-HAPPINESS-

13.5K 965 503
                                    

Game Of Destiny (GOD)

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Main Character

-Hinata Hyuuga-

Other Character

Haruno Sakura, Namikaze Naruto, Uchiha Sasuke

Genre

Romance, Drama, Slice of Life, Hurt/Comfort

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

-jika aku tidak diberi pilihan untuk bisa di hormati, maka aku lebih memilih untuk ditakuti-

-Hyuuga Hinata-

.

.

.

"Untuk apa kau menunduk, neechan? Berhenti bersikap selayaknya kau korban disini! Kau itu pelaku utamanya!" ucapan Hanabi sukses membuat Hinata tertohok. Dirinya masih diam merenung.

Kenapa menjadi serumit ini?

Dia masih ingat kejadian 30 menit yang lalu, saat sang ayah memintanya untuk bercerai. Entah apa yang ada dalam pikirannya, Hinata tak bisa langsung mengiyakan ucapan sang ayah, yang tentu saja, itu membuat ayahnya menjadi lebih kecewa padanya.

Ini bukanlah perihal perasaannya pada Sasuke, Hinata hanya sedang berfikir ulang tentang muara akhir dari scenario ini. dia bukannya menolak permintaan sang ayah, Hinata hanya diam selama 2 menit untuk sedikit berfikir dan mengolah kata-kata yang akan keluar dari mulutnya nanti.

Namun, naasnya, sang ayah justru mengartikan diamnya Hinata sebagai sebuah tolakan keras dari permintaannya.

Bukan. Bukan seperti itu niat Hinata.

Hinata memandang sendu Hanabi yang masih bersidekap marah di depannya. Hinata lebih baik dipandang marah seperti ini, seperti saat Hanabi memandanginya sekarang. Namun, ayahnya memperlakukannya berbeda. Bukan pandangan marah yang ia dapatkan, melainkan pandangan kecewa.

Tentu Hinata masih sangat ingat bagaimana raut sang ayah saat menyuruhnya untuk keluar.

Pandangan kecewa dengan nada yang amat sangat datar.

Hinata tak sanggup. Ayahnya yang begitu menyayanginya........ justru Hinata balas dengan sebuah kekecewaan.

Hinata ingin masuk lagi keruang kerja sang ayah, memohon maaf dan menjelaskan segalanya, mengakui kesalahannya dan berjanji memperbaikinya.

Tapi tidak bisa. logika Hinata menyuruhnya untuk tak menemui sang ayah sekarang. Hinata rasa, biarkan saja dulu sang ayah untuk menenangkan pikirannya.

"apa hanya aku yang bodoh disini?" nada Hanabi dibuat lebih melengking, kentara sekali jika Hanabi sangat marah dan tak habis pikir. "aku adalah orang terakhir yang tau tentang pernikahan palsu dramamu!" Hanabi kesal, dan marah. jujur, dirinya juga sangat kecewa pada sang kakak tersayangnya ini.

Game Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang