"Tidak mungkin! Suamiku masih hidup!" aku berteriak histeris setelah kedatangan ambulan.
Tubuhnya terbaring kaku. Wajahnya pucat, semua orang bersiap untuk menyolatinya.
Aku masih tak percaya dengan situasi ini, tadi pagi kami masih berbincang tapi sekarang dia sudah tak bernyawa.
"Pa bangun! Mama tidak bisa hidup tanpa Papa." Aku menggoyang-goyangkan tubuhnya.
"Isma, sabar ... Iklasin kematian suamimu, biar dia tenang di alam sana," ucap salah seorang tetangga menenangkanku.
Semua orang iba dan ikut meneteskan air mata.
"Isma, kamu harus kuat. Jangan seperti ini." Lanjut yang lain.
"Nggak bisa! Kalau suamiku mati, siapa yang akan bayar biaya salonku? Siapa yang bayarin spa dan liburan keluar negeriku."
"....."
Mereka mendadak pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Dian Tian (RAWS Festival 2019)
HumorWARNING! CERITA INI BISA MENYEBABKAN DARAH TINGGI, EMOSI BERLEBIH DAN KESAL MENDADAK. ORANG YANG SEDANG BAHAGIA TIDAK DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. Perbab 100 kata, ada yang 50 kata. Dengan beragam kisah yang berbeda Dalam rangka RAWS Festiva...