-IRON HEART-

6.2K 696 119
                                    

Game Of Destiny (GOD)

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Main Character

-Hinata Hyuuga-

Other Character

Haruno Sakura, Namikaze Naruto, Uchiha Sasuke

Genre

Romance, Drama, Slice of Life, Hurt/Comfort


Enjoy Reading!


Hinata mengernyit bingung dengan Hanabi yang melemparkan tasnya dengan kasar pada sofa ruang kerjanya.

"Bagaimana hasil pertemuannya?" tanya Hinata sambil membolak-balikan dokumen yang harus di periksannya.

"sangat menakjubkan" sambil berdisekap, Hanabi mendudukan pantatnya dengan kasar.

Menghentikan pekerjaan, Hinata memberikan atensi penuh kepada sang adik yang terlihat agak..... mendumel?

"bagaimana sih neesan..... arsiteknya bertanya perihal konsep outdoor atau indoor.... manaku tau perihal konsepnya. Bahkan lelaki itu dengan seenak jidat marah-marah dan memandangku seperti monyet tak berakal!"

Hinata merutuki kebodohannya. Bagaimana mungkin ia lupa perihal bahasan kali ini. melihat sifat Konohamaru, ia mengerti bagaimana jengkelnya sang adik.... ditambah lagi ini cukup fatal dalam dunia kerja. Kemana Hinata si pekerja perfeksionis? Ini semua karena Naruto.... haah_____ mengingatnya membuat Hinata jadi sedih.

"maafkan Oneesan yaa..... aku sangat lupa" Hinata berdiri dan mencoba duduk disebelah Hanabi. "hei... ku dengar Sai akan mengadakan pameran tertutup diwilayah Kyoto.... mau ku bujuk dia agar kau bisa masuk kepameran? Kudengar Tiket masuknya sudah habis terjual" Hinata sangat tau bagaimana sang adik mencintai karya lukisan milik Sai. Hinata dan Sai merupakan teman, jadi akan mudah bagi Hinata untuk membujuknya.

"Aku pembeli kesepuluh tiketnya... jika kakak ingin tau" Hinata membelalak mata. Benar, Hanabi dan segala informasinya yang luas.

"em... kau mau lukisannya? Kakak akan belikan deh"

"uang tabunganku masih cukup untuk membelinya kak" Hinata menggigit bibirnya. Baiklah semua bujuk rayunya benar-benar tidak berhasil. Sekarang bagaimana dia meredakan kemarahan sang adik?

"aku akan memaafkan Hinata-nee" mata hinata membola 'ada harapan!' bibirnya melengkung tersenyum. Hanya beberapa detik, sampai Hanabi melanjutkan ucapannya "jika kakak mau mengganti arsiteknya"

"Apa? Itu tidak mungkin Hanabi, ini sudah setengah jalan.... lagipula kakak tidak enak dengan Kurenai-Sensei"

Kali ini Hanabi yang membelalak mata. Diambilnya tasnya secara kasar dan berdiri. "jadi kakak lebih mementingkan perasaan Kurenai-sensei dibanding adikmu ini? aku sudah dipermalukan oleh si arsitek sialan itu!" dengan kasar membuka pintu ruangan dan sebelum melenggang keluar hanabi menatap tajam sang kakak.

"kita tidak akan bicara sampai aku mendengar kabar kakak mengganti aristek itu!" dan suara pintu dibanting menjadi hal yang terakhir Hinata lihat.

Hinata melongo... tidak sopan!.

Coba lihat bagaimana Hinata membujuk sang adik... dia rela merogoh kocek untuk lukisan sai yang harganya selangit agar mendapat permintaan maafnya. Sedangkan adiknya? Hanya memberinya kue coklat yang hinata saja bisa buat sendiri!. Hinata menyesal telah memafkan adiknya dengan sebegitu mudahnya.

Game Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang