Last at part three...
Sebuah suara membuat Sienna terkejut. Gadis itu membalikan badannya, seorang laki laki tampak bersandar didinding gerbang asramanya.
"Kau." Sienna berusaha tenang. Ia ingat siapa pria itu. "Why are you here?" Gadis itu harus waspada bukan.
Pria itu menyeringai dan mendekati gadis itu. Refleks gadis itu melangkah mundur. "A-Apa maumu?" Ia merasa tubuhnya menabrak sesuatu keras dibelakangnya, dia tidak bisa mundur lagi.
Pria itu menyeringai mengunci pergerakan Sienna dengan tangannya. "Kau mau apa kucing kecil?" Pria itu mendekatkan kepalanya ke hadapan Sienna. "Apa yang kau lakukan kepadaku?" Pria itu berbisik dengan suara beratnya.
~Happy Reading~
"Maybe that's why I wanted to get lost somewhere, because I wanted to be found."
~~~
Hawa diluar bahkan terasa dingin, membuat nafas pria itu terasa hangat mengenai sisi wajahnya. "Aku tidak melakukan apapun." Sienna menjawab menatap mata tajam pria sialan ini. "Apa yang kau mau? Barang-barangmu?!" gadis itu sepertinya sudah tidak bisa sabar dengan tingkah seenaknya pria ini. "Semua sudah bersih seperti baru, kau tidak usah khawatir."
Aland tertawa dengan jawaban perempuan dihadapannya yang tampak berani. "Kau pikir pria seperti apa aku? Benda itu tidak berharga." Pria itu menyentuh dagu Sienna dan langsung ditepis olehnya.
"Jangan macam-macam, kau brengsek!"
"Brengsek?Kau tau kata brengsek yang sesungguhnya?" Mata Aland tertuju pada bibir mungil gadis yang tidak bisa diam ini.
"Kau sudah bermain dengan orang yang salah." Aland menyeringai, langsung melumat bibir gadis itu. Tangannya menahan leher jenjang milik perempuan dihadapannya.
Sienna memberontak gadis itu akan menampar pria brengsek ini, tapi pria itu menahan tangannya terlebih dahulu. Ciuman menjadi lumatan dan sesapan. Gadis itu tidak bisa memberontak hingga satu lenguhan lolos dari bibirnya.
Laki-laki itu benar-benar brengsek. Sienna memalingkan wajahnya. Aland melepaskan ciumannya "Ciuman pertamamu? " Aland melihat gerak-gerik Sienna.
"Kau bisa memanggilku Aland." Hal yang menyenangkan lainnya adalah gadis itu sama sekali tidak mengenalinya. Siapa yang tidak mengenal THE EVANS. Gadis itu mungkin tinggal di zaman batu.
Aland lalu asal mengangkat Sienna seperti kantung beras. "Turunkan aku, turunkan aku brengsek!" Sienna berusaha memberontak, ini namanya penculikan. Ia sudah memukul-mukul punggung laki-laki itu.
Pria itu membuku pintu mobil hitamnya lalu meletakan Sienna di kursi samping pengemudi. Aland bergegas memasuki mobilnya. "Apa-apan kau ini, kau gila ya!" Sienna berusaha membuka pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unclaimed
RomanceDILARANG PLAGIAT!!! DILARANG COPY!!! ~~~ Takdir pasti mengambil bagaiannya dalam pertemuan Sienna dan Aland. Dua orang yang tidak seharusnya bertemu dan jatuh cinta. Dua orang yang larut dalam ego mereka masing-masing menunggu salah satunya pergi da...