Aku mencari jodoh, dari satu tempat ke tempat yang lain. Kadang iri melihat orang bahagia, bisa jalan-jalan dan bersenang senang.
Pernah aku membuat pengumuman, rasanya lelah. Semakin dikejar malah semakin jauh.
Walaupun begitu aku tidak putus harapan, sekalipun kami terlambat bertemu tak apa.
Hingga aku tak sangaja bertemu dia di gang penistaan cinta, gang yang menjadi sejarah para penjual cendol.
"Jodoh! Mau kabur kemana lagi kamu?!" Aku menggenggam tangan jodoh kuat-kuat.
"Ampun Pehu, aku beneran belum punya uang. Tunggu sampai ginjalku berhasil dijual ya." Gelas cendol yang dia pegang bergetar.
"Awas kalau kali ini kau bohong lagi!" ancamku.
.
.
.
.
.
****
Pehu : penagih hutang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Dian Tian (RAWS Festival 2019)
HumorWARNING! CERITA INI BISA MENYEBABKAN DARAH TINGGI, EMOSI BERLEBIH DAN KESAL MENDADAK. ORANG YANG SEDANG BAHAGIA TIDAK DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. Perbab 100 kata, ada yang 50 kata. Dengan beragam kisah yang berbeda Dalam rangka RAWS Festiva...