this is a' Jae

740 77 7
                                        

Sudah beberapa bulan ini Kamu dan Jaemin menjadi lebih dekat bahkan sudah bertukar kontak.

Haechan, Jennie, dan Daehwi yang kamu kasih tau soal kedekatanmu bersama Jaemin, mereka sedikit kaget jangan ditanyaka betapa hebohnya Daehwi dan Haechan.

Dan hari ini setelah selesa kelas, Jaemin mengajakmu untuk jalan-jalan berdua, kamu menyetujui ajakannya lagipula dirumah hanya diganggui oleh tiga curut kesayanganmu itu.

***

"Ayok!" Jaemin menghampirimu menggunakan motor ninja berwarna merah dengan sedikit perpaduan warna hitam.

Kamu mengangguk seraya menerima helm dari Jaemin, dan segera menaiki motornya. diperjalanan hanya ada kecanggungan, dia melihatmu dari spion motor sembari tersenyum, kamu menjulurkan lidah dan tertawa kecil melihatnya yang tersenyum.

"Ihhh kirain kemana ternyata ke taman tohhh" kamu mencebikkan bibir seraya melepas helm dan kamu kembalikan ke Jaemin, "emang aku bilang nya kemana?" Jaemin tertawa sambil mengusap rambutmu.

"Jaemin ihhh!" kamu berjalan mendahulinya yang masih setia tertawa melihat tingkahmu, "sekarang mau ngapain?" tanyamu yang sudah kesal tingkat akut.

"Jangan bete gitu dong,  yaudah kamu maunya kemana?" kamu tersenyum sambil menoleh ke Jaemin san bergelanyutan di tangannya.

"Jaemin... Kamu ganteng banget deh hari ini a', hehehe"dia memutar bola matanya malas, "ihhh jijik a'a-a'a" kamu mengepoutkan bibir dengan posisi yang belum berubah.

"Ihhh beneran tauk! Ehh, ngga deh cuma becanda" dia ketawa mendengar ucapanmu "ya apaan cantik, minta apa? Emang aku cenayang yang bisa baca pikiran orang?" kamu melepaskan lengannya dan berjalan lebih dulu, baru beberapa langkah kamu berhenti.

"Mau ice cream dong!" dia tersenyum dan segera menarik tanganmu untuk membeli ice cream "Rasa apa?" tanyamu sambil melihat lihat menu yang tertempel.

"Rasa yang aku punya, Rasa yang pernah ada, Rasa sayang aku ke kamu" dia tersenyum jahil, kamu mencubit kecil lengan Jaemin.

"Aww! Sakit neng, cuma becanda juga" dia mengepoutkan bibirnya, ya tuhan pemandangan apalagi ini?.

"Beneran ini tuhh!" kamu menghentakkan kaki, penjual ice cream nya ikut tersenyum gemas melihat tingkah kalian berdua, "samain aja kaya kamu" kamu mengangguk, dan mulai memesan.

"Makasih mas nya!" kamu menerima ice cream dan Jaemin langsung membayarnya "nihhh" kamu meberikan ice cream milik Jaemin.

"Kamu tuhhh kalo ngga bisa makan bilang dong, biar aku suapin" Jaemin mengusap ujung bibirmu yang terdapat sedikit noda ice cream nya.

Sepertinya Jemin sangat suka membuat anak orang mendapat serangan jantung, sudah dipastikan jika pergi bersama Jaemin harus menyiapkan jiwa dan raga yang kuat.

"Ihhhh gitu aja blushing!" dia tertawa melihay pipimu yang memerah, "ngga ih! Siapa yang blushing" Jaemin berhenti menertawaimu sambil melanjutkan jalan nya, kamu langsung berlari kecil menyusul langkahnya

"aku ngga tau sama hubungan kita" ucap Jaemin tiba-tiba yang buatmu sedikit terkejut, "emm.. Kita masih nuntut ilmu Jae, jalan kita masih panjang. Aku mau banggain ayah sama bunda dulu, Tapi-" Jaemin berhenti dan langsung menarikmu ke salah satu kursi taman.

Kalian duduk berdua, Jaemin tersenyum kearahmu sambil menggenggam kedua tanganmu "aku belum mau ambil kamu yang saat ini, aku masih mau kamu yang saat ini, kita juga baru beberapa bulan kenal. but, aku bakal berusaha semaksimal mungkin buat kamu, kalo emang kamu orang yang tuhan maksud dan yang tuhan tulis di lauhul mahfudz kita"

"Aku ngga bisa janji buat kita kedepannya, tapi aku bakal berusaha buat kamu bahagia gimana pun caranya, aku berusaha sanggup buat itu semua, semoga kamu mau nunggu aku jadi orang yang sukses buat kita, karena aku ngga mau cuma buat janji janji palsu yang bisa bikin kamu luka"

"Kita bukan anak kecil lagi sekarang, Jadi..." Jaemin masih menggenggam tanganmu, dia mengsap lembut punggung tanganmu, matamu sudah merah menahan tangis.

"Sabar... karena yang tergenggam ini cinta, bukan sekedar rasa biasa yang hilang setelah dicoba, aku perlu waktu dan berbicara pada sunyi, apakah aku yang yang terbaik buat kamu, atau aku harus pergi pada akhirnya. Tunggu aku sampai dapat jawaban itu" tangismu pecah saat itu juga, Jaemin menarikmu ke dalam pelukannya.

"Kenapa nangis?" kamu mengegeleng, "aku bakal tunggu kamu sampai kapan pun itu, tapi kamu juga harus kembali pulang untuk seseorang, aku. Bahkan suatu saat nanti aku siap jadi rumah kamu, tempat kamu pulang, tempat kamu berlindung kalo panas, tempat kamu neduh kalo hujan..." Jaemin mengusap punggungmu lembut, dia mengangguk sambil tersenyum.

"Your perfect"

***

Vote = pahala😂.
Nahh lohhh mau nya siapa nihh?
Jaemin or Daniel?
Masa depan or masa lalu?
Bertahan or tinggalkan?
Asupan malam selasaaaa:v

A'a || Exo'12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang