Pubaga, muridku yang baru menginjak usia tujuh tahun kehilangan ibunya. Sikap yang biasa ceria menjadi muram. Tak ada tawa lagi.
"Hari ini Bu guru antar pulang ya," ucapku ketika semua anak sudah dijemput dan tinggalah dia sendiri.
Wajah muramnya hanya mengangguk, pasti Papanya lupa menjemput lagi.
Sesampainya di rumah Pubaga, aku menggantikan bajunya dan memasakkan makan siang.
Suara pintu dibuka dengan keras. Menghasilkan denyitan.
"Pubaga ... Syukurlah kamu tidak apa-apa. Maaf Papa lupa jemput kamu. Terimakasih ya Bu Gebmu udah nganterin Pubaga." Napas Papa Pubaga ngos-ngosan.
"Iya Pak, sama-sama."
"Pa, aku mau Bu Gebmu jadi Mamaku," ucap Pubaga membuat Papanya terkejut.
Akhirnya rencanaku berhasil.
.
.
.
.
.****
PUBAGA : PUnya BApak GAnteng
GEBMU : GEbet Bapak MUrid
KAMU SEDANG MEMBACA
You Dian Tian (RAWS Festival 2019)
HumorWARNING! CERITA INI BISA MENYEBABKAN DARAH TINGGI, EMOSI BERLEBIH DAN KESAL MENDADAK. ORANG YANG SEDANG BAHAGIA TIDAK DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. Perbab 100 kata, ada yang 50 kata. Dengan beragam kisah yang berbeda Dalam rangka RAWS Festiva...