-AGREEMENT-

8.6K 836 365
                                    

Game Of Destiny (GOD)

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Main Character

-Hinata Hyuuga-

Other Character

Haruno Sakura, Namikaze Naruto, Uchiha Sasuke

Genre

Romance, Drama, Slice of Life, Hurt/Comfort

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

"Kaasan..."

"Kaasan belum selesai bicara, Naruto!" ucapan Naruto langsung disela Kushina. Naruto sedikit terkejut saat melihat sang kaasan tersenyum kearahnya. Senyuman yang berbeda. Bukan senyuman lembut yang pernah dilihatnya. Tidak! Naruto tidak akan berhenti... kali ini Naruto akan terus memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Hinata adalah miliknya. Shapire adalah lambang mutlak untuk Hinata. Perkataan kaasannya tidak lah selalu mutlak. "jadi Naruto....." Kushina tetap memasang senyumnya. Senyum yang mengingatkan Naruto akan kearogansian seorang Hyuuga Hinata. ".....Apa kau mencintai Hinata?"

Dan Naruto tau, sang kaasan hanya mengingikan jawaban 'tidak'.

.

.

.

"Aku penasaran, kenapa semua orang menatapmu sebagai bunga mawar?" Neji diam, ada jeda didalamnya sebelum Neji melanjutkannya lagi. "Cantik namun berduri" Hinata turut diam, membiarkan sang kakak melepaskan segala ungkapan dari bibir racunnya. Baru 15 menit Hinata duduk di depan Neji, namun entah kenapa pantatnya sudah sangat panas dan meronta minta untuk pergi. "kenyataannya, di mataku kau hanyalah bunga lavender, bunga lavender yang kebetulan berada di tengah-tengah semak berduri" mendengarnya membuat Hinata mengeraskan rahangnya. Semak berduri yang dimaksud Neji adalah keluarga Hyuuga.

Selalu seperti ini, Neji memperlakukannya selayaknya ukiran es yang sewaktu-waktu bisa hancur atau meleleh. Hinata bukanlah perempuan lemah!

"berhenti menganggapku lemah, Niisan...." Hinata menatap nyalang Neji, dan Neji masih menatapnya remeh.

"Aku tak pernah menganggapmu lemah, kau hanya terlihat naif di mataku" Neji mengambil kopi hitam kesukaannya, lalu meminumnya tanpa mengalihkan pandangannya dari si adik jelita. "sampai kapan kau akan menggrogoti dirimu sendiri?"

Lagi, Hinata diam. kali ini matanya tak memandang sang kakak, ekspresinya sendu... menatap tak minat pada tumpukan kertas kerja Neji. Kenyataan yang selalu Neji lihat dari adiknya adalah.... Hinata selalu menggunakan topeng, membuang sifat alaminya untuk menekan rasa traumanya. Semua keluarga Hyuuga tau, bahkan hanabi yang paling muda pun sangat tau. sifat Hinata adalah 100 persen copy-an dari sang kaasan. Serapat-rapatnya Hinata menyamarkan kebaikan dan kelembutannya, Neji dan Hyuuga yang lain... tetap bisa melihatnya.

Dimatanya, Hinata tak lebih dari kelinci yang memakai kostum landak. Hal yang menyakitkan di dunia ini adalah mahluk yang tak bisa menerima keadaan dirinya sendiri. Seperti adiknya ini, Hinata membenci kebaikan dan kelembutan... tapi dia tak bisa menampik, ada hal yang memberontak dalam dirinya.

Game Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang