dari keluargaku , Tanpa terasa air mata menetes Di pipiku
"Apa Aku Salah mengajakmu kesini quen?"
"Tidak , hanya Aku bahagia melihat keluarga Yang Ada Di Sana , ya keluarga Yang sedang bermain bersama"
" Suatu saat Kau Akan Ada Di masa itu , bersama orang Yang Kau sayang , percayalah padaku Tuhan tidak Akan tertidur"
" Aku yakin Tuhan Akan memberikan kebahagiaan padaku suatu saat nanti"
" Jangan bersedih bagaimana jika kita makan es krim?"
" Aku ingin , tetapi Aku belum gajian , lebih baik Kita pulang saja Aku Masih bisa menahannya sampai waktu gajian tiba"
" Kau meragukan kekayaanku quen? Bahkan Aku bisa membeli es krim se toko nya jika Kau ingin"
" Aku tidak menyukai orang sombong seperti itu"
" Oh maafkan Aku , Aku janji tak Akan sombong lagi"
"Kau seperti anak kecil Yang berjanji namun Kau Akan mengingkari nya"
" Tidak Akan quen , percaya padaku , aku Akan membuatmu merasa bahagia bersama keluarga kecil Kita nanti"
" Mengapa Kau sangat baik padaku , bahkan Aku saja belum tau siapa namamu"
"Ah iya Aku Stefano Alexander , terserah padamu ingin memanggilku siapa, Dan Aku pastikan Aku Akan menyukai pamggilan itu"
"Bagaimana dengan Xander? Aku menyukai panggilan itu"
" Tentu saja boleh , hanya Kau saja yang memanggilku Xander orang lain memanggilku Alex atau bahkan Ada orang Yang memanggilku Ax"
"Jadi Aku menjadi Yang pertama?"
"Sure quen, apakah Aku menjadi Yang pertama memanggilmu dengan sebutan quen?"
"Sure Xander , Kau Yang pertama, entah kenapa Aku Sekarang sangat senang dipanggil quen Karena aku merasa Aku Akan menjadi ratu Yang hidupnya Akan bahagia selalu"
" As you wish quen, Aku Akan mencoba mengabulkan permintaan mu itu"
" Apakah sekarang Aku bisa makan Pizza? Aku menginginkannya sekarang"
"Tentu saja , Ayo"
 
        Xander menggandeng tanganku menuju parkiran , Dan dia juga tetap menggengam tangan Ku saat dia menyetir , ya Tuhan Aku suka dengan keadaan ini , tapi Rasa Ku saat ini Masih berpihak pada Edward , oh Tuhan aku merasa berdosa pada Xander , tapi biarkan waktu Yang Akan menjawab semua nya nanti Karena aku percaya Tuhan tidak Akan membiarkanku terus bersedih.

"Ayo turun quen , katanya mau makan pizza?"
"Tentu saja , Aku ingin membeli banyak apakah boleh? Entah kenapa Aku ingin sekali , Dan Aku berjanji Akan mengganti nya saat Aku gajian nanti"
"Tidak perlu quen , jika Kau perlu apapun katakan Padaku , maka Aku Akan mengabulkannya"
" Terimakasih Xander Kau sungguh baik padaku , Aku tak tahu harus bagaimana mengungkapkan Rasa terimakasihku padamu"
"Cukup dengan tinggal bersamaku itu sudah cukup , bagaimana Nyonya Xander?"
" Kau panggil Aku apa tadi Nyonya Xander?, Apa itu artinya Aku Akan menjadi Nyonya Di rumahmu?"
" Tentu saja Nyonya , bagaimana?"
"Ah Aku tidak pantas mendapatkan panggilan Nyonya Xander , Aku bisa menjadi teman mu saja sudah sangat bersyukur"
"Sudah" ini mau membeli pizza atau tidak?"

     Lalu Kita segera masuk kedalam restaurant Dan memesan 3 box pizza Dan itu hanya untukku saja HANYA UNTUK QUEN.  Setelah selesai memesan , Aku langsung pulang Dan diantar oleh Xander.

" Selamat tidur Quen ,jangan lupa mimpikan keluarga kecil Kita nanti , Aku tidak sabar Kita Akan se rumah"
" Kau ini , sangat jago membuat pipi Ku kebakaran"
" Hahaha Aku pulang dulu ya , baby jangan nyusahin mama kamu ya , Tuan Xander menyanyangimu" ucap Xander sambil mengelus perutku.

        Aku masuk ke dalam apartemen dengan perasaan Yang bahagia , entah kenapa Aku merasa nyaman bersama dengan Xander , walaupun perasaanku Masih tetap untuk Edward , oh Tuhan bagaimana ini? Apa Aku Salah jika Aku begini? Apakah Aku pantas bahagia seperti ini? , Aku terlalu lelah memikirkan semua ini , hingga Aku tertidur.



Jeng jeng jeng , akhirnya update Setelah 2 Bulan ga update , semoga kalian ga bosan ya . See You in Next part ❤️❤️❤️

Eating For 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang