EVANESCENT

epilog

Adu rayu suara gadis remaja membuat almahera menengok kebelakang. Segerombolan anak smp sedang berbicara tentang K-POP yang lagi hits sekarang.

Sudah 1 tahun almahera meninggalkan kota istimewa itu, jogja.

Ia berhasil melupakan semua kenangan disana, persahabatanya dengan neyra dan raja masih berjalan baik. Mereka juga sering bertemu di toko kue neyra yang ada di semarang. Pandu tidak pernah mencari tau tentang almahera lagi lewat raja. Mungkin ia juga dalam fase melupakan.

Almahera sudah tidak menyesal, ia berharap manusia manusia tidak seperti pandu yang egois karena ingin bahagia sendirj. Dan tidak perduli kebahagiaan orang disekitarnya.

Bau mathca latte tanpa gula membuat suasana kedai kopi kesukaannya ini semakin hangat, lagi lagi lagu fiersa beasari menggema disana, kenangan dengan pandu terulang ulang lagi. Almahera tersenyum. Lucu  batinya.

Inilah akhir dari semuanya.

***

Kadang kamu perlu kecewa, dikecewakan atau mengecewakan.

Kadang hidup tak pernah memintamu untuk berlaku egois.

Jangan menebak nebak cerita hidup, nanti kecewa.

Jangan mengharapkan indahnya cerita hidup, nanti dikecewakan.

Jangan beri harapan pada hidup atau pada penghuni kehidupan, nanti kamu mengecewakan.

Netral saja, jangan egois.

Hidup dengan dirimu sendiri. Seperti bintang yang tidak pernah egois karena harus berbagi tempat dengan matahari dan bulan.

Seperti bintang yang besar namun terlihat kecil dihamparan. Tidak mudah digapai tapi mudah untuk dinikmati senyumanya.

- almahera wijaya putri

***

Sampai jumpa di sequel evanescent ya! Terimakasih sudah mau membaca cerita gabut saya.

Terimakasih untuk ibu laila bahalwan yang sudah memotivasi untuk membuat cerita pendek tentang perasaan yang dibiarkan berkembang dan dilepas dengan paksa, hanya sementara.

Tunggu sequelnya ya, jangan lupa baca my silent girl karena ada neyra dan raja disana.

Jangan lupa follow ig saya ya @cindy.azmiee ya!

Salam penulis.