Hari Ini kamu berangkat kuliah diantar oleh Luhan, dan hari ini juga moodmu sedang sedikit tidak baik, rasa semangat untuk kuliah hilang entah kemana.
"Kuliah yang bener, jangan mentang-mentang skripsi masi lama kuliahnya dientengin, nanti pulangnya ama Uco ya? a'a ngga bisa jemput ada meeting" ucap Luhan sebelum kamu turun dari mobilnya.
"Iyaa a' " jawabmu singkat, seraya mencium punggung tangan Luhan "uang masih ada?" tanya Luhan lagi.
"Masih a' " dia hanya mengangguk sambil mengusap kepalamu, "semangat ya" damn, keluarlah senyuman manisnya.
"Yaudah a', Y/n kuliah dulu ya. Semangat juga kerjanya, hati-hati dijalan. Love you" kamu memberinya ciuman di pipi sebelah kanan, senyumannya bertambah lebar.
Kamu keluar dari mobil, sebelum Luhan pergi, kamu melambaikan tangan kearah dia. Dan berlalu masuk ke area kampus.
tiba-tiba tiga teman dekatmu datang, siapa lagi jika bukan Haechan, Daehwi, dan Jennie.
"Y/n sayangkuu~" panggil Jennie seraya memelukmu, tepatnya bukan memeluk tapi menubrukmu dari belakang.
"anjenggg Anak ayam bacott!" beruntung koridor sepi, terkadang mulutmu jika berbicara lupa untuk menambahkan filternya.
"Ihhh Y/n kasar ngga sukaaa" ucap Haechan sambil melihatmu dengan pandangan ilfiel, "Kemarin kemana lo bangsat, dicariin ternyata ngga masuk" tanya Daehwi sembari menyentil keningmu dengan jarinya.
"Santai dong. Kemarin, Sehun demam jadi gue ngurusin dia dulu" jawabmu sambil berjalan ke arah kantin diikuti mereka "Sehun bisa sakit toh??" tanya Jennie merangkul pundakmu.
"Lu kira albino apaan kaga bisa sakit?" Jennie hanya meringis mendengar ucapanmu, "masa bodo" jawabnya acuh.
Haechan, Daehwi, dan Jennie itu temanmu dari zaman zigot, jadi semua hal yang menyangkut tentangmu mereka tau semua, dari kamu yang phobia dingin, kamu yang takut sama kecoa, kamu yang punya masalalu kelam, semuanya.
"Kenapa hari ini? Kok keliatan ngga semangat gitu, muka nya ditekuk" tanya Haechan sambil menyeret kursi untuk duduk.
"Lu kira tiker ditekuk?" sewot Daehwi, terus melihat mukamu secara intens "ya juga ya? Napa lu?" tanyanya seraya mengambil handphone disaku celananya.
"Ngga papa" jawab kamu ragu, "Daniel?" tanya Jennie terus mengusap punggung tanganmu, kamu menggeleng cepet, pertahananmu akan runtuh jika Jennie bertanya dengan nada lembutnya.
Kamu memang sedikit sensitif jika menyangkut hal-ha yag berhubungan dengan masa lalu.
Kamu hanya diam, tanpa menanggapi ucapan Jennie. "Kenapa? Daniel udah tenang Y/n..." balas Haechan lembut.
"Sekarang, lu harus belajar buat ikhlasin Daniel, kalo lo terus terusan kaya gini, Daniel malah ngga bisa tenang, dia malah khwatir sama lo yang ngga mau kehilangan dia terus-terusan. Lo harus paham Y/n di setiap pertemuan juga ada perpisahan, disetiap jatuh hati lo juga bakal ngrasain sakit hati" Daehwi menaruh handphone nya di meja, mereka menatap kamu iba, yang sekarang sedang menunduk menahan tangismu agar tidak keluar.
"Bakal ada orang yang gantiin posisi Daniel, lo harus nunggu sampai tuhan ngasih jalan buat kalian ketemu dan berjuang selamanya nanti, lo ngga harus jadi orang sempurna buat mereka, jadi diri sendiri. Gue yakin orang yang tulus bakal datang dengan sendirinya tanpa lo ngelakuin sesuatu biar mereka tertarik sama fakta sederhana kalo lo itu cukup" Jennie berdiri dari duduknya, dan memelukmu dari samping, Haechan dan Daehwi yang duduk di depan kalian hanya tersenyum, melihay dua orang perempuan yang sudah mereka anggap seperti adik sendiri berpelukan untuk saling menguatkan.
"Gue ngga bisa berhenti sayang sama dia Jen..." kamu menangis di pelukan hangat Jennie, senyuman Haechan dan Daehwi langsung luntur setelah mendengar isakan tangismu, mereka berdiri untuk ikut berpelukan denganmu dan Jennie.
"Dont cry baby girl, mau jenguk Daniel habis kelas?" tanya Haechan, kamu hanya mengangguki ucapannya. Mereka melepas pelukan itu, Jennie menghapus air mata mu, dia ikut merasakan apa yang kamu rasakan saat ini, dia bahkan tahu masalalumu sampai se detail itu.
"Jangan nangis, gue ngga suka" Daehwi mengacak rambutmu pelan, kamu hanya mengerucutkan bibir. "Daehwi ih!! Rambut gue rusak, huhu" rengekmu seraya memukul tangan Daehwi keras.
"Ihhh habis nangis masih aja galak!" kamu langsung lari, Daehwi mengejarmu sampai dapat bagaimana pun caranya.
Jennie dan Haechan hanya mengeleng gelengkan kepalanya mengadepimu dengan Daehwi jika sudah berantem seperti ini, adu nya nya ngga akan pernah selesai, yang melihatnya juga akan memukil mulut dari salah satunya, dan kamu yakin semua pasti memukul mulutnya Daehwi.
"Sabar Jennie kuat, Jennie tabah" Jennie menopang dagunya menggunakan tangan.
"Ngga papa lah, yang penting jangan gue bahan adu jotosnya Y/n" jawab Haechan seraya meminum jus Mangga nya."Haechan!!! Daehwi bilang lo ngatain gue gendut ya!!! Sini lo kutu anjing!" teriakmu sembari berlari nyusul Haechan dan Jennie yang sedang berdiri melihatmu dengan tatapan tak percaya.
"Daehwi yang anjengg" umpat Haechan dan bersiap siap untuk berlari.
Vomment = pahala💙.
KAMU SEDANG MEMBACA
A'a || Exo'12
Fanfictionayah Y/n yang sudah lama menduda, karena meninggalnya bunda Y/n. Tapi, ayahnya menemukan perempuan yang menggantikan posisi bunda Y/n untuk skenario hidup Y/n selanjutnya. di tambah 12 laki-laki yang akan menjadi saudara Y/n, tersimpan sisi bahagia...