"Plak!!" satu tamparan dari Luhan mendarat ke pipi Chanyeol "Kenapa lo ngga bilang dari kemarin sih a'! Lo punya keluarga!" Chanyeol memukul perut Luhan seraya mencengkram kerah lehernya.
"Gue mau bilang tapi khawatir sama kalian!" Chanyeol terus memukul perut Luhan sampe dia tersungkur ke lantai, dan berakhir di rahang nya "Chanyeol udah! Itu saudara lo!" kamu bersama yang lain mendengar suara kegaduhan itu langsung datang ke ruang keluarga yang dimana Chanyeol dan Luhan ada disana.
"Sadar Chan itu saudara lo!" Xiumin mendorong Chanyeol untuk menjauh dari Luhan, kamu dan Tao membantu Luhan untuk berdiri dan duduk di sofa "a'a ngga papa?" Luhan mengegelengkan kepalanya pelan.
"Bentar Kai ambilin P3K dulu" Kai berlari untuk mengambil kotak P3K, "ayah sama bunda ngga pernah ngajarin kita kaya gitu a'..." Sehun menatap Chanyeol lekat.
"Tanya aja sama a'a lo yang sempurna itu" Chanyeol melirik Luhan tajam "gue udah bilang sama lo!" Chanyeol hanya tertawa sinis dan berlalu pergi menuju kamarnya.
"Sehun obatin lukanya a' Luhan ya?" Sehun mengangguk dan kamu langsung menyusul Chanyeol.
Chanyeol tidak habis fikir dengan Luhan, ini masalah besar. Bahkan Xiumin saudara mereka yang paling tua tidak mengetahui apa apa.
Sampai kamarnya dia langsung berbaring, masalah dan beban di dalam hidupnya berasa hilang tertiup angin yang barlalu lalang, sekejap dia mengigat saudaranya yang sibuk mengobati luka Luhan dan tidak memikirkan bagaimana keadaan Chanyeol.
"Ahh bodo. Mending ngerajut mimpi" Chanyeol mencoba tidur dan untuk sebentar saja dia ingin melupakan masalah keluarganya.
kamu membuka pintu kamar Chanyeol dan melihat laki-laki jangkung itu sedang tidur, kamu menoel noel kupingnya "Hun... Lo balik aja deh ke kamar, besok lo sekolah, kalo belum tidur gue yang disalahin" Chanyeol mengubah arah tidurnya.
"Y/n mana berani nyalahin a' Chanyeol" Chanyeol terkejut dan langsung bangun dari tidurnya, "lohhh Y/n? Kok disini?" kamu tersenyum dan memberikan es batu yang sudah kamu balut menggunakan kain.
"Nihh, Y/n tadi liat pipi a'a lebam" Chanyeol menempelkan es batu ke pipinya "oh.." kamu mencebik kesal, hanya itu?.
"Dih gitu doang, makasih kek" Chanyeol melihatmu terus tersenyum paksa "makasih ya-- dasar bawel!" dia mencubit pipimu.
"Ehm.. A'a kenapa bisa berantem sama a' Luhan sih?" tanyamu pelan, Chanyeol menghela nafasnya kasar. "Namanya juga laki laki" kamu menatap Chanyeol lekat.
"A'... Y/n tuh punya duabelas saudara, iya Y/n tau kalo berantem, tapi ngga sampe main fisik juga..." Chanyeol langsung memelukmu, "maafin a'a ya?" kamu ngangguk di pelukannya "tapi kenapa a'? Bilang sama Y/n..."
Chanyeol melepas pelukannya dia memegang kedua bahumu "apa habis a'a kasih tau kamu, kita masih saudara Y/n? Kamu masih bisa manggil caplang ini a'a Y/n? Apa habis ini Sehun masih bisa manggil kamu teteh Y/n?" kamu bingung ini kenapa, suara Chanyeol berubah menjadi serak.
"Ini kenapa sih?"
"Ayah sama bunda..." kamu menggelengkan kepala, kenapa sama mereka. Oh god tolong mereka jauh dari kita sekarang, "kenapa a'? Mereka baik baik aja kan? Iya kan?" tanyamu sembari menepis tangan Chanyeol di kedua bahumu.
"Kamu tau kan ayah sama bunda di malaysia sekarang?" kamu menggangguk cepat "mereka ngga akan pulang..." kamu tertawa kecil menganggap bahwa ucapan Chanyeol hanya lelucon "ngga pulang gimana? Masa kita di tinggal disini" Chanyeol melihatmu dan menghela nafas panjang.
"Kamu pasti tau dalam sebuah hubungan, terkadang ada beberapa perbedaan yang ngga bisa dipersatukan. Sampai akhirnya kedua belah pihak menyerah dan pasrah untuk berpisah, saat perbedaan itu menolak mentah-mentah.
Dan... Ayah sama bunda ngalamin itu Y/n, mereka belum paham sama perbedaan dari masing masing pasangannya, pertemuan, pertemanan dan pendekatan yang singkat, belum begitu paham. Bunda pergi ninggalin ayah, ayah belum mau pulang sebelum tau bunda dimana, beliau nitipin kamu dan kita semua ke a' Luhan, tapi dengan bodohnya a' Luhan baru bilang ke a'a tadi, ini ngga adil..."
kamu sudah tidak bisa memikirkan apa apa lagi sekarang, kebahagian ini kenapa hanya sebentar, kamu sudah meminta pada Tuhan agar memberikan kebahagian untuk keluargamu dan hidupmu, tapi kamu lupa meminta kebahagian itu untuk selamanya setia walaupun sederhana, kamu lupa.
"Y/n masih punya a'a kan? Y/n cuma sendiri a'..." Chanyeol langsung memelukmu erat"kamu ngga sendiri, masih ada a'a dan yang lain..." kamu menangis sejadi jadinya di pelukan Chanyeol, apa setelah ini hidup kamu akan baik baik saja.
"So, sekarang kamu tidur oke? Besok harus kuliah, a'a ngga mau masalah ini ganggu kuliah kamu. Kuat ya? Demi a'a, Tao, Kai, Sehun, dan lainnya. Mungkin sekarang mereka juga udah tau semua, a'a ngga tau segimana down nya mereka denger kabar ini" kamu msmeluk Chanyeol lebih erat lagi.
"Y/n ngga bisa a'..." Chanyeol mengusap lembut surai hitammu, "kamu bisa dan kamu kuat" Chanyeol melepas pelukannya, dia menunjuk pintu kamarnya menggunakan dagu, mengisyarakatkanmu untuk keluar dan beristirahat.
"Kuatin mereka Y/n" kamu mengangguk seraya mengusap sisa airmatamu di pipi dan pelupuk mata, "i love you teteh..." kamu tertawa kecil, dan beranjak keluar dari kamarnya Chanyeol.
Kamu tidak langsung pergi tidur, bagaimana untuk tidur, sedangkan kamu melihat ketiga bayi besarmu yang biasanya heboh, teriak-teriak bikin ulah, ngeselin sana sini. Sekarang mereka sedang menunduk di ruang keluarga sibuk dengan pikirannya masing-masing, kamu berharap mereka tidak akan berubah, semoga tetep menjadi anak ayam yang suka menganggu orang, bukan hanya diam meratapi kesedihan.
Kamu berusaha untuk senyum dan menghampiri mereka yang sedang duduk disofa, kamu menepuk bahu Kai dan duduk di karpet ssmbari menatap mereka yang lagi menunduk "what you talking about man?" tanyamu dan menggenggam tangan Sehun yang duduk di tengah antara Tao dan Kai.
"Bunda sama Ayah Teh.." kamu mengangguk, "teteh tau. Tapi, apa dengan cara kalian nangis kaya gini, bisa memperbaiki semua masalah? Ngga bisa kan? Kalian cuma harus memahami satu sama lain serta saling melindungi dan saling mengerti, ngga cuma kalian kok yang sedih, tapi kita semua. Stop nangis nya dong, semangat demi teteh dan a'a-a'a!" kamu berdiri dan merentangkan kedua tanganmu, mereka melihatmu sejenak dan segera berhambur ke pelukan hangatmu, mungkin kamu akan menjadi pengganti sosok bunda yang ingin beristirahat sejenak.
"Sana tidur, besok sekolah. Love you zheyeng..." kamu melepas pelukan kalian, "Bisa nangis ternyata, biasanya bikin teteh nangis tuh. Kemarin aja masih ketawa sampe ngejungkel" kamu tertawa kecil.
"Teteh ihh, lagi sedih juga masih aja ngelawak" kamu tersenyum mendengar ucapan Sehun "terlalu larut dalam kesedihan ngga baik tauk" kamu mencubit hidung mancung Sehun.
"Yaudah tidur sana..." mereka mengangguk dan langsung berlalu pergi kekamarnya masing-masing.
"tehhh kapan kapan ajarin gimana caranya hati nya Kai jadi sekuat hati teteh ya!!" Kai membalikkan badannya dan tersenyum kearahmu "Stay Connected to God guys!!" Kai mengacungkan jempolnya dan berlari kearah kamarnya.
"Seengaknya mereka kuat untuk Y/n, jadi ini rasanya kehilangan bunda, padahal ngga selamanya, karena gue yakin bunda balik. Dia cewek paling kuat yang pernah gue liat a'..." gumam Baekhyun pada Kris, Chen, Xiumin, Suho, Dyo dan Lay.
"Setelah ini Gue mohon jangan berubah, yakin semua bakal baik baik aja" gumam Xiumin "gue ngga tau a', ini terlalu berat" balas Lay sambil mengusap wajahnya pelan.
------
Seruuu nih, awokawokawok!
Sad sad sad time, eh.
Ily3000kembaliannyambilajaaa💙.
Vomment = sedekah👌.
KAMU SEDANG MEMBACA
A'a || Exo'12
Fanfictionayah Y/n yang sudah lama menduda, karena meninggalnya bunda Y/n. Tapi, ayahnya menemukan perempuan yang menggantikan posisi bunda Y/n untuk skenario hidup Y/n selanjutnya. di tambah 12 laki-laki yang akan menjadi saudara Y/n, tersimpan sisi bahagia...